Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

REKRUTMEN TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BANDUNG Mia Rosmiati; Asep Sumaryana; AD. Saefullah; Ahmad Buchari
Jurnal Administrasi Publik Vol 9, No 2 (2018): JURNAL ADMINISTRASI PUBLIK
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (765.119 KB) | DOI: 10.31506/jap.v9i2.4764

Abstract

This article is the result from dissertation research about open recruitment. Indonesia has been running several methods in employee‟s selection . According to UU No. 5 Year 2014 on State Civil Apparatus (ASN), in order to get a competent employee based on merit system, all district should held the open recruitment system. The purpose of this study is to determine the implementation of open recruitment for Leader Position (JPT) Pratama in BKD Bandung. Open recruitment conducted by the government of Bandung with BKD as an organizer institution, is part of a merit system where the aim is to obtain candidate who will headed an institution with competence, based on the existing rules in merit system.. But the fact showed there are still many things that have not been as expected. The method used is qualitative research design where in this study the author seeks to observe and reveal in depth what is happening in the field and will be more observed and explored the behavior of the object under investigation which includes examining the process undertaken by the Agency Bandung Regional Personnel who have implemented an open recruitment system. The results of this study indicate that some problems appeared as the findings of this research. The conclusion of this research is the implementation of open recruitment in Bandung city has been running well but there are some inputs that the author suggest as a recommendation to the government of Bandung in order to forwards the implementation of this open recruitment system can do more better.Keywords: Open Recruitment, Competent, Merit System
POTRET MINAT LANJUTAN SEKOLAH: ANALISIS DAMPAK RENCANA PENETAPAN WILAYAH GARUT UTARA SEBAGAI KAWASAN INDUSTRI Kurnia Muhamad Ramdhan; Ahmad Buchari
Sosiohumaniora Vol 21, No 1 (2019): SOSIOHUMANIORA, MARET 2019
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.681 KB) | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v21i1.19242

Abstract

Tulisan ini merupakan hasil penelitian terhadap dampak dari rencana ditetapkannya wilayah Garut Utara sebagai kawasan industri. Fenomena cukup maraknya golongan ekonomi lemah di Garut Utara memunculkan kecenderungan kolektif bagi mayoritas lulusan Sekolah Menengah Atas untuk tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan tinggi. Kondisi tersebut kemudian semakin terdorong oleh ketersediaan lapangan kerja di daerahnya. Padahal jika merujuk pada PP Nomor 17 Tahun 2010 dijelaskan bahwa SMA dan MA memfasilitasi kebutuhan pembelajaran serta kompetensi yang diperlukan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi. Hal ini dapat berisiko menimbulkan bias penafsiran di masyarakat tentang perbedaan SMA/ MA dengan SMK/ MAK. Lebih jauh lagi, kualitas Sumber Daya Manusia yang dihasilkan tidak cakap sesuai dengan kapasitas pendidikannya. Penelitian ini menggunakan metode explanatory qualitative research yang berguna untuk membangun causal explanation. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semenjak berdirinya beberapa pabrik industri yang ada di kawasan Garut Utara menimbulkan beragam penyebab yang mempengaruhi minat lanjutan sekolah para pelajar SMA dan MA, salah satunya adalah mayoritas dari siswa SMA/ MA di wilayah Garut Utara ini memilih untuk tidak melanjutkan studinya dan cenderung memilih untuk menjadi pegawai di pabrik saja. 
Beberapa Pendekatan dan Paradigma Baru dalam Pembangunan Ahmad Buchari
Jurnal Wacana Kinerja: Kajian Praktis-Akademis Kinerja dan Administrasi Pelayanan Publik Vol 11, No 4 (2008)
Publisher : Center fo State Civil Apparatus Training and Development and Competency Mapping

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31845/jwk.v11i4.353

Abstract

Sentralisme pembangunan nasional selama tiga dekade terakhir telah memarjinalkan arti "masyarakat lokal", yaitu satuan masyarakat lintas bayas administratif desa/kecamatan/kabupaten yang diikat oleh ragam hubungan kerjasama sosial-ekonomi sebagai basis perkembangan mandiri. Gaya perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan yang bersifat sentralistik, "dari atas ke bawah" (top down approach), telah memandulkan inisiatif masyarakat lokal sekaligus menjauhkannya dari sumber daya sosial-ekonomi yang seharusnya menjadi hak masyarakat tersebut