Benny Lianto
Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Surabaya

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN PUSAT SOUVENIR DAN JAJANAN KHAS PAPUA Donabella Ayatanoi; Benny Lianto; Amelia Santoso
CALYPTRA Vol. 2 No. 1 (2013): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (September)
Publisher : Perpustakaan Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.399 KB)

Abstract

Kota Sorong, terletak paling barat dari pulau Papua dan menjadi pintu gerbang bagi masuknya informasi dan teknologi ke Papua. Juga sebagai kota transit bagi kota-kota dan kabupaten baru di provinsi Papua Barat. Seiring dengan berkembangnya teknologi dan informasi, juga terungkapnya keindahan pariwisata alam di papua Barat, membuat kota Sorong semakin ramai dikunjungi, terutama oleh wisatawan dan pebisnis. Meningkatnya jumlah pengunjung Sorong juga meningkatkan permintaan terhadap souvenir khas Papua. Hal ini kemudian menjadi peluang bisnis yang bisa berdampak positif bagi perkembangan sektor industri dan wirausaha di Sorong, juga berdampak bagi perkembangan masyarakat Papua sendiri. Studi kelayakan dimulai dengan pengumpulan dan pengolahan data aspek pasar berupa penentuan pasar potensial dan permintaan efektif. Aspek berikutnya yang dibahas adalah aspek sosial budaya dan sosial ekonomi, yaitu bagaimana pendirian pusat souvenir dan jajanan khas Papua ini dapat membawa dampak positif bagi masyarakat Papua. Dilanjutkan dengan aspek manajemen dan hukum yang membahas tentang persyaratan hukum pendirian usaha, juga struktur organisasi dan manajemen usaha. Aspek teknis membahas tentang tempat pendirian, jumlah tenaga kerja, dan teknis produksi. Aspek terakhir yang dibahas adalah aspek keuangan, yaitu memproyeksikan keuntungan ekonomis pendirian usaha. Kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan seluruh aspek adalah usaha ini layak untuk didirikan.
PERANCANGAN STRATEGI BISNIS DI PT. CORONET CROWN Vera Teresa Lukito; Benny Lianto; Rosita Meitha Surjani
CALYPTRA Vol. 2 No. 1 (2013): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (September)
Publisher : Perpustakaan Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.441 KB)

Abstract

Pertumbuhan dan pekembangan yang terjadi pada dunia usaha di Indonesia menyebabkan persaingan yang terjadi di antara perusahaan semakin ketat. PT. Coronet Crown harus memiliki strategi bisnis yang tepat agar dapat mempertahankan bahkan meningkatkan penjualan produk. Pertama dilakukan analisis kompetitif untuk mengetahui struktur industri dan analisis SWOT untuk mengetahui kondisi internal dan eksternal perusahaan. Tahap input pada strategi bisnis meliputi EFEM, IFEM, dan CPM. Total nilai tertimbang pada EFEM adalah 2,075, sedangkan pada IFEM adalah 2,881. CPM didapatkan total nilai PT. Coronet Crown adalah 2,51. Tahap pencocokan menggunakan GSM, matriks SWOT, dan matriks IE. GSM tergolong kuadran I dimana pertumbuhan pasar cepat dan posisi pesaing yang kuat. Matriks IE didapatkan perusahaan berada pada bagian V yaitu pertahankan dan pelihara. Tahap keputusan menggunakan QSPM dan didapatkan total nilai daya tarik paling tinggi adalah strategi pengembangan produk dengan nilai 6,082. Strategi usulan tersebut diimplementasikan kepada salah satu produk yaitu bedak Herocyn. Strategi pemasaran yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis kuadran dan STV triangle. Melalui analisis kuadran, didapatkan variabel yang harus ditingkatkan oleh perusahaan karena pembeli merasa kurang puas dengan produk tersebut. STV triangle berisi mengenai strategy, tactic, dan value.
ANALISIS STRUKTUR INDUSTRI DAN PERENCANAAN STRATEGI BISNIS PT. HERMAN JAYA PUTRA Gardhanu Kinasih; Benny Lianto; Rosita Meitha Surjani
CALYPTRA Vol. 4 No. 1 (2015): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (September)
Publisher : Perpustakaan Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.245 KB)

