Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

LEADERSHIP OF THE HEAD OF A CORRECTIONAL INSTITUTION IN ACHIEVING THE TITLE OF CORRUPTION-FREE AREA (Case study at the Semarang Class II Women's Correctional Institution) Mulyani Rahayu
Asia Pacific Fraud Journal Vol 5, No 1: Volume 5, No. 1st Edition (January-June 2020)
Publisher : Association of Certified Fraud Examiners Indonesia Chapter

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.849 KB) | DOI: 10.21532/apfjournal.v5i1.136

Abstract

Prisons in Indonesia are often described as a very terrible place and even there is no good side to be proud of. The case occurred recently has worsen the image of prison,where the head of Kalianda Prison was arrested by the Provincial Narcotics Agency (BNNP) for his involvement in illegal drugs that were traded in prison. This condition is very contrary to the condition at the Semarang Class II Women's Correctional Institution. The success of Semarang Class II Women's Correctional Institution in suppressing illegal levies cannot be separated from the leadership role of the head of the prison. The presence of a leader greatly affects the integrity of employees in his ranks. The Semarang Class II Women's Correctional Institution is the only one of the 611 Correctional Institutions (Technical Implementation Unit) which bears the title of Corruption-Free Area in the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia. This study aims to describe how the leadership of  the Head of Semarang Class II Women's Correctional Institution as a role model in achieving zero illegal levies using qualitative descriptive methods through field observations and in-depth interviews with structural officials, officials and inmates as informants.
Gambaran Time Perspective Pada Narapidana Narkoba Sebagai Evaluasi Pembinaan Di Lapas Kelas IIa Jember Hafidz Azhar Muttaqin; Mulyani Rahayu
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.8574

Abstract

Time perspective dalam pemikiran manusia merupakan aspek mendasar yang mempengaruhi keputusan untuk bersikap atau berperilaku. Penelitian ini mendeskripsikan kecenderungan time perspective pada narapidana narkoba yang menghuni Lapas Kelas IIA Jember dengan menggunakan dimensi yang meliputi masa lalu (saat mengonsumsi narkoba), masa sekarang (saat menghuni Lapas), dan masa depan (rencana/target hidup setelah bebas). Temuan tentang time perspective tersebut kemudian dijadikan sebagai dasar dalam pengevaluasian pembinaan narapidana narkoba yang telah dilaksanakan. Desain penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan 7 informan, yaitu Kasi Binadik Lapas, 5 narapidana narkoba, dan 2 narapidana narkoba residivis. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan studi dokumentasi yang kemudian dianalisis dengan teknik flow chart analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan pembinaan narapidana narkoba di Lapas Kelas IIA Jember tidak berbeda dengan narapidana lainnya. Dari 7 aspek pembinaan yang dirumuskan, hanya ada 5 aspek yang berjalan sedangkan aspek intelektual dan konseling/rehab tidak dijalankan karena faktor overcapacity. Kondisi time perspective narapidana sebelum dan saat menghuni Lapas terjadi perubahan dari present hedonistic menjadi future. Perubahan time perspective semenjak berada di dalam Lapas cenderung ke arah yang lebih baik (future) sehingga secara tidak langsung juga mempengaruhi pengambilan keputusan dalam bersikap dan berperilaku. Namun, setelah narapidana bebas dari Lapas, time perspective berubah kembali menjadi present hedonistic sehingga memperbesar peluang untuk kembali mengonsumsi narkoba. Mengacu pada hal tersebut, diketahui bahwa efek pembinaan cenderung bersifat sementara. Sebagai upaya untuk meminimalisir terjadinya hal tersebut, maka dapat dilakukan beberapa evaluasi pembinaan narapidana narkoba di antaranya pengoptimalisasian sistem rolling, revisi kebijakan partisipasi pembinaan serta pengadaan perpustakaan berjalan
Manajemen Pemeliharaan Sarana Pengamanan di Lembaga Pemasyarakatan Khusus Kelas IIA Gunung Sindur Dimas Aryo Pambudi; Mulyani Rahayu
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.8664

Abstract

Pemeliharaan adalah suatu kegiatan pencegahan dan mempertahankan keandalan suatu fasilitas atau benda, sehingga ketika dibutuhkan, benda atau fasilitas tersebut dapat digunakan dalam kondisi yang baik. Pemeliharaan sarana pengamanan di Lembaga Pemasyarakatan sangat penting dilakukan untuk meminimalisir terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban serta petugas memiliki kesiapan alat yang baik ketika dibutuhkan setiap saat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan dan penelitian secara langsung di lapangan berupa wawancara informan dan pengamatan langsung. Pelaksanaan kegiatan pemeliharaan sarana pengamanan intelijen di Lembaga Pemasyarakatan Khusus Kelas IIA Gunung Sidur berlangsung baik namun belum berjalan secara maksimal diakarenakan anggaran yang terbatas, kerusakan sarana di luar dugaan tim hingga pelaporan kegiatan pemeliharaan sarana yang tidak sesuai dengan pedoman pemeliharaan sarana pengamanan.
Peran Kepemimpinan Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Di Lapas Kelas IIb Kotaagung Sultan Malik Ibrahim; Mulyani Rahayu
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.8701

