Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ALAT KONTRASEPSI DENGAN KEPUTUSAN IBU DALAM PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI PADA IBU POST PARTUM DI RUANG 7 RSU DR. SOEKARDJO TASIKMALAYA Enok Nurliawati
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 13, No 1 (2015)
Publisher : LPPM Universitas Bakti Tunas Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jkbth.v13i1.33

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan masih ditemukan ibu-ibu post partum yang belum bisa memutuskan untukpenggunaan alat kontrasepsi dengan alasan bingun atau tidak tahu alat kontrasepsi yang cocok untuk dirinya.. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang alat kontrasepsi dengan keputusan ibu dalam  penggunaan alat kontrasepsi pada ibu post partum di ruang 7 RSU dr. Soekardjo Tasikmalaya. Jenis penelitian deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectinal. Jumlah sampel sebesar 98 ibu post partum dengan tehnik pengambilan sampel secara purposive sample. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang alat kontraspsi  dengan keputusan ibu dalam penggunaan alat kontrasepsi. Ibu post partum yang menjadi responden yang tingkat pengetahuan kurang mempunyai kecenderungan untuk memutuskan penggunaan alat kontrasepsi sebesar 0.019 kali lebih besar dibandingkan dengan ibu yang tingkat pengetahuannya baik (p-value=0.001).  Ibu post partum yang menjadi responden yang tingkat pengetahuan sedang mempunyai kecenderungan untuk memutuskan pegguanaan alat kontrasepsi sebesar  0.069  kali lebih besar dibandingkan dengan ibu yang tingkat pengetahuannya baik  (p-value=0.012). Kata kunci: Pengetahuan, Alat Kontrasepsi, Keputusan, Ibu post partum
IMPLEMENTASI PIJAT KAKI PADA IBU POST SECTIO CAESAREA YANG MENGALAMI NYERI DAN GANGGUAN POLA TIDUR: IMPLEMENTATION OF FOOT MASSAGE FOR POST-CESAREAN SECTION MOTHERS WHO EXPERIENCE PAIN AND SLEEP PATTERN DISORDER Sambas, Etty Komariah; Enok Nurliawati; Apriliani, Dini
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol. 25 No. 1 (2025): Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 25 Nomor 1 Tahun 2025
Publisher : LPPM Universitas Bakti Tunas Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jkbth.v25i1.1595

Abstract

Periode setelah persalinan sesar (SC) merupakan fase pemulihan bagi ibu setelah melahirkan bayi dan plasenta melalui prosedur SC. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan standar operasi caesar di banyak negara sekitar 10-15% per kelahiran. Berdasarkan data penelitian WHO pada tahun 2021, operasi caesar terus meningkat secara global, saat ini mencakup lebih dari 1 dari 5 (21%) dari seluruh persalinan. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan prevalensi operasi caesar di Indonesia sebesar 17,6%. Salah satu permasalahan utama yang dialami ibu pasca SC adalah nyeri akut serta gangguan pola tidur. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengatasi keluhan tersebut adalah pijat kaki (foot massage). Studi kasus ini bertujuan untuk mengevaluasi respons ibu post SC sebelum dan sesudah diberikan terapi pijat kaki. Penelitian ini menggunakan desain studi kasus dengan dua orang subyek, dan pengambilan data dilakukan selama tiga hari. Instrumen yang digunakan meliputi SOP Pijat Kaki, lembar observasi, serta panduan wawancara. Teknik pengumpulan data mencakup wawancara, observasi, dan pengukuran tanda-tanda vital. Data dianalisis secara deskriptif naratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum diberikan pijat kaki, kedua subyek  protektif, merasa gelisah, serta mengalami gangguan tidur, meskipun tanda-tanda vital berada dalam batas normal. Setelah penerapan pijat kaki, skala nyeri menurun menjadi 1-2 (nyeri ringan), ekspresi meringis berkurang, ketegangan otot menurun, sikap protektif berkurang, serta kualitas tidur membaik, sementara tekanan darah, denyut nadi, dan frekuensi napas tetap dalam kisaran normal. Berdasarkan hasil studi ini, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbaikan dalam tingkat nyeri dan kualitas tidur pada ibu post SC. Oleh karena itu, ibu post SC disarankan untuk melakukan pijat kaki secara mandiri atau dengan bantuan guna mengurangi nyeri serta memperbaiki pola tidur.
IMPLEMENTASI PIJAT KAKI PADA IBU POST SECTIO CAESAREA YANG MENGALAMI NYERI DAN GANGGUAN POLA TIDUR: IMPLEMENTATION OF FOOT MASSAGE FOR POST-CESAREAN SECTION MOTHERS WHO EXPERIENCE PAIN AND SLEEP PATTERN DISORDER Sambas, Etty Komariah; Enok Nurliawati; Apriliani, Dini
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 25 No 1 (2025): Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 25 Nomor 1 Tahun 2025
Publisher : LPPM Universitas Bakti Tunas Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jkbth.v25i1.1595

Abstract

Periode setelah persalinan sesar (SC) merupakan fase pemulihan bagi ibu setelah melahirkan bayi dan plasenta melalui prosedur SC. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan standar operasi caesar di banyak negara sekitar 10-15% per kelahiran. Berdasarkan data penelitian WHO pada tahun 2021, operasi caesar terus meningkat secara global, saat ini mencakup lebih dari 1 dari 5 (21%) dari seluruh persalinan. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan prevalensi operasi caesar di Indonesia sebesar 17,6%. Salah satu permasalahan utama yang dialami ibu pasca SC adalah nyeri akut serta gangguan pola tidur. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengatasi keluhan tersebut adalah pijat kaki (foot massage). Studi kasus ini bertujuan untuk mengevaluasi respons ibu post SC sebelum dan sesudah diberikan terapi pijat kaki. Penelitian ini menggunakan desain studi kasus dengan dua orang subyek, dan pengambilan data dilakukan selama tiga hari. Instrumen yang digunakan meliputi SOP Pijat Kaki, lembar observasi, serta panduan wawancara. Teknik pengumpulan data mencakup wawancara, observasi, dan pengukuran tanda-tanda vital. Data dianalisis secara deskriptif naratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum diberikan pijat kaki, kedua subyek  protektif, merasa gelisah, serta mengalami gangguan tidur, meskipun tanda-tanda vital berada dalam batas normal. Setelah penerapan pijat kaki, skala nyeri menurun menjadi 1-2 (nyeri ringan), ekspresi meringis berkurang, ketegangan otot menurun, sikap protektif berkurang, serta kualitas tidur membaik, sementara tekanan darah, denyut nadi, dan frekuensi napas tetap dalam kisaran normal. Berdasarkan hasil studi ini, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbaikan dalam tingkat nyeri dan kualitas tidur pada ibu post SC. Oleh karena itu, ibu post SC disarankan untuk melakukan pijat kaki secara mandiri atau dengan bantuan guna mengurangi nyeri serta memperbaiki pola tidur.