Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pylantropy ekonomi Islam dengan menggunakan pendekatan kepada Sumber Daya Manusia yang ada di Lembaga Keuangan Mikro Syariah pada lingkup desa.Metode penelitian ini menggunakan metode dampingan dengan pendekatan Asset Based Community Development (ABCD), yang mengutamakan asset dan potensi sumber daya manusia yang ada di sekitar Lembaga Keuangan Mikro Syariah. Adanya pelaku dapat memberikan gambaran akan potensi dan ketrampilan yang dimilki oleh institusi lembaga keuangan sekaligus bisa menilai atas kinerja yang ada.Hasil penelitian didapatkan suatu temuan atas pengetahuan serta ketrampilan yang dimilki oleh sumber daya manusia yang ada dalam Lembaga Keuangan Mikro Syariah dalam mengoperasionalkan serta menjalankan managerial masih belum bisa memaksimalkan produk yang dimiliki dengan bukti bahwa pendistribusian produk yang tidak merata karena pihak Lembaga Keuangan Mikro Syariah menempatkan satu produk favorit yang selalu ditawarkan kepada Masyarakat tanpa melihat ketentuan dan kegunaan dari produk yang sesungguhnya. Hal ini terjadi dikarena factor ketidakfahaman sumber daya manusia yang ada atas ketentuan produk jika dilihat dari phyilantropy ekonomi Islam serta adanya otoritas terpusat sehingga sumber daya manusia yang ada hanya bisa patuh atas peraturan yang di instruksikan atasan.