Sri Ayu Dwi Lestari
Indonesian Legume and Tuber Crops Research Institute

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Tanggap Pertumbuhan dan Hasil Tiga Varietas Kacang Hijau terhadap Lama Genangan Sri Ayu Dwi Lestari; Andy Wijanarko; dan Henny Kuntyastuti
Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy) Vol. 47 No. 1 (2019): Jurnal Agronomi Indonesia
Publisher : Indonesia Society of Agronomy (PERAGI) and Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB University, Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.694 KB) | DOI: 10.24831/jai.v47i1.18047

Abstract

The objective of this research was to determine growth and yield responses of three mungbean varieties to waterlogging duration. The experiment was conducted at a screenhouse of ILETRI, Malang, East Java, from October to December 2016 using Alfisol soil from Probolinggo, East Java. The experiment consisted of two factors that were laid out in a factorial randomized complete block design with three replications. The first factor was mungbean varieties, namely Sriti, Vima 1, and Vima 2. The second factor was waterlogging durations, namely 0, 2, 4, and 6 days. The waterlogging treatments started at 20 days after planting. Mungbean plants fertilized with 250 kg Phonska ha-1 at the time of planting. The results showed that waterlogging treatments had negative effects on growth of the three varieties, indicated by a reduction in stem dry weight and leaf dry weight of the plants. Sriti variety was tolerant to waterlogging, Vima 1 was moderate tolerant, and Vima 2 was sensitive.Keywords: Alfisol soil, Vigna radiata, waterlogging stress
Pengaruh Pupuk Kandang dan Pupuk Anorganik terhadap Berbagai Varietas Kacang Hijau di Tanah Masam Sri Ayu Dwi Lestari; Henny Kuntyastuti
Buletin Palawija Vol 14, No 2 (2016): Buletin Palawija Vol 14 No 2, 2016
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bulpa.v14n2.2016.p55-62

Abstract

Kacang hijau dipandang sebagai komoditas alternatif untuk dikembangkan di tanah masam. Identifikasi untuk mendapatkan teknologi budidaya yang sesuai, perlu dilakukan guna meningkatkan produktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kombinasi varietas dan pupuk yang efektif, guna meningkatkan produktivitas kacang hijau di tanah masam. Penelitian dilaksanakan di rumah kasa Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi), Malang, Jawa Timur mulai bulan November 2014-Januari 2015. Penelitian ini menggunakan Rancangan Split Plot dengan tiga ulangan. Petak utama adalah empat macam varietas kacang hijau, yaitu: Kenari (V1), Murai (V2), Kutilang (V3), dan Vima 1 (V4). Anak petak adalah lima macam pemupukan, yaitu: tanpa pemupukan (P0), Phonska 300 kg/ha (P1), pupuk kandang sapi 1.500 kg/ha (P2), pupuk kandang sapi 3.000 kg/ha (P3), dan pupuk kandang sapi 5.000 kg/ha (P4). Dengan demikian, terdapat 20 perlakuan dengan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan varietas Kenari atau Vima 1 dan aplikasi 300 kg pupuk Phonska memberikan bobot biji kacang hijau tertinggi. Hasil tertinggi terdapat pada varietas Kenari dengan aplikasi 300 kg Phonska, yaitu sebesar 6,52 g.
PENGARUH PEMBENAH TANAH DAN INOKULAN RHIZOBIUM PADA KEDELAI DI TANAH MASAM ULTISOL Sri Ayu Dwi Lestari; Arief Harsono
Buletin Palawija Vol 15, No 1 (2017): Buletin Palawija Vol 15 No 1, 2017
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bulpa.v15n1.2017.p8-14

Abstract

Upaya peningkatan produksi kedelai untuk mencapai swasembada akan dilakukan pada tanah masam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembenah tanah Bio Soil Neutralizer (BSN) dan Inokulan Rhizobium Elang Biru (IRE) terhadap sifat fisik tanah, perubahan pH tanah, dan hasil kedelai di tanah masam Ultisol. Penelitian pada tanah masam dilaksanakan di rumah kaca Balitkabi menggunakan tanah Ultisol asal Lampung Timur. Penelitian di rumah kaca menggunakan rancangan acak kelompok 3 ulangan. Perlakuan yang diuji terdiri atas: 1) Kontrol; 2) BSN; 3) BSN + IRE; 4) BSN + IRE + dolomit + pupuk PK; 5) BSN + IRE + dolomit + pupuk PK + pupuk kandang sapi (pukan); 6) Agrisoy-2 + dolomit + pukan + pupuk PK; 7) Dolomit + pukan + NPK; dan 8) IRE + dolomit + pupuk PK. Varietas kedelai yang digunakan adalah Burangrang. Dosis BSN = 3 liter/350 liter air/ha, IRE = 0,3 kg/ha, Pukan = 3 t/ha, Agrisoy-2 = 0,3 kg/ha, N = 25 kg N/ha, P = 50 kg P2O5/ha, dan K = 75 kg K2O/ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BSN bersifat alkalis dengan pH 12,8, setelah diencerkan sesuai dengan dosis anjuran (3 liter/350 liter air/ha), pH turun menjadi 6,5. Di tanah Ultisol (percobaan pot) pemberian BSN dapat meningkatkan pH tanah dari 4,3 menjadi 5,5 dan mampu meningkatkan hasil kedelai 45% apabila disertai penggunaan IRE. Perlakuan ini dapat meningkatkan hasil lebih tinggi bila kejenuhan Al diturunkan hingga mencapai sekitar 20% dengan dolomit dan ditambah pupuk P dan K. Penggunaan IRE dapat meningkatkan pembentukan bintil akar efektif kedelai dari 1,5 bintil menjadi 8,5 bintil/tanaman. 
Pengaruh Pupuk Kandang dan Pupuk Anorganik terhadap Berbagai Varietas Kacang Hijau di Tanah Masam Sri Ayu Dwi Lestari; Henny Kuntyastuti
Buletin Palawija Vol 14, No 2 (2016): Buletin Palawija Vol 14 No 2, 2016
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bulpa.v14n2.2016.p55-62

