Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

VISUALISASI BENDA CAGAR BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH LOKAL (Studi Kasus di IKIP-PGRI Pontianak Tahun 2012-2013) Karel Juniardi
Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial Vol 2, No 1 (2015): Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/sosial.v2i1.49

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang (1) Perencanaan media pembelajaran benda cagar budaya dalam pembelajaran sejarah lokal; (2) Penggunaan media pembelajaran benda cagar budaya dalam proses belajar mengajar; (3) Pemahaman sejarah lokal mahasiswa setelah dosen menggunakan media benda cagar budaya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi kasus tunggal terpancang. Penelitian ini dilakukan di IKIP-PGRI Pontianak, yaitu di Program Studi Pendidikan Sejarah. Sumber data terdiri atas informan (dosen pengampu matakuliah Sejarah Lokal dan mahasiswa), dokumen (silabus dan RPP) serta tempat dan peristiwa (kelas dan kegiatan pembelajaran). Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi, dan analisis dokumen. Validitas data menggunakan trianggulasi data dan trianggulasi metode. Analisis data menggunakan analisis interaktif dengan tiga tahapan analisis, yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan/verifikasi. Hasil penelitian penyimpulkan bahwa: (1) Perencanaan media pembelajaran benda cagar budaya sudah optimal karena dosen merencanakannya melalui silabus dan RPP, serta perlengkapan dan peralatan yang akan digunakan sudah tersedia baik yang dimiliki oleh dosen pribadi maupun inventaris milik kampus ; (2) Penggunaan media pembelajaran benda cagar budaya dalam proses belajar mengajar cukup optimal karena dalam pelaksanaannya mahasiswa sangat antusias dan dosen maupun mahasiswa merasakan manfaatnya. Namun ada sedikit kendala yaitu kondisi jendela kelas yang tidak ada tirai penutupnya sehingga agak mengganggu gambar yang dihasilkan oleh infokus; (3) Pemahaman sejarah lokal mahasiswa setelah dosen menggunakan media benda cagar budaya meningkat karena berdasarkan tes yang dilakukan dosen kepada mahasiswa, baik dengan tes lisan maupun tes pilihan ganda hasilnya cukup memuaskan bagi dosen. Kata Kunci:  Visualisasi benda cagar budaya, pembelajaran sejarah lokal, Perguruan Tinggi.
ANALISIS PENDAPAT DOSEN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH IKIP-PGRI PONTIANAK TENTANG KURIKULUM 2013 Bohari, Karel Juniardi, Pujo Sukino
Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial Vol 3, No 1 (2016): Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/sosial.v3i1.262

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang (1) Pendapat Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah terhadap Kurikulum 2013; (2) Kesesuaian materi ajar pada mata kuliah yang diajarkan oleh Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah dengan materi pelajaran Sejarah di Sekolah Menengah Atas. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif. Jenis penelitian ini mampu mengangkat berbagai informasi kualitatif secara lengkap dan mendalam untuk menjelaskan mengenai proses mengapa dan bagaimana sesuatu terjadi. Variabel dalam penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu pendapat dosen terhadap Kurikulum 2013. Sampel penelitian ialah enam dosen yang aktif mengajar pada semester ganjil Tahun Akademik 2014/2015. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik komunikasi langsung dan studi dokumenter. Alat pengumpulan data menggunakan panduan wawancara dan analisis dokumen. Teknik validitas data menggunakan triangulasi data dan triangulasi metode. Teknik analisis data menggunakan analisis model interaktif dengan tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa (1) Pendapat Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah terhadap Kurikulum 2013 memberi tanggapan positif adanya perubahan kurikulum dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan menjadi Kurikulum 2013 karena dengan Kurikulum 2013 mata pelajaran sejarah di sekolah lebih dihargai, penggalian sejarah lebih mendalam, serta proses pembelajaran berpusat pada siswasehingga siswa harus lebih aktif; (2) Terdapat kesesuaian materi ajar di perguruan tinggi dengan materi mata pelajaran Sejarah di tingkat SMA. Sebagai contoh adalah materi mata kuliah Sejarah Indonesia Masa Kemerdekaan yang sama dengan materi mata pelajaran Sejarah di Kelas XI Sekolah Menengah Atas  yang sudah menggunakan Kurikulum 2013.Kata Kunci: Pendidikan Sejarah, Kurikulum 2013.
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI KOTA SINGKAWANG Emusti Rivasintha Marjito; Karel Juniardi
Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial Vol 6, No 2 (2019): Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/sosial.v6i2.1597

