Dyah Ayu Yatmi Utami Wardani
IKIP PGRI JEMBER

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGEMBANGAN DIRI MENGGOSOK GIGI MELALUI PERMAINAN PUZZLE PADA ANAK TUNAGRAHITA SEDANG KELAS III DI SDLB ABCD PGRI KALIPURO BANYUWANGI Dyah Ayu Yatmi Utami Wardani; Lailil Aflakhul Yaum
SPEED Journal : Journal of Special Education Vol 1 No 2 (2018): SPEED: Journal of Special Education
Publisher : Program Studi Pendidikan Luar Biasa IKIP PGRI Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1269.027 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pengembangan diri menggosok gigi melalui permainan puzzle pada anak tunagrahita sedang kelas III di SDLB ABCD PGRI Kalipuro Banyuwangi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas model Kemmis3 dengan menggunakan 3 siklus. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, teknik tes dan dokumentasi. Analisa data dilakukan untuk mendeskripsikan perubahan pemberian tindakan melalui permaian puzzle dalam meningkatkan kemampuan pengembangan diri menggosok gigi pada siswa tuna grahita sedang kelas III. Hasil penelitian tiap sikus mengalami peningkatan. eningkatan dari siklus I ke siklus II rata – rata 45 %, peningkatan siklus I ke siklus III rata – rata 97,2 % dan peningkatan siklus II ke III rata – rata 19,73 %. Dari temuan penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan pengembangan diri menggosok gigi pada siswa tuna grahita sedang kelas III yang ditunjukkan dari hasil penelitian yaitu siklus II > siklus I. Dan setelah diberi program pengayaan pada siklus III didapatkan peningkatan signifikan siklus III > Siklus II > siklus I.Terdapat peningkatan kemampuan pengembangan diri menggosok gigi siswa tuna grahita sedang melalui permaian puzzle. Pembelajaran program pengembangan diri lebih mudah dan menyenangkan melalui permainan. Kemampuan pengembangan diri menggosok gigi pada siswa kelas III SDLB ABCD PGRI Kalipuro mengalami peningkatan melalui pemberian permainan puzzle sebagai media pembelajaran program pengembangan diri.
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGEMBANGAN DIRI MENGGOSOK GIGI MELALUI PERMAINAN PUZZLE PADA ANAK TUNAGRAHITA SEDANG KELAS III DI SDLB ABCD PGRI KALIPURO BANYUWANGI Dyah Ayu Yatmi Utami Wardani; Lailil Aflakhul Yaum
SPEED Journal : Journal of Special Education Vol. 1 No. 2 (2018): SPEED: Journal of Special Education
Publisher : Program Studi Pendidikan Luar Biasa Universitas PGRI Argopuro Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pengembangan diri menggosok gigi melalui permainan puzzle pada anak tunagrahita sedang kelas III di SDLB ABCD PGRI Kalipuro Banyuwangi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas model Kemmis3 dengan menggunakan 3 siklus. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, teknik tes dan dokumentasi. Analisa data dilakukan untuk mendeskripsikan perubahan pemberian tindakan melalui permaian puzzle dalam meningkatkan kemampuan pengembangan diri menggosok gigi pada siswa tuna grahita sedang kelas III. Hasil penelitian tiap sikus mengalami peningkatan. eningkatan dari siklus I ke siklus II rata – rata 45 %, peningkatan siklus I ke siklus III rata – rata 97,2 % dan peningkatan siklus II ke III rata – rata 19,73 %. Dari temuan penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan pengembangan diri menggosok gigi pada siswa tuna grahita sedang kelas III yang ditunjukkan dari hasil penelitian yaitu siklus II > siklus I. Dan setelah diberi program pengayaan pada siklus III didapatkan peningkatan signifikan siklus III > Siklus II > siklus I.Terdapat peningkatan kemampuan pengembangan diri menggosok gigi siswa tuna grahita sedang melalui permaian puzzle. Pembelajaran program pengembangan diri lebih mudah dan menyenangkan melalui permainan. Kemampuan pengembangan diri menggosok gigi pada siswa kelas III SDLB ABCD PGRI Kalipuro mengalami peningkatan melalui pemberian permainan puzzle sebagai media pembelajaran program pengembangan diri.