Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MENJAGA KELESTARIAN LINGKUNGAN MARITIM PESISIR YANG BERKELANJUTAN DI KABUPATEN PIDIE DENGAN PENDEKATAN ADAT LAOT Rahcmad Munazir; Zulfan Yusuf; Mujiburrahman Mujiburrahman; Muhammad Nur
Jurnal Humaniora : Jurnal Ilmu Sosial, Ekonomi dan Hukum Vol 1, No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (724.456 KB) | DOI: 10.30601/humaniora.v1i2.43

Abstract

This research is a study that focus on local wisdom aspect as the force behind the sustainable development, whether development in economic, social, culture, education and other aspects. The scope of this research problem is coastal development based on the local coastal wisdom itself. Where wisdom is positioned as a potential for environmentally friendly and sustainable development. So this study looks at how the strategy of Panglima Laot as an institution of adat laot or local wisdom which is a maritime cultural heritage that developed in Aceh coast in maintaining sustainable coastal environment. This research was conducted in Pidie District of Aceh Province, where Pidie District is one of the coastal regency in Aceh. By borders, the North side of the regency is bounded by the Malacca Strait, South by West Aceh and Aceh Jaya Regencies, the East with Pidie Jaya Regency and the West is bounded by the Regency of Aceh Besar. This research uses qualitative research methods.   In addition, the study also uses a multi-disciplinary approach. The approach used in this research is the approach of sociology, anthropology and history. The existence of three disciplinary approaches, can provide a comprehensive description of Panglima Laot, so that the researchers can build concepts in answering research problems. The results of this study indicates that, Panglima Laot as chief of adat (custom) has its own role in regulating fishermen as coastal custom communities. The existence of Panglima Laot is strategic enough in limiting the behavior of fishing communities, especially behavior that can damage the coastal environment. To curb such behavior, the Panglima Laot undertook by customary approach as a strategy in preventing the destruction to the coastal environment caused by the behavior of fishermen. The customary approach strategy used by panglima laot as adat leader in encouraging sustainable coastal maritime conservation in Pidie District.
STRATEGI LEMBAGA ADAT PANGLIMA LAOT DALAM MENJAGA KELESTARIAN LINGKUNGAN MARITIM PESISIR YANG BERKELANJUTAN DI KABUPATEN PIDIE Rahcmad Munazir; Zulfan Yusuf; Mujiburrahman Mujiburrahman; Muhammad Nur
Prosiding Seminar Nasional USM Vol 1, No 1 (2017): Prosiding Seminar Nasional USM
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.838 KB)

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian yang melihat aspek kearifan lokal sebagai modal dalampembangunan yang berkelanjutan, baik pembangunan dari aspek ekonomi, sosial, budaya,pendidikan dan aspek lainnya. Fokus persoalan penelitian ini adalah pembangunan pesisir yangberlandaskan pada kearifan lokal pesisir itu sendiri. Di mana kearifan diposisikan sebagai potensipembangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Sehingga penelitian ini melihatbagaimana strategi panglima laot sebagai lembaga adat laot atau kearifan lokal yang merupakanwarisan budaya maritim yang berkembang di pesisir Aceh dalam mewujudkan pesisir yang lestaridan berkelanjutan. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pidie Provinsi Aceh, di mana KabupatenPidie merupakan salah satu kabupten pesisir yang ada di Aceh. Secara batas wilayah, SebelahUtara kabupaten ini berbatas dengan Selat Malaka, Sebelah Selatan dengan Kabupaten AcehBarat dan Aceh Jaya, sebelah Timur dengan Kabupaten Pidie Jaya dan sebelah Barat berbatasdengan Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini mengunakan metode penelitian kualitatif danpendekatan multi disiplin ilmu. Pedekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatansosiologi, antropologi dan sejarah. Adanya pendekatan tiga disiplin ilmu tersebut, dapatmemberikan gambaran yang menyeluruh terhadap panglima laot, sehingga dapat terbangunkonsep dalam menjawab masalah penelitian. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa,panglima laot sebagai ketua adat memiliki peran tersendiri dalam mengatur nelayan sebagaimasyarakat adat pesisir. Keberadaan panglima laot cukup strategis dalam membatasi perilakumasyarakat nelayan, khususnya perilaku yang merusak lingkungan pesisir. Untuk membatasiperilaku tersebut, panglima laot melakukan dengan pendekatan adat sebagai strategi dalammencegah kerusakan lingkungan pesisir yang disebabkan oleh perilaku nelayan. Strategipendekatan adat tersebut yang digunakan panglima laot sebagai pemimpin adat dalam mendorongkelestarian lingkungan maritim pesisir yang berkelanjutan di Kabupaten Pidie.