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk memaparkan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran IPS Terpadu dalam Kurikulum 2013 di SMP Negeri Kota Singkawang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan bentuk penelitiannya adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi langsung, teknik komunikasi langsung, dan studi dokumenter. Dari hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri Kota Singkawang sudah baik karena guru sebagian besar sudah mengetahui dan memahami Permendikbud tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum 2013 SMP/MTs, dan memahami Permendikbud tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah, serta memahami dengan baik Permendikbud tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Pelaksanaan pembelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri Kota Singkawang sudah baik karena mayoritas guru IPS sudah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan guru terhadap siswa, serta telah melakukan tindak lanjut proses pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik Ilmiah.
URGENSI PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DALAM MASYARAKAT PLURAL (STUDI KASUS DI KOTA SINGKAWANG) Karel Juniardi; Emusti Rivasintha Marjito
Handep: Jurnal Sejarah dan Budaya Volume 1, No. 2, June 2018
Publisher : Balai Pelestarian Nilai Budaya Kalimantan Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (661.081 KB) | DOI: 10.33652/handep.v1i2.11

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum, tradisi budaya, dan urgensi pendidikan multikultural di sekolah Kota Singkawang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan bentuk strategi studi kasus terpancang. Sumber data yang digunakan yaitu informan, tempat dan peristiwa, dokumen, serta literatur. Validitas data menggunakan triangulasi dan teknik analisa data menggunakan teknik analisis interaktif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pendidikan multikultural di Kota Singkawang penting untuk memberikan sikap toleransi dalam kehidupan plural masyarakatnya. Salah satu bentuk pendidikan berupa penyelenggaraan upacara tradisi budaya yang dimasukkan dalam materi pelajaran di sekolah.
DAKWAH ISLAM H. ISMAIL MUNDU DI KALIMANTAN BARAT TAHUN 1907-195 Karel Juniardi
Candrasangkala: Jurnal Pendidikan dan Sejarah Vol 2, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/candrasangkala.v2i2.2850

Abstract

Abstrak: This study aimed to describe (1) Brief History of the Kingdom of Kubu; (2) The Islamic Propagation Ismail Mundu; (3) Heritage Ismail Mundu in preaching. This study uses historical research stages heuristic, criticism, interpretation and historiography. This research was conducted in the district of Kubu Raya Teluk Pakedai West Kalimantan Province. The data source consists of informants, literature and documents. Data collection techniques using the technique of direct communication, literature, and documentation study. While the data collection tool used is interview, literature analysis and document analysis. The study concluded that: (1) the Kingdom of Kubu is one of the Islamic empire founded by traders from Hadramawt. Kubu kingdom ruled by the descendants of Al Idrus and recognized by the Netherlands as one of the unoccupied areas in West Kalimantan; (2) Haji Ismail Mundu are scholars Bugis descent who was born in West Kalimantan. He had studied Islam in Mecca. Later, he taugth the religion of Islam in West Kalimantan, especially in the area of Kubu so that he gets the sympathy of King Kubu and was appointed as the Mufti of the Kingdom of Kubu; (3) Haji Ismail Mundu died in 1957 by bequeathing some of his teachings, such as the book collection of wird, the Minutes of Practice, Book Mukhtasar Aqaid and Hukmin Book of Nikah. Apart form the books and manuscripts, relics of Haji Ismail Mundu another form of a mosque called Masjid batu located in the Gulf Pakedai Kubu Raya. The Mosque was built by Haji Ismail Mundu as a center of Islamic learning for him and his disciples.
URGENSI PENANAMAN NILAI-NILAI BUDAYA BERBASIS TRADISI SAPRAHAN DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH LOKAL DI KOTA PONTIANAK Emusti Rivasintha Marjito; Karel Juniardi
SWADESI: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sejarah Vol 2, No 1 (2021): SWADESI: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sejarah
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (50.282 KB) | DOI: 10.26418/swadesi.v2i1.46356

Abstract

This study entitled Urgency in Cultivating Cultural Values Based on Saprahan Traditions in Learning History in Pontianak City. This study aims to find out the tradition of saprahan in Pontianak City, cultural values in the tradition of the saprahan in Pontianak City, and the cultivation of cultural values based on the saprahan in learning local history in the city of Pontianak. This study uses the literature or literature method by reviewing books, journals, and other written sources related to the research theme. The results of the study recommend that the saprahan tradition is very important to be preserved in Pontianak City because it contains cultural values such as religious values, togetherness, hospitality, and brotherhood; cultural values in the saprahan tradition in Pontianak City can be implemented in learning local history; and the cultivation of cultural values based on the saprahan in learning local history in Pontianak City can be done through contextual learning.
TRADISI BUDAYA DI KOTA SINGKAWANG SEBAGAI SUMBER BAHAN AJAR IPS KELAS VIII SMP Juniardi, Karel; Abdulkarim, Aim; Malihah, Elly; Wiyanarti, Erlina
Edukasi: Jurnal Pendidikan Vol 22 No 2 (2024): Edukasi: Jurnal Pendidikan
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/edukasi.v22i2.7544

