Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Kajian Potensi Kerusakan Lingkungan Fisik Akibat Penambangan Breksi Batu Apung , Di Desa Segoroyoso, Kec. Pleret, Kab. Bantul, Provinsi DIY Candra, Agus
JURNAL SAINTIS Vol 18 No 1 (2018)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/saintis.2018.vol18(1).3193

Abstract

[ID] Sumber daya alam merupakan salah satu modal dasar dalam pembangunan nasional.  Oleh karena itu harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup sekitarnya. Sumber daya alam di Indonesia cukup banyak dan melimpah sehingga terkadang sebagian dieksploitasi secara besar-besaran untuk kebutuhan pembangunan. Penambangan breksi batuapung di Desa Segoroyoso, Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul dilakukan secara tradisional. Penambangan dilakukan tanpa memperhatikan keselamatan dan kelestarian fungsi lingkungan sangat mengkhawatirkan disamping kondisi lahan yang semakin kritis dan berdampak terhadap kerusakan lahan disekitar penambangan. Kerusakan yang dapat ditimbulkan akibat dari kegiatan penambangan breksi batuapung adalah dapat merusak komponen-komponen lingkungan fisik yang ada, seperti tanah, batuan, vegetasi yang ada pada kawasan tersebut dan menimbulkan kerusakan terhadap kelestarian fungsi lingkungan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey, pemetaan, dan analisis dengan menggunakan pengharkatan (scoring) yang mengacu pada Kep. Gub. Prop. DIY No. 63 Tahun 2003. Parameter yang digunakan untuk menentukan tingkat kerusakan lingkungan fisik penambangan breksi batuapung adalah  Batas kedalaman lubang galian, Penyelamatan tanah pucuk, Relief dasar galian, Batas kemiringan tebing galian, tinggi dinding galian, upaya reklamasi, kondisi jalan, aksesibilitas. Tingkat kerusakan lingkungan fisik akibat penambangan breksi batuapung diperoleh dari hasil penjumlahan skor setiap parameter. Kriteria kerusakan dibagi menjadi 3 tingkat, yaitu: Tingkat I dengan kriteria rusak ringan, Tingkat II dengan kriteria rusak sedang, dan Tingkat III dengan kriteria rusak berat. Berdasarkan hasil scoring dari parameter yang tercantum di atas, penelitian ini menunjukan bahwa yang sangat mempengaruhi potensi kerusakan lahan akibat penambangan breksi batuapung di Desa Segoroyoso, Kec. Pleret, Kab. Bantul adalah tinggi dinding galian, kemiringan dinding galian, upaya reklamasi dan relief dasar galian, hampir disetiap lokasi penelitian (blok-1, blok-2, blok-3) mempunyai harkat 2 dan 3 dengan kriteria rusak ringan dan rusak berat, sedangkan untuk parameter pengelolaan tanah pucuk, kedalaman galian, kondisi jalan dan aksesibilitas mempunyai harkat 1 dengan kriteria baik. [EN] Natural resources are one of the basic capital in national development. Therefore it must be utilized as much as possible for the benefit of the people by paying attention to the preservation of the surrounding environment. Natural resources in Indonesia are quite large and abundant so that sometimes some are exploited on a large scale for development needs. The pumice breccia mining in Segoroyoso Village, Pleret District, Bantul Regency is done traditionally. Mining is carried out without regard to the safety and preservation of environmental functions which is very worrying in addition to the increasingly critical land conditions and the impact on land damage around the mine. The damage that can be caused due to mining activities of pumice breccia is that it can damage the components of the existing physical environment, such as soil, rocks, vegetation in the area and cause damage to the preservation of environmental functions. The method used in this study is the method of surveying, mapping, and analysis using scoring which refers to Kep. Gub. Prop. DIY No. 63 of 2003. Parameters used to determine the level of damage to the physical environment of mining of pumice breccia are the depth limit of excavation holes, Rescue of topsoil, Relief base of excavation, Slope limit of rock excavation, High wall excavation, Reclamation efforts, Road conditions, accessibility. The level of damage to the physical environment due to mining of pumice breccia is obtained from the sum of the scores of each parameter. Damage criteria are divided into 3 levels, namely: Level I with criteria for minor damage, Level II with criteria for moderate damage, and Level III with criteria for severe damage. Based on the scoring results of the parameters listed above, this study shows that it greatly affects the potential for land damage due to mining of pumice breccia in Segoroyoso Village, Kec. Pleret, Kab. Bantul is the height of the excavation wall, slope of the excavation wall, reclamation and relief baseline excavation, almost every study location (block-1, block-2, block-3) has a value of 2 and 3 with criteria of minor damage and severe damage, while for parameters management of topsoil, depth of excavation, road conditions and accessibility have a rating of 1 with good criteria.  
SISTEM PENGOLAHAN DAN ANALISIS KUALITAS AIR MINUM SECARA FISIKA DAN KIMIA DI PDAM TIRTAMARTA YOGYAKARTA BERDASARKAN PERMENKES NOMOR 907/MENKES/SK/VII/2002 DALAM UPAYA PENCAPAIAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) TUJUAN 6 Agus Candra
Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Vol 4 No 3 (2018): Volume 4, Nomor 3, Desember 2018
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47521/selodangmayang.v4i3.106

