Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Community Based Tourism Pada Destinasi Wisata Nepal Van Java Sujatmiko -; Fadlurrahman -; Ari Mukti
Journal of Public Administration and Local Governance Vol 6, No 1 (2022): Develop Tourism From Various Sides
Publisher : Social and Political Science Faculty - Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jpalg.v6i1.5649

Abstract

Destinasi wisata Nepal van Java dikembangkan oleh masyarakat Dusun Butuh dengan mengusung konsep keindahan pemandangan pemukiman bersusun dan warna-warni yang mirip dengan suasana di Negara Nepal. Tingginya antusiasme wisatawan untuk mengunjungi destinasi ini, telah mendorong masyarakat untuk lebih serius menggarap potensi wisata dengan membentuk kepengurusan, mengajukan legalitas perijinan, serta mempersiapkan spot dan sarana prasarana pariwisata. Oleh karenanya perlu dikaji lebih lanjut mengenai pelaksanaan Community Based Tourism (CBT) pada destinasi wisata Nepal van Java. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif, berlokasi di Dusun Butuh, Desa Temanggung, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang. Data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan studi dokumen. Informan dipilih secara purposif yang terlibat dalam pengembangan destinasi wisata. Hasil kajian menunjukkan bahwa pengembangan dan pengelolaan destinasi wisata Nepal van Java sesuai dengan prinsip dan dimensi CBT. Terdapat persoalan pada aspek partisipasi masyarakat dimana kepala dusun mendominasi penyusunan konsep pada pada awal pengembangan untuk menghindari gejolak penolakan dan pro kontra dari masyarakat.
Kelompok Informasi Masyarakat Dan Masyarakat Informasi (Studi Kasus Kontribusi Kelompok Informasi Masyarakat Dalam Mewujudkan Masyarakat Informasi di Kota Magelang) Ari Mukti; Rizza Arge Winanta
Restorica: Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara dan Ilmu Komunikasi Vol 7 No 2 (2021): Restorica: Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara dan Ilmu Komunikasi
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/restorica.v7i2.2479

Abstract

This paper aims to describe the contribution of Community Information Group in the development of the information society. The development of an information technology based service city, needs to be supported by community readiness. They are entities who have high information needs, able to apply information technology in various fields, and able to exchange digital data quickly over long distances. Currently, the Magelang City Government is committed to implementing a Smart City, supported by Magelang Cerdas Application, that makes it easier for the public to access local information and public services. However, community response is still low, so community information groups need support in encouraging the success of local government programs. The problem is studied descriptively qualitatively, by taking the location in Magelang City. Informants are officials of the Communication Informatics dan Statictics Agency and also management of Community Information Group who were chosen purposively. Research findings state that Community Information Group contributes in disseminating government programs to the community. However, the efforts made were less than optimal due to coordination factors, lack of human resources commpetence, priority issue, and budget issue.
Collaborative Governance Dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa Bligo Sebagai Strategi Mengatasi Dampak Pandemi Covid-19 Sujatmiko Sujatmiko; Eny Boedi Orbawati; Fadlurrahman -; Ari Mukti
Jurnal Pemerintahan dan Politik Vol. 8 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Indo Global Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36982/jpg.v8i1.2528

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi keberhasilan pemberdayaan masyarakat dengan menganalisis collaboratiev governance dalam program desa berdaya di Desa Bligo, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Desa Bligo menjadi salah satu desa protipe pelaksanaan program desa berdaya dengan beberapa aktifitas berupa sekolah ibu-ibu produktif, bank sampah, kebun gizi, dan pengembangan wisata air yang terus berjalan hingga saat ini. Keberhasilan Desa Bligo dalam melaksanakan pemberdayaan tidak terlepas dari dukungan berbagai aktor diantaranya pemerintah desa, NGO rumah zakat, kelompok masyarakat, serta berbagai pihak swasta yang turut serta mensukseskan program desa berdaya. Metode penelitian ini yaitu kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan dipilih secara purposive dengan melibatkan berbagai stakeholders yang memahami permasalahan yang diteliti. pengumpulan data dilakukan melalui FGD, wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Analisa data dilakukan secara interaktif yakni pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dengan menggunakan 10 dimensi collaborative governance. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi program desa berdaya melalui berbagai diskusi dengan berbagai pihak yang saling percaya satu sama lain. Kepercayaan diantara pihak tersebut dituangkan ke dalam komitmen berupa kontrak kerjasama dan surat rekomendasi yang disepakati secara bersama. Adapun struktur jaringan di Desa Bligo terkategori sebagai self governance, yakni setiap pihak berpartisipasi dalam menjalankan tupoksinya masing-masing. Setiap pihak memiliki kewenangan masing-masing untuk menjalankan tugasnya dan mengakses (hak) berbagai kebutuhan dalam rangka mensukseskan program desa berdaya.
Kemitraan dalam Pengelolaan Geowisata Goa Pindul di Kabupaten Gunungkidul Oqi Dewi; Eny Boedi Orbawati; Fadlurrahman Fadlurrahman; Seiren Ikhtiara; Joko Tri Nugraha; Ari Mukti
Jurnal Administrasi Publik Vol 14, No 1 (2023): JURNAL ADMINISTRASI PUBLIK
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31506/jap.v14i1.19624

Abstract

Partnership is a concept of cooperation used by the Gunungkidul Regency Tourism Office, BUMDes Maju Mandiri, and tour guide business (pokdarwis) in managing the Pindul cave. Through this partnership, the management of Pindul cave is expected to be better, but in reality there are still disobedience and lack of openness in partnership. This study aims to provide an overview of partnership between actors in the management of Pindul cave in Gunungkidul Regency. The research method used in this study is qualitative using a descriptive approach. The results showed that the optimization of partnership between actors in the management of Pindul cave runs only on the principle of mutual benefits, namely absorption of labor, reducing unemployment, and increasing the income of each actors. Meanwhile, the principle of equality and opennes of partnership has not run optimally as indicated by coordination noncompliance, and lack of openness in partnership.