Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI PADA BAYI DI RW 006 KELURAHAN KRUKUT KECAMATAN LIMO KOTA SEHAT DEPOK Rokhaidah Rokhaidah
Indonesian Journal of Health Development Vol 1 No 1 (2019): IJHD
Publisher : Fakultas Ilmu kesehatan UPN Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.583 KB) | DOI: 10.52021/ijhd.v1i1.6

Abstract

Baby is a newborn individual creatures until up-to the age of 12 months-old. As a newborns, babies should be given breastfeeding by the mother because the babies whose fed on breastfeeding will healthier compared with babies that fed by formula milk. Exclusive breastfeeding is giving since the mother gived birth until the babies is 6 months-old and not getting additional food or others liquids such as formula milk, oranges and mineral water. The research aimed to find out the relationship between occupational status mothers with exclusive breastfeeding on babies. This research is a descriptive analytical study by using the Chi Square analysis on 49 respondents obtained with the method of purposive sampling. The results of this research showed there is no relationship between occupational status mothers with exclusive breastfeeding on babies (OR= 2,456 P Value 0,211 with alpha > 0,05). It is recommended for each family member, especially the husband to give a support and motivation to mother in giving exclusive breastfeeding to the babies.
PENILAIAN DIRI PERAWAT PERINA TERHADAP KOMPETENSI MERAWAT BAYI HIPERBILIRUBINEMIA Herlina Herlina; Rokhaidah Rokhaidah; Indah Permata Sari
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 12 No 3 (2021): JURNAL KESEHATAN
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v12i3.461

Abstract

Latar Belakang Masalah: Hiperbilirubinemia merupakan gangguan kesehatan yang sering terjadi pada bayi prematur. Perawatan di rumah sakit memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi. Kematian bayi karena hyperbilirubinemia termasuk kematian oleh sebab yang dapat dihindari. Angka kematian bayi dapat diurunkan bila dirawat oleh tenaga perawat yang kompeten.Tujuan : Penelitian ini dilakukan untuk menggali lebih dalam gambaran penilaian diri perawat terhadap kompetensi merawat bayi hiperbilirubinemia.Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif pada 20 perawat perina yang diperoleh menggunakan teknik purposive sampling. Data diperoleh dengan menggunakan kuisener elektronik berisi pertanyaan terbuka.  Hasil: Hasil penelitian mendapatkan empat tema yaitu (1) merasa kompeten merawat bayi Hiperbilirubinemia karena berpengalaman dan telah mengikuti pelatihan bersertifikat, (2) merasa tidak kompeten merawat bayi hyperbilirubinemia karena kurang pengetahuan tentang hiperbilirubinemia,(3) membutuhkan pelatihan perawatan bayi hyperbilirubinemia (4) Merasa perlu dukungan peralatan yang memadai untuk mampu merawat bayi hiperbilirubinemia. Simpulan: Dibutuhkan pelatihan terstruktur dan berkelanjutan tentang perawatan bayi hiperbilirubinemia untuk meningkatkan kompetensi perawat.
PENERAPAN EVIDENCE BASED NURSING DENGAN INTERVENSI BERMAIN TERAPEUTIK POP IT TERHADAP KECEMASAN ANAK SELAMA TERAPI INHALASI Rahma Dewi Sulistyawati; Rokhaidah Rokhaidah
Afiat Vol 10 No 2 (2024): Jurnal Afiat : Kesehatan dan Anak
Publisher : Jurnal Afiat : Kesehatan dan Anak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/afiat.v10i2.4330

Abstract

Abstrak Brokopneumonia adalah infeksi yang memengaruhi saluran udara yang menuju paru-paru, yang juga dikenal sebagai bronkus. Infeksi ini umumnya disebabkan oleh adanya bakteri, tetapi bisa juga disebabkan oleh infeksi virus dan jamur, salah satu pengobatan yang diberikan pada anak yang mengalami bronkopneumonia ialah terapi inhalasi. Terapi inhalasi merupakan suatu metode pengobatan yang menggunakan mukolitik dan bronkodilaator dalam bentuk hirupan. Tujuan dari terapi ini adalah untuk melonggarkan sekresi di saluran perapasan yang dapat menyebabkan obstruksi saluran pernapasan. Seringkali pada anak balita mengalami kecemasan karena terapi inhalsi. Kecemasan dipengaruhi oleh penggunaan masker oksigen dan mesin pada terapi inhalasi. Hal ini juga sering terjadi pada anak balita yang sedang menjalani. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis asuhan keperawatan pada anak dengan bronkopneumonia dan intervensi bermain terapeutik pop it untuk mengurangi kecemasan anak selama terapi inhalasi. Penerapan bermain terapeutik pop it dilakukan pada pasien kelolaan yang dilakukan sebanyak 3x pertemuan selama 15-20 menit sedangkan pada pasien resume tidak diberikan intervensi inovasi. Data skor kecemasan menggunakan VFAS. Hasil dari penerapan bermain terapeutik pop it pada pasien kelolaan semula skor kecemasan sebesar 5 kemudian menurun menjadi 2, sedangkan untuk pasien resume yang tidak diberikan bermain terapeutik pop it semula skor kecemasan 5 kemudian menurun menjadi 4. Dampak lain dari bermain terapeutik pop it ialah dapat melatih motorik, sensorik dan aspek kognitif bagi anak seperti belajar berhitung, menyebutkan bentuk pada pop it dan melatih kecepatan tangan. Keywords: Anak, bermain terapeutik, hospitalisasi, kecemasan, pop it, , terapi inhalasi Abstract: Brochopneumonia is an infection that affects the airways leading to the lungs, also known as the bronchi. This infection is generally caused by bacteria, but can also be caused by viral and fungal infections. One of the treatments given to children who experience bronchopneumonia is inhalation therapy. Inhalation therapy is a treatment method that uses mucolytics and bronchodilators in the form of inhalation. The aim of this therapy is to regulate secretions in the reproductive tract that can cause respiratory tract obstruction. Often children under five experience anxiety due to inhalation therapy. Anxiety is influenced by the use of oxygen masks and machines in inhalation therapy. This also often happens to children under five who are undergoing it. The aim of this research is to help treat bleeding in children with bronchopneumonia and pop it therapeutic play intervention to reduce children's anxiety during inhalation therapy. The application of therapeutic pop play was carried out on managed patients in 3 meetings lasting 15-20 minutes, while on the resume the patient was not given any innovative intervention. Anxiety score data using VFAS. The results of applying pop it therapeutic play to patients managed to get an initial anxiety score of 5 then decreased to 2, while for resume patients who were not given pop it therapeutic play the anxiety score returned to 5 then decreased to 4. Another impact of pop it therapeutic play is that it can train motor, sensory and cognitive aspects for children such as learning to count, naming shapes on pop it and practicing hand speed Keywords: Children, therapeutic play, hospitalization, anxiety, pop it, , inhalation therapy