Abstract

Tradisi budaya yang mengandung nilai-nilai sosial dan budaya dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar dalam bentuk bahan ajar IPS guna membangun sikap sosial peserta didik. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui tradisi budaya di Kota Singkawang yang digunakan sebagai sumber bahan ajar IPS kelas VIII SMP agar peserta didik dapat menghayati dan menerapkan nilai-nilai sosial dan budaya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah informan, pelaksanaan tradisi budaya, dan literatur. Validitas data yang digunakan adalah triangulasi data dan triangulasi metode. Sedangkan teknik analisis data menggunakan teknik analisis model interaktif. Hasil penelitian diketahui bahwa berbagai tradisi budaya yang dilakukan masyarakat di Kota Singkawang seperti Cap Go Meh, Saprahan, Naik Dango, dan Ngabayotn merupakan sumber belajar yang dimanfaatkan sebagai sumber bahan ajar IPS kelas VIII SMP. Hal tersebut sebagai upaya penanaman nilai-nilai sosial dan budaya kepada peserta didik agar tercipta keharmonisan dalam kehidupan.
The Use Of Junior High School Social Studies Teaching Materials Containing Multicultural Life Material In Singkawang City Juniardi, Karel; Abdulkarim, Aim; Malihah, Elly; Wiyanarti, Erlina
JETL (Journal of Education, Teaching and Learning) Vol 9, No 2 (2024): Volume 9 Number 2 September 2024
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/jetl.v9i2.4610

Abstract

This research is entitled The Use of Middle School Social Sciences Teaching Materials Containing Multicultural Life Material in Singkawang City. This research aims to find out what form of social studies teaching materials are used in junior high school social studies learning in Singkawang City and what the material content of multicultural life in Singkawang City is in the social studies teaching materials used by teachers in junior high school social studies learning in Singkawang City. This research uses qualitative methods with data collection techniques using interview techniques, observation and document analysis at 5 junior high schools in Singkawang City. The validity of the data used is data triangulation and method triangulation. Meanwhile, the data analysis technique uses interactive analysis with three stages of analysis, namely data reduction, data presentation, and drawing verification conclusions. The research results show that, first, the form of social studies teaching materials used by teachers in learning social studies in class VIII of junior high schools in Singkawang City is printed teaching materials in the form of books, namely social studies textbooks or student books published by the government and worksheet books that refer to the Merdeka Curriculum. Second, in the social studies teaching materials used by teachers in learning social studies in class VIII of junior high schools in Singkawang City, there is no material content about multicultural life in Singkawang City. The material content in the social studies teaching materials used by teachers in junior high school social studies learning in Singkawang City only contains national or general social studies material, so to get around the absence of material content on multicultural life in Singkawang City in junior high school social studies teaching materials, the teacher conveys multicultural life material in Singkawang City is given verbally in a limited manner according to the teacher’s knowledge. Thus, it is necessary to recommend the development of teaching materials based on multicultural life in Singkawang City in junior high school social studies learning in Singkawang City as a means of multicultural education so that students become more acquainted with know and understand the social life and cultural traditions that exist in the environment around which students live with the hope that students can discover, appreciate and apply social values in multicultural life in Singkawang City which are the basis for building students’ social attitudes in order to create a harmonious and tolerant social life in Singkawang City.
TRADISI BUDAYA DI KOTA SINGKAWANG SEBAGAI SUMBER BAHAN AJAR IPS KELAS VIII SMP Juniardi, Karel; Abdulkarim, Aim; Malihah, Elly; Wiyanarti, Erlina
Edukasi: Jurnal Pendidikan Vol 22 No 2 (2024): Edukasi: Jurnal Pendidikan
Publisher : LPPM Universitas PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/edukasi.v22i2.7544

Abstract

Tradisi budaya yang mengandung nilai-nilai sosial dan budaya dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar dalam bentuk bahan ajar IPS guna membangun sikap sosial peserta didik. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui tradisi budaya di Kota Singkawang yang digunakan sebagai sumber bahan ajar IPS kelas VIII SMP agar peserta didik dapat menghayati dan menerapkan nilai-nilai sosial dan budaya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah informan, pelaksanaan tradisi budaya, dan literatur. Validitas data yang digunakan adalah triangulasi data dan triangulasi metode. Sedangkan teknik analisis data menggunakan teknik analisis model interaktif. Hasil penelitian diketahui bahwa berbagai tradisi budaya yang dilakukan masyarakat di Kota Singkawang seperti Cap Go Meh, Saprahan, Naik Dango, dan Ngabayotn merupakan sumber belajar yang dimanfaatkan sebagai sumber bahan ajar IPS kelas VIII SMP. Hal tersebut sebagai upaya penanaman nilai-nilai sosial dan budaya kepada peserta didik agar tercipta keharmonisan dalam kehidupan.