Abstract

Semakin tingginya pertumbuhan industri pada bidang refractory & insulation material membuat PT.Herman Jaya Putra harus memiliki strategi bisnis yang tepat untuk tetap mempertahankan daya jual dan kualitas produknya. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah analisis struktur industri (Five-forces Model Porter) dan menentukan analisis SWOT untuk mengetahui kondisi internal dan eksternal. Pada tahap input berisikan matriks IFE, EFE, dan CPM. Pada matriks IFE didapatkan hasil 2,53. Sedangkan untuk matriks EFE didapatkan hasil 2,68. Untuk matriks CPM didapatkan hasil 3,06. Tahap pencocokan yang berisikan matriks IE, matriks GSM, dan matriks SWOT. Matriks IE dijelaskan bahwa PT.Herman Jaya Putra berada pada bagian V yang berarti perusahaan pada posisi tumbuh dan membangun. Pada matriks GSM didapatkan perusahaan berada pada kuadran I, hal ini didasari perusahaan memiliki pasar yang luas, memiliki produk yang berkualitas, bermutu dan bergaransi. Pada matriks SWOT akan didapatkan alternatif strategi yang dapat digunakan oleh perusahaan, kemudian mengelompokkan berdasarkan tipe-tipe strategi yang ada. Tahap keputusan berisikan matriks QSPM dengan total nilai daya tarik tertinggi 6,03 adalah strategi penetrasi pasar. Tipe strategi ini dapat diperkuat dengan menerapkan STPD dan bauran pemasaran yang meliputi 4P.
ANALISIS STRUKTUR INDUSTRI DAN PERENCANAAN STRATEGI BISNIS PT.HERMAN JAYA PUTRA Gardhanu Kinasih; Benny Lianto; Rosita Meitha Surjani
CALYPTRA Vol. 4 No. 2 (2016): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (Maret)
Publisher : Perpustakaan Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.006 KB)

Abstract

Semakin tingginya pertumbuhan industri pada bidang refractory & insulation material membuat PT.Herman Jaya Putra harus memiliki strategi bisnis yang tepat untuk tetap mempertahankan daya jual dan kualitas produknya. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah analisis struktur industri (Five-forces Model Porter) dan menentukan analisis SWOT untuk mengetahui kondisi internal dan eksternal. Pada tahap input berisikan matriks IFE, EFE, dan CPM. Pada matriks IFE didapatkan hasil 2,53. Sedangkan untuk matriks EFE didapatkan hasil 2,68. Untuk matriks CPM didapatkan hasil 3,06. Tahap pencocokan yang berisikan matriks IE, matriks GSM, dan matriks SWOT. Matriks IE dijelaskan bahwa PT.Herman Jaya Putra berada pada bagian V yang berarti perusahaan pada posisi tumbuh dan membangun. Pada matriks GSM didapatkan perusahaan berada pada kuadran I, hal ini didasari perusahaan memiliki pasar yang luas, memiliki produk yang berkualitas, bermutu dan bergaransi. Pada matriks SWOT akan didapatkan alternatif strategi yang dapat digunakan oleh perusahaan, kemudian mengelompokkan berdasarkan tipe-tipe strategi yang ada. Tahap keputusan berisikan matriks QSPM dengan total nilai daya tarik tertinggi 6,03 adalah strategi penetrasi pasar. Tipe strategi ini dapat diperkuat dengan menerapkan STPD dan bauran pemasaran yang meliputi 4P.
STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN USAHA PEMBUATAN MINYAK KELAPA MURNI (VCO) DI LUWUK, SULAWESI TENGAH Sylvia Oktaviany; Benny Lianto; Esti Dwi Rinawiyanti
CALYPTRA Vol. 4 No. 2 (2016): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (Maret)
Publisher : Perpustakaan Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1367.72 KB)

Abstract

Berawal dari pengamatan penurunan produktivitas perkebunan kelapa di Luwuk,Sulawesi Tengah sehingga harga jual buah kelapa anjlok dalam beberapa tahunterakhir ini membuat ide untuk menaikkan nilai jual kelapa. Buah kelapa dapatdiolah menjadi berbagai macam produk salah satunya adalah minyak kelapamurni (VCO). Sehingga, dibuatlah studi kelayakan pendirian usaha pembuatanminyak kelapa murni (VCO) di Luwuk, Sulawesi Tengah berdasarkan aspekpasar, aspek, teknis, aspek manajemen, aspek keuangan, dan aspek sosial budayaserta lingkungan. Pengumpulan data didapatkan dari data primer sepertimelakukan wawancara dengan petani kelapa dan calon pembeli, serta datasekunder seperti dari data Badan Pusat Statistik (BPS), buku, dan jurnal.Pengolahan data dan analisis hasil dilakukan berdasarkan aspek pasar dilakukanproyeksi permintaan per tahun yang setiap tahunnya terdapat kenaikanpermintaan, aspek teknis dilakukan perencanaan produksi dan perancanganlayout, aspek manajemen dilakukan penghitungan kebutuhan tenaga kerja danpenggajian, aspek keuangan, didapatkan bahwa usaha ini membutuhkan modalsebesar Rp 2,564,312,903, dengan nilai NPV sebesar Rp 14,719,243,689, nilaiMARR sebesar 14,8%, dan nilai IRR sebesar 119%, aspek sosial budaya danlingkungan, dilakukan analisis manfaat sosial, budaya kerja dan transaksi bisnispetani kelapa lokal, serta analisis limbah dan polusi dari proses produksi VCO.Berdasarkan hasil dari seluruh aspek, dapat disimpulkan bahwa pengembanganusaha ini layak untuk diterapkan.