Abstract

PDAM Tirta Darma Yogyakarta is a Yogyakarta Regional Water Supply Company which is a clean water treatment company that processes raw water from 4 sources, namely springs, rivers, shallow wells, and deep wells which have several processing operations locations which are scattered in various places.The method used in this study is interviews and literature studies with Qualitative analysis, Quantitative analysis aims to determine the amount / level of a substance contained in water. The analysis included several tests, namely determination of pH, determination of chlorine residue, determination of iron content, determination of nitrite content, determination of manganese content, and determination of water hardness. Furthermore, the measurement results are compared with the water quality standards that have been determined. Based on the decree of the Indonesian Minister of Health NO. 907 / MENKES / SK / VII / 2002. Based on the results of the study of Chemical Water Quality Analysis, PH, Chlorine Residue and Iron Content. Processed water in the PDAM TirtaMarta Yogyakarta IPAM that has met the quality standards for drinking water quality standards ... Water Quality Analysis Physically. Color, Temperature / Temperature, Turbidity, Odor and Taste. Processed water in PDAM Tirtamarta Yogyakarta's IPAM In accordance with the criteria of drinking water in general Based on the decree of the Indonesian Minister of Health NO. 907 / MENKES / SK / VII / 2002
ANALISIS PERSETUJUAN BANGUNAN GEDUNG (PBG) DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI SIMBG DI DINAS PUPR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI TAHUN 2022 Candra, Agus; dinata, surya
JURNAL PERANGKAT LUNAK Vol 4 No 3 (2022): Jurnal Perangkat Lunak
Publisher : Indragiri Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jupel.v4i3.2408

Abstract

ANALISIS PERSETUJUAN BANGUNAN GEDUNG (PBG) DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI SIMBG DI DINAS PUPR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI TAHUN 2022 1Agus Candra, 2Surya Adinata Program Studi Perencanaan wilayah dan kota serta Program Studi teknik Sipil, Fakultas teknik Universistas Islam kuantan Singin. Jl.Gatot Soebroto KM 7 Kebun Nenas Jake, Kota Teluk Kuantan, Kabupaten g. Jl Kuantan Singingi, Provinsi Riau Email: aguscandra_lingkungan@yahoo.com, mastersuryaadinata@gmail.com Abstrak Bangunan gedung merupakan wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung sebagaimana diubah terakhir kali dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja memuat pengaturan mengenai fungsi bangunan gedung.Penelitian ini betujuan untuk Manganalisis Persetujuan bangunan Gedung (PBG) dengan menggunakan aplikasi SIMBG di Dinas PUPR Kabupaten Kuantan Singingi tahun 2022. Dari Hasil Penelitian dinas PUPR Kabupaten Kuantan Singingi Telah Mengeluarkan rekomendasi Persetujuan Bangunan Gedung dengan menggunakan aplikasi SIMBG pada tahun 2022 sebanyak 94 rekomendasi PBG dengan rincian di bulan Maret 5 PBG, bulan April 29 PBG, bulan Mei 5 PBG, bulan Juni 11 PBG, bulan Juli 5 PBG, bulan Agustus 16, bulan September 4 PBG, bulan Oktober 7 PBG, bulan Nopember 6 PBG, bulan Desember 5 PBG. Kata Kunci: Persetujuan Bangunan Gedung (PBG),Aplikasi SIMBG
PERENCANAAN POTENSI PARIWISATA DI DESA PULAU PADANG, KECAMATAN SINGINGI, KABUPATEN KUANTAN SINGINGI Agus Candra; Ria Asmeri Jafra; Riki Ruspianda; Rikki Aprizal; Retni Pratiwi
BHAKTI NAGORI (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Vol. 1 No. 2 (2021): BHAKTI NAGORI (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Desember 2021
Publisher : LPPM UNIKS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.396 KB) | DOI: 10.36378/bhakti_nagori.v1i2.1982

