Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Kode Sastra dalam Sastra Lisan Aceh Hikayat Jugi Tapa Yulsafli Yulsafli; Burhanuddin AG; Ismawirna Ismawirna
Jurnal Humaniora : Jurnal Ilmu Sosial, Ekonomi dan Hukum Vol 2, No 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (880.471 KB) | DOI: 10.30601/humaniora.v2i2.59

Abstract

Jugi Tapa saga is oral literature in Sawang District. North Aceh Regency, Aceh Province. This saga tells the story of the main character named Leubee Muda. Then, Leubee Muda became a heretic because he opposed his teacher named Teungku Lhok Drien. After his heresy, he was called Jugi Tapa, who became the title of this saga.One day, his teacher asked him to deliver a book to Teungku Jambo Haji. The teacher advised him not to read the book. However, Leubee Muda violated the mandate of his teacher, he read and practiced the entire contents of the book. Because of his intelligence, in a short time, he can master all the knowledge contained in the book.To perfect his magic, he must meditate and marry one hundred beautiful women, some of whom are king's wives and daughters of dignitaries. Jugi Tapa had married eighty-eight beautiful women. Amat Banta's mother, King Sadon's wife from Kuala Diwa, was his 99th wife. He needs one more woman as his hundredth wife as a condition of perfecting his power. Before obtaining a hundred women, he could not have sex with a woman, and he continued to meditate in the palace which he made with magic.His 99th wife was Putro Bunsu, the wife of King Sadon of the Kingdom of Kuala Diwa, having a son named Amat Banta. When Jugi Tapa brought his mother, Amat Banta was three days old. The Mother left a ring in the swing of her little son. Later that ring was the proof that he was her son she had left behind.Based on information from Bing Pho in Indonesian called Kepiting Uca (fiddler crab), Amat Banta looked for his mother to Blang Laka (in the current known as Bener Meriah Regency), where Jugi Tapa collected ninety-nine women, including Amat Banta's mother. With the help of Amat Banta ’s mother who had obtained the secret of Jugi Tapa's magic from Jugi Tapa's mouth, Amat Banta managed to kill Jugi Tapa.Several messages can be taken from the story of Jugi Tapa, both as symbols, indexes, and icons. First, good deeds do not always get good replies. Therefore, every good work must be done sincerely so that we are not disappointed later on. Second, women should not be kept secret. Third, we cannot fight the teacher.
PENGEMBANGAN KINERJA PERGURUAN TINGGI MELALUI MANAJEMEN BERBASIS INSTITUSI (Studi Kasus pada Perguruan Tinggi Swasta di Lingkungan LLDikti 13 Aceh) Burhanuddin AG; Bansu Irianto Ansari
JURNAL SERAMBI ILMU Vol 11, No 2 (2010): JURNAL SERAMBI ILMU
Publisher : UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan tinggi sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional memiliki peran strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan ilmu pengetahuan serta teknologi dengan memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora serta pembudayaan dan pemberdayaan bangsa Indonesia yang berkelanjutan. Oleh sebab itu peningkatan mutu pendidikan di perguruan tinggi merupakan sesuatu yang tidak bisa diabaikan dan mendesak untuk segera dilakukan dengan jalan merubah subsistem yang sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola perguruan tinggi yang baik, GuG (Good University Governance). Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh profil kepemimpinan PTS yaitu kompetensi individu, gaya kepemimpinan demokratis, lingkungan yang sinergis dan komitmen pimpinan PT terhadap tata kelola pengembangan Perguruan Tinggi Swasta di Aceh. Penelitian ini menggabungkan dua metode penelitian yaitu penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik wawancara, kuisioner dan survey. Subyek sampel penelitian ini para Rector dan Pembantu Rector Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Provinsi Aceh. Pada Studi awal penelitian ini, subjek sampelnya berjumlah 10 pimpinan, terdiri dari dua Universitas, dua Sekolah Tinggi dan satu Akademi. Instrumen yang digunakan adalah borang penilaian Pimpinan Perguruan Tinggi, serta instrument penelitian Kinerja Perguruan Tinggi Swasta (PTS) berdasarkan prinsip-prinsip GuG. Semua instrument penelitian dan borang penilaian melalui tahapan validasi dan reliabilitas. Hasil temuan dalam studi awal ini adalah tingkat keterpakaian borang sekitar 94%, dan pengaruh Profil kepemimpinan PTS terhadap Kinerja PTS bidang akademik sekitar 59,3% dan bidang non akademik sekitar 59,1%.
PENGEMBANGAN KINERJA PERGURUAN TINGGI MELALUI MANAJEMEN BERBASIS INSTITUSI (Studi Kasus pada Perguruan Tinggi Swasta di Lingkungan LLDikti 13 Aceh) Bansu Irianto Ansari; Burhanuddin AG
JURNAL SERAMBI ILMU Vol 20, No 2 (2019): JURNAL SERAMBI ILMU
Publisher : UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/si.v20i2.1452

