Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH TERAPI MENULIS TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI MARAH PADA REMAJA DI SMP NEGERI 8 BUKITTINGGI Siska Damaiyanti; Engla Rati Pratama; Intan Permata Surya
HUMAN CARE JOURNAL Vol 6, No 3 (2021): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32883/hcj.v6i3.1467

Abstract

Masa remaja sering disebut sebagai masa peralihan dari anak-anak menuju masa dewasa dengan berbagai tahap dan tugas perkembangan yang harus dicapai. Untuk mencegah terjadinya hal ini, maka remaja harus mempunyai kemampuan dalam mengelola emosi marahnya, disamping kemampuan ini cara yang juga dapat dilakukan adalah dengan pemberian psikoterapi kognitif berupa terapi menulis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi menulis terhadap peningkatan kemampuan mengelola emosi marah pada remaja di SMP Negeri 8 Bukittinggi tahun 2021. Desain penelitian ini menggunakan quasi experiment pre and post test without control. Penelitian ini telah dilakukan dari tanggal 25-30 juni 2021, dengan teknik sampling menggunakan purposive random sampling dengan besar sampel sebanyak 18 responden. Sedangkan teknik analisa data menggunakan uji paired sample t test. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil rerata kemampuan mengelola emosi marah pada remaja mengalami peningkatan dari 91,61 menjadi 109,61 setelah diberikan terapi menulis. Hasil uji statistik didapatkan nilai t hitung> t tabel (10,270>2,110) dan nilai p-value 0,000 dimana (p<0,05) sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh terapi menulis terhadap peningkatan kemampuan mengelola emosi marah pada remaja di SMP Negeri 8 Bukittinggi tahun 2021. Diharapkan kepada remaja untuk menerapkan terapi menulis dalam menyampaikan emosi marahnya. Dan untuk guru bimbingan konseling agar dapat menggunakan metode ini sebagai program konseling di sekolah pada remaja yang tidak mampu mengelola emosi marahnya, agar terminimalisirnya jumlah kasus perilaku agresif ataupun kenakalan remaja di sekolah ataupun di masyarakat.
GROUP COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECAMASAN PADA KORBAN PERILAKU KEKERASAN (BULLYING) DI SEKOLAH DASAR Siska Damaiyanti; Marizki Putri
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 12 (2021): Supplementary 1
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v12i0.516

Abstract

Berdasarkan data hasil riset Programme for International Students Assessment (PISA) 2018 didapatkan bahwa angka bullying yang dialami oleh siswa di Indonesia menempati urutan ke lima pada tingkat dunia. 4 dari 10 siswa di Indonesia pernah menjadi korban bullying. Angka tersebut sangat tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata negera peserta OECD yang ada pada angka 23%. Peningkatanan  kekerasan di Sumatera Barat pada anak usia sekolah setiap tahunnya diatas 40%, dimana kota yang paling tinggi adalah Padang, Payakumbuh dan Solok. Salah satu dampak dari perilaku kekerasan pada anak (bullying) adalah cemas. Cemas merupakan suatu keadaan yang tidak nyaman diamana anak merasa tidak aman di lingkungan sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengatasi kecemasan atau resiko gangguan psikososial dengan menggunakan terapi Group Cognitif Behavior therapy (CBT). Penelitian ini akan dilakukan di Kota Solok . Sampel dalam penelitian ini adalah anak sekolah dasar yang berada di kota solok yang pernah ,mengalami perilaku kekerasan (bullying). Untuk pengukuran tingkat kecemasan pada korban perilaku kekerasan (bullying) menggunakan alat ukur atau instrument yang dikenal dengan nama Hamilton Rating Scale For Anxiety ( HRS – A ) yang terdiri dari 14 kelompok gejala, Masing – masing kelompok gejala diberi penilaian angka atau skor antara 0 – 4. Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi penurunan kecemasan pada korban perilaku bullying setelah dilakukan terapi group Cognitive Behavior Therapy (CBT) (p=0.031). Diharapkan CBT dapat diterapkan sebagai salah satu metode dalam pengurangan kecemasan yang dapat diberikan kepada korban bullying.