Faiza Chairani Suwarno
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengujian Vigor Daya Simpan dengan Metode Pengusangan Cepat Fisik dan Vigor Kekuatan Tumbuh pada Benih Padi . Cutrisni; Faiza Chairani Suwarno; . Suwarno
Buletin Agrohorti Vol. 3 No. 3 (2015): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.373 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v3i3.15816

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi daya simpan dan vigor benih dari dataran tinggi, dataran rendah dan genotipe padi rawa. Percobaan pendahuluan menunjukkan bahwa durasi yang sesuai untuk pengusangan cepat adalah 40-450C dan 100% RH, pengujian untuk daya simpan (VDS) adalah 40, 60, dan 48 jam untuk dataran rendah, dataran tinggi, dan benih padi rawa. Metode yang tepat untuk menguji vigor kekeringan yaitu UKDdp menggunakan kertas merang dan diberikan Polyethylene Glycol (PEG 6000) -2.0 bar (Metode VKTkekeringan (PEG)) dan metode UKD menggunakan kertas stensil ditempatkan pada 2 cm di kedalaman air dengan posisi berdiri, di mana benih yang terletak di 30 cm di atas permukaan air (Metode VKTkekeringan (ketinggian)). VKTkekeringan (ketinggian) merupakan metode yang terbaik karena lebih sederhana dan lebih murah. Metode yang tepat untuk menguji vigor salinitas adalah UKDdp menggunakan kertas merang dengan 4000 ppm NaCl (VKtsalin (NaCl)). Benih terdiri dari 10 dataran rendah, 20 dataran tinggi, dan 20 rawa. Tidak ada koefisien korelasi yang signifikan antara daya simpan, vigor kekeringan dan vigor salinitas. Genotipe dengan daya simpan tertinggi yang masing-masing B12539-7-SI-1-1-MR-2-PN-3-1, B12154D-MR-22-8, dan B13109-5-MR-3-KA-1 untuk dataran rendah, dataran tinggi, dan Sebaran. Genotipes dengan vigor kekeringan tertinggi adalah Sintanur dan B12653-MR-8-2-PN-3-1 untuk dataran rendah, B12154D-MR-22-8 untuk padi gogo, sedangkan genotipe dengan vigor salinitas tertinggi padi rawa adalah B13120 -19-MR-2-KA-1.
Pengujian Toleransi Genotipe Padi (Oryza sativa L) terhadap Salinitas pada Stadia Perkecambahan Donny Arzie; Abdul Qadir; Faiza Chairani Suwarno
Buletin Agrohorti Vol. 3 No. 3 (2015): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.446 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v3i3.15817

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui metode yang sederhana, cepat dan murah untuk menguji toleran garam dari genotipe padi pada tahap perkecambahan. Penelitian dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Institut Pertanian Bogor dan Stasiun Percobaan Rice Research di Muara, Bogor pada Juni 2010 sampai Januari 2011. Berkecambah benih dilakukan di atas kertas merang dengan metode UKDdp menggunakan 4000 ppm NaCl selama 2 minggu adalah metode terbaik untuk membedakan varietas toleran dan rentan pada kondisi laboratorium. Metode ini mudah diaplikasikan, membutuhkan waktu yang singkat dan efisien dalam ruang. Sebanyak 40 genotipe padi kemudian diuji untuk toleransi salinitas dengan metode ini dan metode standar. Dalam metode standar, bibit berumur dua minggu ditransplantasikan ke media tanah salin dengan 4000 ppm NaCl selama 6 minggu di rumah kaca. Variabel persentase daun mati dapat untuk membedakan 7 genotipe padi toleran, 19 genotipe agak toleran, 14 genotipe agak rentan, dan 4 rentan. Lalan adalah genotipe yang paling rentan terhadap kondisi salin, diikuti oleh B11844-MR-23-4-6, B13133-9-MR-3-KY-2, dan B13136-3-MR-1-KY-5. Koefisien korelasi yang rendah antara variabel toleransi salinitas di laboratorium dan di rumah kaca, mungkin disebabkan oleh tahap pertumbuhan yang berbeda.