Abstract

Pendidikan tinggi sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional memiliki peran strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan ilmu pengetahuan serta teknologi dengan memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora serta pembudayaan dan pemberdayaan bangsa Indonesia yang berkelanjutan. Oleh sebab itu peningkatan mutu pendidikan di perguruan tinggi merupakan sesuatu yang tidak bisa diabaikan dan mendesak untuk segera dilakukan dengan jalan merubah subsistem yang sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola perguruan tinggi yang baik, GuG (Good University Governance). Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh profil kepemimpinan PTS yaitu kompetensi individu, gaya kepemimpinan demokratis, lingkungan yang sinergis dan komitmen pimpinan PT terhadap tata kelola pengembangan Perguruan Tinggi Swasta di Aceh. Penelitian ini menggabungkan dua metode penelitian yaitu penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik wawancara, kuisioner dan survey. Subyek sampel penelitian ini para Rector dan Pembantu Rector Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Provinsi Aceh. Pada Studi awal penelitian ini, subjek sampelnya berjumlah 10 pimpinan, terdiri dari dua Universitas, dua Sekolah Tinggi dan satu Akademi. Instrumen yang digunakan adalah borang penilaian Pimpinan Perguruan Tinggi, serta instrument penelitian Kinerja Perguruan Tinggi Swasta (PTS) berdasarkan prinsip-prinsip GuG. Semua instrument penelitian dan borang penilaian melalui tahapan validasi dan reliabilitas. Hasil temuan dalam studi awal ini adalah tingkat keterpakaian borang sekitar 94%, dan pengaruh Profil kepemimpinan PTS terhadap Kinerja PTS bidang akademik sekitar 59,3% dan bidang non akademik sekitar 59,1%.
PENGEMBANGAN KINERJA PERGURUAN TINGGI MELALUI MANAJEMEN BERBASIS INSTITUSI (Studi Kasus pada Perguruan Tinggi Swasta di Lingkungan LLDikti 13 Aceh) Bansu Irianto Ansari; Burhanuddin AG
JURNAL SERAMBI ILMU Vol 20, No 2 (2019): JURNAL SERAMBI ILMU
Publisher : UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/si.v20i2.1452

Abstract

Pendidikan tinggi sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional memiliki peran strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan ilmu pengetahuan serta teknologi dengan memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora serta pembudayaan dan pemberdayaan bangsa Indonesia yang berkelanjutan. Oleh sebab itu peningkatan mutu pendidikan di perguruan tinggi merupakan sesuatu yang tidak bisa diabaikan dan mendesak untuk segera dilakukan dengan jalan merubah subsistem yang sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola perguruan tinggi yang baik, GuG (Good University Governance). Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh profil kepemimpinan PTS yaitu kompetensi individu, gaya kepemimpinan demokratis, lingkungan yang sinergis dan komitmen pimpinan PT terhadap tata kelola pengembangan Perguruan Tinggi Swasta di Aceh. Penelitian ini menggabungkan dua metode penelitian yaitu penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik wawancara, kuisioner dan survey. Subyek sampel penelitian ini para Rector dan Pembantu Rector Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Provinsi Aceh. Pada Studi awal penelitian ini, subjek sampelnya berjumlah 10 pimpinan, terdiri dari dua Universitas, dua Sekolah Tinggi dan satu Akademi. Instrumen yang digunakan adalah borang penilaian Pimpinan Perguruan Tinggi, serta instrument penelitian Kinerja Perguruan Tinggi Swasta (PTS) berdasarkan prinsip-prinsip GuG. Semua instrument penelitian dan borang penilaian melalui tahapan validasi dan reliabilitas. Hasil temuan dalam studi awal ini adalah tingkat keterpakaian borang sekitar 94%, dan pengaruh Profil kepemimpinan PTS terhadap Kinerja PTS bidang akademik sekitar 59,3% dan bidang non akademik sekitar 59,1%.