This Author published in this journals
All Journal Scriptura
Glandy Burnama
Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Kristen Petra, Surabaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

STEREOTYPING RISMA : PEMBINGKAIAN SOSOK TRI RISMAHARINI DI MAJALAH DETIK DAN TEMPO Burnama, Glandy; Krisdinanto, Nanang; Yoanita, Desi
Scriptura Vol 4, No 1 (2014): JULY 2014
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.375 KB) | DOI: 10.9744/scriptura.4.1.1-9

Abstract

Saat ini, dunia politik dan pemerintahan tidak hanya menjadi milik laki – laki, tapi juga perempuan. Banyak perempuan yang terjun ke dalam dunia politik, menjadi politisi, atau bahkan pemimpin pemerintahan. Namun, stereotip yang merujuk pada keraguan publik masih ada. Perempuan dianggap tidak cocok menjadi pemimpin pemerintahan karena dianggap tidak mampu dan feminin. Media massa juga berperan dalam pengukuhan anggapan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana media massa, memberitakan atau membingkai sosok pemimpin perempuan, yakni Tri Rismaharini (Walikota Surabaya). Majalah Digital Detik menerbitkan edisi “Risma Super Wali”, sedangkan Majalah Tempo menerbitkan edisi “Bukan Bupati Biasa”. Setelah dianalisis dengan perangkat framing Pan – Kosicki (sintaksis, skrip, tematik, dan retoris), peneliti menemukan masih adanya stereotip berbau gender pada berita – berita tentang sosok Risma, yakni feminin, domestik, emosional, dan tidak memiliki kemampuan politik. Sifat feminin dan emosional Risma terlihat dari berita tentang kepeduliannya kepada warganya dan kecenderungannya menggunakan hati saat bekerja. Adapun sifat domestik Risma terlihat dari berita mengenai kinerjanya dalam merawat dan menjaga kebersihan serta taman – taman di Surabaya. Terakhir, penjelasan mengenai ketidakmampuan Risma dalam hal politik memperkuat stereotip gender bahwa perempuan tidak pantas menjadi pemimpin pemerintahan.