Abstract

Kepemimpinan (leadership) dapat dikatakan sebagai cara dariseorang pemimpin (leader) dalam mengarahkan, mendorong dan mengatur seluruh unsur unsur di dalam kelompok atau organisasinya untuk mencapai suatu tujuan organisasi yang diinginkan sehingga menghasilkan kinerja pegawai yang maksimal. Dengan meningkatnya kinerja pegawai berarti tercapainya hasil kerja seseorang atau pegawai dalam mewujudkan tujuan organisasi, Jurnal ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dimana penelitian ini menggambarkan kenyataan dari kejadian yang diteliti. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini ialah wawancara sehingga memperoleh data-data yang relevan yang diperoleh dari informan. sehingga penelitian mendapatkann data yang objektif sesuai dengan sasaran untuk mengetahui serta memahami bagaimana Untuk mengetahui peran kepemimpinan dalam meningkatkan kinerja pegawai Lapas Kelas IIB Kotaagung dan mengetahui gaya kepemimpinan yang diharapkan pegawai dalam meningkatkan kinerja pegawai Lapas Kelas IIB Kotaagung.
Pengaruh Work Family Conflict Terhadap Kinerja Pegawai di Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang Indah Tri Utari; Mulyani Rahayu
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.9494

Abstract

Pegawai merupakan aset penting dalam suatu lembaga, sehingga lembaga harus mampu mengembangkan dan mengoptimalkan SDM tersebut dalam mencapai tujuan yang hendak dicapai. Namun dengan terjadinya benturan antar peran, yang dialami oleh perempuan sebagai pegawai di Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang dan sebagai ibu rumah tangga, akan berdampak terjadinya work family conflict. Semakin tinggi tuntutan bekerja maka beban kerja yang dihadapi semakin besar, akan memicu terjadinya work family conflict yang mengakibatkan penurunan terhadap kinerja pegawai. Penelitian bertujuan sebagai masukan, saran bagi instansi melalui anlisis ilmiah yang telah dilakukan mengenai pengaruh work family conflict terhadap kinerja pegawai di Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang. Metode penelitian yang digunakan metode penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 86 orang dan diperoleh 68 orang pegawai sebagai sampel menggunakan teknik cluster sampling dan qouta sampling. Hasil yang diperoleh penelitian ini melalui persamaan regresi yaitu Y= 13,522 + 1.113 X yang bernilai positif, bermakna setiap penambahan 1% kompetensi maka kinerja pegawai akan meningkat 1.113. Uji signifikansi menunjukan sig yaitu 0,000 < 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima maka dari itu menunjukan adanya pengaruh kompetensi sumber daya manusia terhadap kinerja pegawai di Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang sebesar 65,2% dan 34.8% lainnya kinerja dipengaruhi oleh variabel lain.
PENGARUH UPAH TERHADAP MOTIVASI KERJA NARAPIDANA YANG MENGIKUTI PEMBINAAN PABRIK GARMEN DI LAPAS KELAS I MAKASSAR Fachri Syawal; Mulyani Rahayu
Jurnal Maneksi (Management Ekonomi Dan Akuntansi) Vol. 11 No. 2 (2022): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.203 KB) | DOI: 10.31959/jm.v11i2.1215

Abstract

It should be noted that there are many factors that can motivate a person to perform at their best and salary is not the only one, but salary is a very significant motivating factor and can push a person to perform at their best. The inmate follows coaching by giving doing a profitable job. Therefore, they have the right to be paid for their hard work. The variables studied were the labor motivation wage variable of inmates involved in the construction of garment in Makassar Class I Correctional Institution, the method used in this study was quantitative research. In conducting the research, the author distributed questionnaires to 63 respondents in the form of inmates who had participated in clothing training sessions. The questionnaire used in this study consisted of 20 statement items on the research variables. When analyzing the data in this study using descriptive analysis through simple linear regression test, data normality test, significance test and determination test using IBM SPSS 25. When testing the research hypothesis, the researcher performed a t-test to find out which research hypotheses were accepted and rejected. Based on the results of the study, the value of t Count > t Table is (14,503 > 2,000). So this indicates that Ho is accepted, which means that there is an influence between the wage variable on the prisoner's work motivation variable. Then the percentage influence of the wage variable on the work motivation variable is given based on the results of the determination test of the R-squared value of 0.775. From this it follows that the influence of the wage variable on the work motivation variable is 77.5%. While the remaining 22.5% are influenced by other variables that are not explained in this study.