Abstract

Sektor pariwisata merupakan salah sektor yang dapat mendongkrak perekonomian masyarakat. Sektor pariwisata ini diharapkan dapat menjadi ujung tombak dalam pembangunan suatu kawasan. Kita menyadari bahwa pemerintah pusat dalam hal ini kementerian desa dan daerah tertinggal mencanangkan program pariwisata ditingkat yang terkecil yaitu desa. Salah satu potensi pariwisata yang ada di kabupaten Kuantan Singingi terletak di Desa Pulau Padang Kecamatan Singingi. Adapun tujuan dilaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat ini yaitu : Membantu desa dalam merumuskan konsep pariwisata desa sesuai dengan potensi yang ada di DesaPulau Padang Kecamatan Singingi. Membantu Desa dalam hal peningkatan sumber daya manusia dalam perencanaan pariwisata desa. PKM dilakukan dengan cara menyampaikan materi dari Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota UNIKS dan di lanjutkan dengan diskusi dengan Perangkat dan masyarakat Desa tentang Potensi Wisata yang akan di kembangkan. Dalam melaksanakan Pengabdian Masayarakat, Program Studi Perencanan Wilayah dan kota dengan tema : Perencanaan kawasan Pariwisata di Desa Pulau Padang, Kec, Singingi, Kab. Kuantan Singingi mendapatkan hasil data yang akan di jadikan sebagai analisa kawasan Pariwisata di desa Pulau Padang, dari data lapangan dan hasil RPJMDES tahun 2018- 2024 Ada Beberapa hambatan/masalah dan potensi yang bisa di kembang di Desa Pulau Padang. Ada beberapa masalah dan potensi Wisata di Desa Pulau Padang. Masalah dan potensi Sketsa Desa, Masalah dan Potensi Kalender Musim, Masalah dan Potensi dari bagan kelembagan dan Potensi Bidang Pariwista.
KEGIATAN BAKTI SOSIAL TERKAIT KELANGKAAN MINYAK GORENG ( DESA TEBING TINGGI DAN DESA KOTO SIMANDOLAK, KECAMATAN BENAI ): PKM UNIKS Retni Pratiwi; Ria Asmeri Jafra; Agus Candra; Riki Ruspianda; Riki Afrizal; Melia Nurafni
BHAKTI NAGORI (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Vol. 2 No. 1 (2022): BHAKTI NAGORI (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Juni 2022
Publisher : LPPM UNIKS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (613.174 KB) | DOI: 10.36378/bhakti_nagori.v2i1.2392

Abstract

Kondisi kelangkaan serta kenaikan harga minyak goreng sangat berdampak bagi kehidupan masyarakat khususnya kategori ekonomi menengah kebawah.Kondisi ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi juga salah satunya menjadi tanggung jawab pihak akademisi. Hal tersebut menjadi latar belakang Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Islam Kuantan Singingi melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk bakti sosial pembagian sembako (minyak goreng, telur dan beras) kepada 10 kepala keluarga di 2 Desa di Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi yaitu Desa Tebing Tinggi dan Desa Koto Simandolak.Metode pelaksanaan dimulai dengan penjaringan data terkait masyarakat yang berhak untuk mendapatkan bantuan dengan koordinasi kepada Perangkat desa setempat. Bantuan didistribusikan oleh tim dosen, mahasiswa serta pihak perangkat desa setempat. Diharapkan dengan dilaksnakannya kegiatan bakti sosial ini dapat membantu meringankan beban kehidupan terkait ekonomi masyarakat dan penerima bantuan tepat sasaran.Kegiatan ini juga diharapkan dapat memupuk rasa solidaritas untuk peduli sesama.
IDENTIFIKASI DAN PEMBUATAN PETA ADMINSTRASI DENGAN MENGGUNAKAN DRONE DI DESA LUAI KECAMATAN KUANTAN MUDIK KABUPATEN KUANTAN SINGINGI: PKM Rikki Afrizal; Agus Candra; Ria Asmeri Jafra; Retni Pratiwi; Riki Rupianda; Dhina Yuliana; Melia Nurafni
BHAKTI NAGORI (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Vol. 3 No. 2 (2023): BHAKTI NAGORI (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Desember 2023
Publisher : LPPM UNIKS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36378/bhakti_nagori.v3i2.3408

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat dengan judul Idendtifikasi dan pembuatan peta adminstrasi dengan menggunakan drone di Desa Luai Kecamatan Kuantan Mudik Kabupaten Kuantan Singingi, bertujuan penyediaan data dasar berupa Peta administrasi Desa tersebut. Karena data ini belum tersedianya di desa ini. Tujuan dari pembuatan peta ini untuk sebagai data dasar yang berfungsi untuk mengetahui batas desa yang sebenarnya dan petunjuk pengetahauan kepada masyarakat dalam pengenalan batas desa, dan stakeholder yang membutuhkan untuk pengembangan, pembangunan dan pengambilan keputusan. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dengan 3 (tiga) tahap yang terdiri dari obeservasi awal, penentuan batas desa dengan menggukanan metode diskusi dengan tokoh masyarakat, pemerintah setempat dan masyarakat yang dianggap tahu tentang batas desa, tahapan terahir yaitu penyerahan peta administrasi keperangkat desa. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini akan memberikan pengetahuan kepada masyarkat khususnya masayarakat yang berada di desa luai dalam batas desa, dan sebagai dasar pengambilan keputusan bagi pemangku pemerintah desa khususnya desa luai kecamatan Kuantan Mudik Kabupaten Kuantan Singingi. Untuk menjawab permasalahan tersebut diperlukan gerakan berupa Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dari civitas akademik dan bekerjasama dan sinergitas seluruh elemen masyarakat, untuk penentuan batas desa. Adanya partisipasi dan kelembagaan masyarakat, memperhatikan batas desa sehingga melahirkan peta adminstrasi yang tepat sesuai dengan lingkungannya yaitu Desa luai Kecamatan Kuantan Mudik Kabupaten Kuantan Singingi