Abstract

Kacang hijau dipandang sebagai komoditas alternatif untuk dikembangkan di tanah masam. Identifikasi untuk mendapatkan teknologi budidaya yang sesuai, perlu dilakukan guna meningkatkan produktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kombinasi varietas dan pupuk yang efektif, guna meningkatkan produktivitas kacang hijau di tanah masam. Penelitian dilaksanakan di rumah kasa Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi), Malang, Jawa Timur mulai bulan November 2014-Januari 2015. Penelitian ini menggunakan Rancangan Split Plot dengan tiga ulangan. Petak utama adalah empat macam varietas kacang hijau, yaitu: Kenari (V1), Murai (V2), Kutilang (V3), dan Vima 1 (V4). Anak petak adalah lima macam pemupukan, yaitu: tanpa pemupukan (P0), Phonska 300 kg/ha (P1), pupuk kandang sapi 1.500 kg/ha (P2), pupuk kandang sapi 3.000 kg/ha (P3), dan pupuk kandang sapi 5.000 kg/ha (P4). Dengan demikian, terdapat 20 perlakuan dengan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan varietas Kenari atau Vima 1 dan aplikasi 300 kg pupuk Phonska memberikan bobot biji kacang hijau tertinggi. Hasil tertinggi terdapat pada varietas Kenari dengan aplikasi 300 kg Phonska, yaitu sebesar 6,52 g.
PENGARUH PEMBENAH TANAH DAN INOKULAN RHIZOBIUM PADA KEDELAI DI TANAH MASAM ULTISOL Sri Ayu Dwi Lestari; Arief Harsono
Buletin Palawija Vol 15, No 1 (2017): Buletin Palawija Vol 15 No 1, 2017
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.872 KB) | DOI: 10.21082/bulpa.v15n1.2017.p8-14

Abstract

Upaya peningkatan produksi kedelai untuk mencapai swasembada akan dilakukan pada tanah masam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembenah tanah Bio Soil Neutralizer (BSN) dan Inokulan Rhizobium Elang Biru (IRE) terhadap sifat fisik tanah, perubahan pH tanah, dan hasil kedelai di tanah masam Ultisol. Penelitian pada tanah masam dilaksanakan di rumah kaca Balitkabi menggunakan tanah Ultisol asal Lampung Timur. Penelitian di rumah kaca menggunakan rancangan acak kelompok 3 ulangan. Perlakuan yang diuji terdiri atas: 1) Kontrol; 2) BSN; 3) BSN + IRE; 4) BSN + IRE + dolomit + pupuk PK; 5) BSN + IRE + dolomit + pupuk PK + pupuk kandang sapi (pukan); 6) Agrisoy-2 + dolomit + pukan + pupuk PK; 7) Dolomit + pukan + NPK; dan 8) IRE + dolomit + pupuk PK. Varietas kedelai yang digunakan adalah Burangrang. Dosis BSN = 3 liter/350 liter air/ha, IRE = 0,3 kg/ha, Pukan = 3 t/ha, Agrisoy-2 = 0,3 kg/ha, N = 25 kg N/ha, P = 50 kg P2O5/ha, dan K = 75 kg K2O/ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BSN bersifat alkalis dengan pH 12,8, setelah diencerkan sesuai dengan dosis anjuran (3 liter/350 liter air/ha), pH turun menjadi 6,5. Di tanah Ultisol (percobaan pot) pemberian BSN dapat meningkatkan pH tanah dari 4,3 menjadi 5,5 dan mampu meningkatkan hasil kedelai 45% apabila disertai penggunaan IRE. Perlakuan ini dapat meningkatkan hasil lebih tinggi bila kejenuhan Al diturunkan hingga mencapai sekitar 20% dengan dolomit dan ditambah pupuk P dan K. Penggunaan IRE dapat meningkatkan pembentukan bintil akar efektif kedelai dari 1,5 bintil menjadi 8,5 bintil/tanaman.