Permasalahan masih rendahnya kepercayaan diri siswa dalam berbicara di depan umum masih menjadi isu penting dalam dunia pendidikan, khususnya di wilayah seperti Kabupaten Garut. Di MA Arafah Cendekia, sebagian besar siswa mengalami kecemasan saat harus menyampaikan pendapat atau melakukan presentasi, baik di dalam kelas maupun dalam kegiatan organisasi. Keterbatasan pembelajaran berbasis keterampilan komunikasi menyebabkan kemampuan public speaking belum terasah secara optimal. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan public speaking siswa yang berimplikasi langsung pada peningkatan rasa percaya diri mereka. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk pelatihan selama satu hari penuh di MA Arafah Cendekia Garut, dengan pendekatan partisipatif dan praktik langsung. Tahapan pelaksanaan meliputi observasi awal, identifikasi kebutuhan dan penyusunan materi, serta kegiatan pelatihan yang terdiri dari penyampaian materi dasar, simulasi, dan praktik berbicara di depan publik. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa 75% peserta mengalami peningkatan signifikan dalam hal kepercayaan diri dan 82% mengaku lebih memahami teknik dasar public speaking. Selain itu, suasana belajar yang kolaboratif dan dukungan dari pihak madrasah menjadi faktor pendukung keberhasilan program. Kontribusi dari kegiatan pengabdian ini terletak pada model pelatihan public speaking berbasis praktik dan refleksi yang dapat diterapkan di madrasah lain, khususnya di wilayah dengan keterbatasan program pengembangan soft skill. Selain memberikan dampak langsung terhadap peningkatan kompetensi komunikasi siswa, kegiatan ini juga memperkuat peran madrasah sebagai institusi yang tidak hanya membina aspek akademik, tetapi juga pengembangan karakter dan keterampilan hidup.