Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Analisis Proksimat dan Peringkat Batubara Formasi Sinjin di Daerah Siduung Kecamatan Segah, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur Wahyu Sugiarto; Conradus Danisworo; T Listiyani R. A.; Ev. Budiadi
Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA Vol 10, No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA
Publisher : PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UPN VETERAN YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jigp.v10i1.10004

Abstract

Formasi Sinjin merupakan salah satu formasi yang terdapat pada Sub Cekungan Berau yang mempunyai potensi keterdapatan batubara. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keberadaan batubara pada Formasi Sinjin dengan menggunakan metode pemetaan geologi, pemboran dan analisa kualitatif batubara. Pada pemetaan geologi dijumpai 6 singkapan batubara dengan ketebalan berkisar 0,08 hingga ± 1 meter, dan 8 singkapan non batubara, yaitu batulempung, batupasir dan batugamping. Kualitas batubara pada Formasi Sinjin ditunjukan oleh nilai rerata Kelembaban Air Total (Total Moisture) 48,3 %, Air Terperangkap (Inherent Moisture) 16,3 %, Kandungan Abu (Ash Content) 5,9 %, Zat Terbang (Volatile Matter) 39,8 %, Karbon Padat (Fixed Carbon) 38,1 %, Kandungan Sulfur (Total Sulphur) 0,06 %, dan nilai kalori (Calorific Value) 5236 Kcal/kg (adb).
Studi Fasies Gunung Api Di Daerah Warangan Dan Sekitarnya, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah Muhammad Alif Pratama; Ev. Budiadi; Oky Sugarbo
Retii Vol 18 No 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-18 (Edisi Penelitian)
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Indonesia merupakan daerah yang dilalui oleh jalur cincin gunungapi. Jajaran gunungapi terbentuk akibat adanya subduksi pada Lempeng Hindia – Australia dengan Lempeng Eurasia. Berdasarkan kenampakan menggunakan citra DEM, Kabupaten Wonosobo dijumpai adanya kenampakan beberapa khuluk yang mengindikasikan bahwa daerah tersebut pernah mengalami kegiatan vulkanik. Daerah penelitian berada pada Khuluk Beser dan Khuluk daerah Warangan dan sekitarnya, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan fasies gunung api pada Daerah Penelitian yaitu Khuluk Beser dan Khuluk Sumbing dengan menggunakan metode pemetaan geologi permukaan yang dibatasi oleh analisis geomorfologi, analisis citra DEM dan analisis stratigrafi pada daerah penelitian. Berdasarkan hasil identifikasi dan analisis fasies gunung api pada Khuluk Beser dan Khuluk Sumbing daerah Warangan dan sekitarnya Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo, menunjukkan bahwa daerah penelitian termasuk dalam morfologi gunung api tererosi tingkat muda dan dewasa.Pada Khuluk Beser terbagi menjadi satu fasies gunung api yaitu fasies proksimal yang dicirikan oleh litologi berupa aliran lava andesit piroksen dan aliran lava andesit hornblende. Pada khuluk Sumbing terbagi menjadi dua fasies gunung api yaitu fasies proksimal yang dicirikan oleh litologi berupa breksi aliran piroklastik dan litologi berupa aliran lava andesit. Pada fasies medial yang dicirikan oleh litologi berupa tuf jatuhan piroklastik.
Analisis Morfotektonik Daerah Lebaksiu dan Sekitarnya, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah Veggy Vireni Ramli; Evaristus Budiadi; Listiyani Retno Astuti
Retii Vol 18 No 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-18 (Edisi Penelitian)
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daerah penelitian yang berada di daerah Lebaksiu Kidul dan Sekitarnya, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah. Secara fisiografi termasuk ke dalam Fisiografi Zona Dataran Aluvial Pantai Utara Jawa. Secara Geografis daerah penelitian terletak pada 7° 0' 29" S - 7° 5' 22" S dan 109° 8' 1" E - 109° 11' 17.7" E. Metode penelitian berupa analisis morfotektonik yang digunakan adalah tiga parameter untuk mengetahui tingkat aktivitas tektonik, parameter tersebut berupa tingkat percabangan (Rb), tingkat kerapatan (Dd), dan sinusitas muka pegunungan (Smf). Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat aktivitas tektonik aktif yang sedang berlangsung di daerah penelitian, hasil penelitian di dapat melalui perhitungan geomorfologi kuantitatif, aspek geomorfologi kuantitatif yang dikaji berupa sungai, lembahan dan pegunungan di daerah penelitian. Analisis morfotektonik pada daerah penelitian menggunakan parameter berupa nisbah percabangan (Rb) dengan nilai 2.43-3 yang berarti daerah penelitian telah mengalami deformasi, kerapatan sungai (Dd) dengan nilai 5,31 dengan kelas kerapatan sedang sampai sangat tinggi, dan sinusitas muka pegunungan (Smf) dengan nilai 1,3 hingga 1,72 yang memiliki aktivitas tektonik yang aktif.
Potensi Pengembangan Eco-Geotourism Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur Andre Setyo Prabowo; Ev. Budiadi; Obrin Trianda
Retii Vol 18 No 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-18 (Edisi Penelitian)
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pergeseran minat wisatawan terhadap pariwisata terbukti dengan banyaknya pariwisata berkelanjutan yang berlandaskan sumberdaya alam. Berbagai bentuk pariwisata terus berkembang, eco-geotourism merupakan bentuk yang paling baru dan menjadi fenomena global sejak awal kemunculannya di tahun 2000 dan saat ini banyak Negara memberikan perhatian terhadap Geowisata di Indonesia. Eco-Geotourism merupakan pariwisata berkelanjutan berdasarkan sumberdaya geologi dengan berlandaskan aspek geologi, informatif, bermanfaat, memuaskan wisatawan dan ramah lingkungan. Eco-Geotourism juga dikenal sebagai pariwisata geologi dengan mengeksplorasi fenomena geologi, pariwisata dan lanskap serta menetapkan strategi dan agenda pariwisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi apakah Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur berpotensi untuk menjadi Kawasan geowisata. Dari penelitian yang dilakukan, secara potensi daerah Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur memenuhi 2 syarat wisata untuk menjadi eco-geotourism karena tempat wisatanya bermanfaat untuk menyejahterakan masyarakat sekitar, tempat wisata yang ramah lingkungan karena berbasis alam, namun 1 syarat belum terpenuhi karena tempat wisata daerah penelitian tidak informatif secara geologi bagi para pengunjung objek wisata karena tidak adanya papan informasi yang menjelaskan fenomena geologi di sekitarnya sehingga perlu adanya peningkatan agar daerah tersebut memenuhi syarat menjadi Eco-Geotourism