Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH SUDUT NOZEL TERHADAP HASIL SERBUK LOGAM DENGAN METODE ATOMISASI M. Fajar Sidiq
Engineering : Jurnal Bidang Teknik Vol 6 No 1 (2015): April
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (746.272 KB) | DOI: 10.24905/eng.v6i1.408

Abstract

Dalam proses pengerjaan logam yang dikenal saat ini antara lain proses permesinan,proses pengecoran, forging, rolling, dan masih banyak proses lainnya, metalurgi serbuk ( powder metallurgy ) adalah salah satu proses pengerjaan logam yang sudah dikenal saat ini. Semua jenis logam secara teoritis dapat dibuat menjadi serbuk, hanya beberapa jenis logam yang dimanfaatkan dalam pembuatan benda jadi. Atomisasi dapat didefinisikan secara sederhana proses memecah cairan logam yangjatuh dengan pancaran bertekanan tinggi dari fluida air atau gas yang disebut “ Water Atomisation ” atau “ Gas Atomozation “, umumnya menggunakan dua fluida untuk atomisasi. Penggunaan gaya sentrifugal untuk memecahkan aliran logam cair disebut “Sentrifugal Atomozation “. Atomisasi dalam ruang vakum disebut “ vacuum” atau “ Soluble-gas Atomization”.Penggunaan Energi Ultrasonik Untuk efek memecah aliran disebut “ Ultrasonik Atomozation “. Hasil pengujian pembuatan serbuk dengan metode atomisasi air dihasilkandiameter serbuk rata-rata sudut nosel 600sebesar 748.8206 m, sedangkan diameter ratarata serbuk dengan sudut nozel 500 sebesar 832.5306 m.Hasil pengujian ini menunjukan bahwa semakin naik sudut nosel maka serbuk yang dihasilkan semakin kecil.Kata kunci : Serbuk logam, Atomisasi, Alumunium
STUDY SIFAT MEKANIK KOMPOSIT MATRIK POLYESTER YANG DIPERKUAT SERAT BAMBU TALI DAN SERBUK KAYU JATI Yanuar Aji Nugroho; Lagiyono ,; M. Fajar Sidiq
Engineering : Jurnal Bidang Teknik Vol 6 No 2 (2015): Oktober
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.027 KB) | DOI: 10.24905/eng.v6i2.570

Abstract

Komposit dapat didefinisikan sebagai material yang terbentuk dari dua atau lebih material pembentuknya melalui pencampuran yang tidak homogen. Material komposit memiliki sifat mekanik, kekuatan jenis dan kekakuan jenis melebihi logam tanaman bambu memiliki kandungan serat yang tinggi dan ramah lingkungan karena dapat terurai secara alami. Polyester yang terbentuk dari resin dan katalis memiliki keunggulan mudah dibentuk dan tahan korosi.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fraksi volume serat bambu dan serbuk kayu jati komposit matrik polyester terhadap uji impak, uji kekerasan dan uji bending. Dengan variasi fraksi volume serat dan serbuk kayu 5%, 10%, 15% dengan ukuran panjang serat acak dan diameter serat 1mm dan menggunakan anyaman acak. Hasil pegujian impak pada fraksi volume 15% memiliki harga impak rata-rata yang tertinggi  yaitu 4 J/mm2, pada fraksi volume 15% memiliki angka kekerasan rata-rata tertinggi yaitu 49.1 kgf, dan pada fraksi volume 5% memiliki angka kekuatan bending rata-rata tertinggi 55,34 Mpa. Jadi pada fraksi volume 15% adalah variasi fraksi volume terbaik dan layak untuk diaplikasikan sebagai helm sederhana.Kata kunci : komposit, serat bambu, serbuk kayu, matrik polyester
APLIKASI METHYL EUGENOL SEBAGAI PENGENDALI LALAT BUAH (BACTROCERA SP.) PADA TANAMAN CABE RAWIT DI LAHAN KARST DESA PONJONG, GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA Handru, Alan; M. Fajar Sidiq; Putri, Diyona
Agrisaintifika: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol. 8 No. 1 (2024): Agrisaintifika
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/ags.v8i1.4988

Abstract

Dalam pembudidayaan cabe rawit (Capsicum frutescens) masih terdapat kendala seperti gangguan hama yang menyerang dari awal pertumbuhan hingga pasca panen. Salah satu jenis hama yang menyebabkan kerusakan yang cukup besar pada budidaya cabe adalah lalat buah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian dosis methyl eugenol dan ketinggian perangkap terhadap pengendalian hama lalat buah pada tanaman cabe rawit di lahan karst. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Februari 2024 di lahan karst desa Ponjong, Gunung Kidul, Yogyakarta. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial, terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama dosis methyl eugenol yaitu: 0.75 mL/perangkap, 1.5 mL/perangkap dan 2 mL/perangkap. Sementara faktor kedua adalah ketinggian perangkap yang terdiri dari: 90 cm, 100 cm, dan 110 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian dosis methyl eugenol 1.5 mL/perangkap memberikan hasil yang lebih baik tetapi tidak berbeda nyata dengan dosis 0.75 mL/perangkap dan berbeda nyata dengan pemberian dosis 2 mL/perangkap. Sementara pada perlakuan ketinggian perangkap menunjukkan bahwa perlakuan ketinggian perangkap 100 cm memberikan hasil terbaik pada parameter jumlah lalat buah yang terperangkap yaitu 30 ekor yang tidak berbeda nyata dengan ketinggian 90 cm dan berbeda nyata dengan ketinggian 110 cm.