Endah Triwijati
Fakultas Psikologi Universitas Surabaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SEKSUALITAS, TUBUH DAN KENDALI PEREMPUAN Finisia Angelina Tantular; Endah Triwijati; Teguh Wijaya Mulya
CALYPTRA Vol. 7 No. 2 (2019): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (Maret)
Publisher : Perpustakaan Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this research is to understand how Anjani formed into a woman who has a differe nt perspective to women in general and able to make decisions related to the body and sexuality are very different from the dominant discourse. This descriptive qu alitative research method Intrinsic Case Studies with Postrukturalis Feminist Perspective. The process of data collection is done by using in-depth interviews. The analysis is thematic analysis. The results of this study indicate that the experience Anjani with her father formed her mind so to live a relationship with men tend to be in control and experience formed through discourses obtained through the books with the theme of women who are often her read and the experiences of her friends helped shape her thinking so that her will be woman who are resistant patriarchal culture that had been shackled women.
MENJADI MANUSIA MERDEKA: STUDI BIOGRAFI SEORANG INTELEKTUAL YANG MEMPERJUANGKAN KEBENARAN Mikael Edo Imantaka; Endah Triwijati; Siti Yunia Mazdafiah
CALYPTRA Vol. 7 No. 2 (2019): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (Maret)
Publisher : Perpustakaan Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Soe Hok Gie adalah seorang tokoh aktivis dan intelektual angkatan ‘66 yang dikenal karena pemikiran dan tulisannya yang kritis dan berani, namun meninggal dalam usia sangat muda yaitu 27 tahun. Pada tahun 1983, LP3ES menerbitkan catatan hariannya menjadi sebuah buku dengan judul Catatan Seorang Demonstran. Kemudian pada tahun 2005, kisah hidup sang aktivis dihidupkan kembali dalam media film yang berjudul GIE. Penelitian ini berangkat dari kegelisahan peneliti ketika membandingkan keadaan mahasiswa pada zamannya yang begitu berbeda dengan keadaan mahasiswa yang ada dalam cerita menurut pengalaman Gie. Dalam masa Gie, mahasiswa merupakan salah satu elemen dalam masyarakat yang aktif mengkritik dan mendorong kejatuhan pemerintahan Soekarno saat itu yang dianggap bertanggung jawab terhadap bencana politik dan ekonomi. Sedangkan pada konteks zamannya, peneliti melihat fenomena di kampusnya di mana mayoritas mahasiswa cenderung bersikap apatis terhadap politik serta berfokus pada perkuliahan saja. Hasil analisis yang diperoleh menunjukkan bahwa karakteristik kritis dan idealis dalam diri Gie terbentuk sebagai hasil kombinasi antara aspek person Gie sebagai keturunan etnis Tionghoa yang cerdas, memiliki rasa ingin tahu tinggi, keras kepala, serta keteguhan hati yang kuat; dengan aspek contextmicrosystem, mesosystem, exosystem, serta macrosystem di sekitar Gie. Selain itu, terdapat pula aspek process yang dialami oleh Gie serta aspek time di mana aspek process itu terjadi. Pada akhirnya Gie tumbuh menjadi manusia bebas yang tetap mempertahankan karakteristik individunya melalui aktivitas menulis artikel kritis serta rasa cinta yang besar terhadap kebangsaan Indonesia