Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGEMBANGAN ALAT UKUR MINAT KARIR PADA LULUSAN SEKOLAH MENENGAH ATAS Wahid Suharmawan
Education Journal : Journal Educational Research and Development Vol 6 No 1 (2022)
Publisher : IKIP PGRI Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/ej.v6i1.626

Abstract

Berdasarkan hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa Alat Ukur Minat untuk Pengembangan Karir pada Lulusan Sekolah Menengah Atas yang terdiri dari dua bagian yaitu Aktivitas dan Pekerjaan masih memerlukan modifikasi untuk mampu memenuhi kaidah psikometri yaitu memiliki item yang baik, reliabel dan valid. Alat ukur Minat untuk Pengembangan Karir pada Lulusan Sekolah Menengah Atas yang dikembangkan pada penelitian ini telah berhasil memenuhi tujuan praktisnya yaitu dapat dikerjakan dalam waktu yang singkat dan kemudahan bagi responden untuk memahami instruksinya tanpa dibimbing. Untuk pengembangan selanjutnya disarankan untuk membuat item yang lebih banyak untuk kemudian diambil item yang memiliki korelasi tinggi untuk digunakan pada alat ukur Aktivitas. Jumlah responden yang kurang memadai pada penelitian ini, mungkin dapat dilakukan dengan lebih baik pada penelitian lainnya, disarankan agar responden yang diambil lebih banyak dari 180 orang untuk dapat mengukur validitas alat ukur ini atau dilakukan proses validitas dengan tehnik yang lain, terutama untuk alat ukur Pekerjaan yang telah reliabel. Pada bentuk akhirnya alat ukur tetap disarankan untuk terdiri dari 60 item untuk alat ukur aktivitas, sementara untuk alat ukur pekerjaan disarankan untuk memiliki jumlah item yang lebih sedikit, mungkin sekitar 60 item dengan pertimbangan kebutuhan praktisnya.
DAMPAK PSIKOLOGIS LABELING BAGI SISWA SMP Wahid Suharmawan; Eges Triwahyuni
Consilium: Education and Counseling Journal Vol 2 No 2 (2022): : EDISI AGUSTUS
Publisher : Biro 3 Kemahasiswaan dan Kerjasama Universitas Abduracman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/consilium.v2i2.2049

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang : (1) Keterbukaan pada pengalaman, (2) Kehidupan eksistensial, (3) Kepercayaan terhadap organisme orang sendiri, (4) Perasaan Bebas (5), kreativitas. Yang telah diberi labeling. Dalam penelitian ini yang menjadi analisis adalah siswa yang diberi labeling di SMP Negeri 9 Bengkulu. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Populasi dalam penelitian ini siswa SMP Negeri 9 Bengkulu. Sampel dalam penelitian ini siswa yang di beri labeling dan guru BK. Teknik Pengumpulan data dalam penelitian inimenggunakan observasi dan wawancara. Teknik analisis data dalam penelitian inidispy data. Setelah data terkumpul dan dianalisis di peroleh hasil penelitian sebagai berikut: 1. Keterbukaan pada pengalaman Berdasarkan hasil penelitian di SMP Negeri 9 keterbukaan pada pengalaman siswa yang telah di beri labeling oleh kelompoknya bersifat kaku dalam satukelompoknya., 2. Kehidupan eksistensialSiswa SMP Negeri 9 yang di beri labeling mudah berprasangka dan mudah tersinggung, karna adanya labeling siswa sering memanipulasi pengalamanya sendiri, 3. Kepercayaan terhadap organisme orang sendiri Siswa tidak berani mengekspresikan apa yang mereka rasakan lebih menahan diri sehingga siswa tidak dapat menyalurkan kemampuanya dengan baik. 4. Perasaan bebas.siswa SMP Negeri 9 yang di beri labeling tidak berani bertindak dan tidak ada merasa bebas. 5. Kreativitas Siswa yang di beri labelling sebenarnya adalah siswa yang kreatif namun karna telah di beri label siswa tersebut tidak berani mengemukakan ide-idenya secara bebas.
Eksistensi Guru BK di Era Revolusi 5.0 Wahid Suharmawan
PANDALUNGAN : Jurnal Penelitian Pendidikan, Bimbingan, Konseling dan Multikultural Vol. 1 No. 1 (2023)
Publisher : Prodi Bimbingan dan Konseling, FKIP, UNIPAR JEMBER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/pandalungan.v1i1.904

Abstract

Guru Bimbingan & Konseling dituntut untuk dapat menguasai Teknologi dengan sebaik-baiknya. Selain itu kompetensi sesuai Permendiknas Nomor 27 tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi guru bimbingan dan konseling, karenya, guru bk dapat mengembangkan dan meningkatkan kualitas layanan dalam rangka menyongsong era society 5.0. Dimana di era society 5.0 lebih mengutamakan kreatifitas dan inovasi Teknolgi Informasi. Meskipun bekerja dengan tekn ologi merupakan tantangan bagi beberapa guru bimbingan dan konseling, tidak dapat dipungkiri kemajuan teknologi memberikan kesempatan bagi Guru bimbingan dan konseling untuk memenuhi kebutuhan siswa secara lebih efisien dan efektif. Program bimbingan dan konseling sekolah berbasis TIK akan membentuk lingkungan sekolah yang lebih efektif dan memberikan siswa kesempatan berkembang lebih baik sesuai dengan perkembangan zaman.
EFEKTIVITAS TEKNIK MODELING SIMBOLIS UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICCACY SISWA KELAS XII SMK MIN QOTHRTOTUL ULUM GUMUKMAS Sri Rahayu Siti Nurul Hidayati; Wahid Suharmawan; Weni Kurnia Rahmawati
Consilium: Education and Counseling Journal Vol 3 No 2 (2023): EDISI AGUSTUS
Publisher : Biro 3 Kemahasiswaan dan Kerjasama Universitas Abduracman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/consilium.v3i2.3896

Abstract

Penelitian ini mempunyai tujuan yaitu untuk mengetahui efektivitas teknik modeling simbolis untuk meningkatkan self efficacy siswa kelas XII SMK Min Qothrotul Ulum Gumukmas. Responden dalam penelitian ini adalah 41 siswa. Metode pre experimental design yang menggunakan desain one group pretest post test dengan 11 siswa dari 41 peserta didik kelas XII memiliki self efficacy rendah. Kelompok eksperimen ini mendapatkan bimbingan dengan teknik modeling simbolis sebanyak 4 kali treatment, setelah itu diberikan post test. Pengujian pre test dan post test kelompok eksperimen mengalami kenaikan yaitu 11 responden dengan rata-rata 6,00 dengan Sum Of Ranks menghasilkan 66,00. Nilai Z yang didapatkan adalah -2,936 dengan asym.sig.(2-tailed) 0,03 yang menunjukkan bahwa hasil <0,025 artinya hipotesis diterima. Bisa disimpulkan bahwa teknik modeling simbolis efektif untuk meningkatkan self efficacy siswa.