Septa Ayu Bungasari
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

GAMBARAN SINDROMA PRAHAID PADA REMAJA Bungasari, Septa Ayu; Tendean, Hermie M. M.; Suparman, Eddy
e-CliniC Vol 3, No 1 (2015): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v3i1.6518

Abstract

Abstract: Menstruation issue is a common gynecological issue experienced by adolescents. One of disorders linked with menstruation is premenstrual syndrome. According to ICD-10 issued by WHO, premenstrual syndrome included to gynecology disorder associated with female genital organs and menstrual cycle. Premenstrual syndrome can interfere with daily activities, interpersonal relationship, occupational achievement and educational performance due to impaired attention in class and absence from school. The study used survey descriptive method with questionnaire tool carried out among 54 female students of the first semester in Faculty of Medicine, University of Sam Ratulangi, within academic year of 2014-2015. The results showed that of the 54 female students, most of them were 18 years old (48.1%), predominant types of symptom was psychology symptom in 54 samples (100%), predominant psychology symptom was mood swing in 52 samples (96.3%), predominant physical symptom was acne problem in 45 samples (83.3%) and predominant behavioral symptom was argumentative in 17 samples (31.5%).Keywords: premenstrual, syndrome, adolescent, teenageAbstrak: Masalah yang timbul pada haid merupakan masalah ginekologi yang sering dikeluhkan remaja. Salah satu gangguan yang berhubungan dengan haid adalah sindroma prahaid. Menurut ICD ke-10 yang dikeluarkan WHO, sindroma prahaid tercantum sebagai kelainan ginekologi yang terkait dengan organ kelamin wanita dan siklus haid.Kumpulan gejala yang dirasakan menjelang haid mengganggu aktivitas sehari-hari, hubungan interpersonal, hasil kerja dan prestasi akademik karena kurang perhatian dalam kelas dan sering tidak hadir. Penelitian ini menggunakan metode survei deskriptif dengan alat kuesioner yang dilakukan pada 54 mahasiswi semester 1 Fakultas Kedokteran Unsrat tahun ajaran 2014-2015. Berdasarkan penelitian pada 54 mahasiswi, didapatkan distribusi umur responden terbanyak ialah 18 tahun (48,1%); jenis gejala yang paling dominan muncul ialah gejala psikologis sebanyak 54 orang (100%); gejala psikologis terbanyak ialah perubahan mood sebanyak 52 orang (96.3%); gejala fisik terbanyak ialah timbul jerawat sebanyak 45 orang (83,3%); dan gejala perilaku terbanyak ialah suka menentang sebanyak 17 orang (31,5%).Kata kunci: prahaid, sindroma, remaja
DETERMINAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI MALUKU UTARA Bungasari, Septa Ayu; Langi, Fima Lanra Fredrik G.; Sumampouw, Oksfriani J.
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.38171

Abstract

Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah berat bayi saat dilahirkan kurang dari 2500 gram, tanpa melihat usia kehamilan. BBLR merupakan masalah kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian seluruh dunia terkait dampak jangka pendek dan jangka panjang yang ditimbulkannya. Berbagai dampak buruk penyakit dan kelainan muncul di sepanjang masa kehidupan, yaitu sejak bayi, anak-anak, remaja, hingga dewasa. Mengidentifikasi determinan BBLR sangat penting guna membantu upaya promotif-preventif terutama di bidang pelayanan kebidanan dan perawatan bayi baru lahir. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis determinan BBLR di Provinsi Maluku Utara. Desain penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 1.856 sampel. Data penelitian diperoleh dari sumber data sekunder catatan rekam medis. Analisis data yang dilakukan terdiri atas analisis univariat, bivariat, dan multivariat dengan program pengolah data SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dalam meningkatkan risiko BBLR adalah paritas 1 (p value=0,011; OR=1,81; 95%CI:1,15-3,86), usia gestasi <37 minggu (p value<0,001; OR=566,22; 95%CI:110,36-2905,14), anemia (p value<0,001; OR=7,74; 95%CI:5,45-10,99), kehamilan kembar (p value<0,001; OR=23,73; 95%CI:11,97-47,03), dan Perawatan Antenatal (PAN) <4 kali (p value<0,001; OR=2,43; 95%CI:1,76-3,35). Sementara variabel yang menurunkan risiko BBLR adalah usia ibu. Dari hasil analisis multivariat, didapatkan bahwa usia gestasi <37 minggu merupakan variabel yang meningkatkan risiko BBLR paling besar (OR=434,27; 95%CI:80,14-2303,40). Simpulan dari penelitian ini adalah determinan yang berhubungan dalam meningkatkan risiko BBLR adalah paritas 1, usia gestasi <37 minggu, anemia, kehamilan kembar, dan PAN <4 kali.