Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Dinamika Aktivitas Kemaritiman Di Pulau Kampai, Kota Cina, Dan Kota Rantang, Sumatera Utara Lucas Partanda Koestoro; Stanov Purnawibowo; Repelita Wahyu Oetomo
Berkala Arkeologi Sangkhakala Vol 19 No 2 (2016)
Publisher : Balai Arkeologi Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/sba.v19i2.28

Abstract

AbstractMaritime activities in coastal area north Sumatera does not only appear in one location and a certain period of time as not as can be stand-alone. Indications of dynamics, interrelation, and utilization continuity of coastal area north Sumatera in maritime activities and interaction between the nation and the culture that occur in the past is big enough. Study of Archeology which sufficient intensive has done in sites Pulau Kampai, Kota Cina, and Kota Rantang in a certain period of time resulted from the data which quite interesting. The information gets by the data is tended to show the existence of voyage activities and trade, also the introduction of few aspect of life, with a quite valid of chronology. All of them are showing the past activities in that area fulfilled with diverse activities that show its power as an economic world track which connected of east and west cultures. There is the continue of the activity is revolve in VIII to XVI centuries. Even the discovery of archeology Pulau Kampai shows the existence of continuity activities in XVI to XX centuries. AbstrakAktivitas kemaritiman di pesisir timur Sumatera Utara tidak hanya memunculkan satu lokasi dan satu kurun waktu tertentu sebagai simpul yang berdiri sendiri. Indikasi adanya dinamika, keterkaitan, dan kesinambungan pemanfaatan pesisir timur Sumatera Utara dalam aktivitas kemaritiman dan interaksi antar bangsa dan budaya yang terjadi di masa lalu cukup besar. Penelitian arkeologis yang cukup intensif telah dilakukan di situs-situs Pulau Kampai, Kota Cina, dan Kota Rantang beberapa waktu berselang menghasilkan data yang cukup menarik. Informasi yang diperoleh melalui data dimaksud menunjukkan keberadaan kegiatan pelayaran dan perdagangan, juga pengenalan akan beberapa aspek kehidupan, serta kronologi yang cukup sahih. Semua memperlihatkan masa lalu di kawasan itu dipenuhi dengan beragam aktivitas yang menunjukkan kekuatannya sebagai jalur perekonomian dunia yang menghubungkan peradaban di dunia bagian barat dan timur. Adapun berlangsungnya aktivitas itu berkisar antara abad VIII hingga abad XVI. Bahkan temuan arkeologis di Pulau Kampai memperlihatkan adanya aktivitas lanjutan pada abad XVI hingga abad XX.
Transformasi Fragmen Tembikar dan Keramik di Situs Kota Lama, Indragiri Hulu, Riau Stanov Purnawibowo; Baskoro Daru Tjahjono
Berkala Arkeologi Sangkhakala Vol 19 No 2 (2016)
Publisher : Balai Arkeologi Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/bas.v19i2.29

Abstract

AbstractStudy on the transformation of pottery and ceramic fragments at Kota Lama Site, Indragiri Hulu, Riau is a study that scrutinizes the formation process of archaeological data. The formation process is identified through artifactual and contextual data resulted from an archaeological excavation at the site in 2016. The problem to be uncovered is the transformation process of archaeological data at Kota Lama site to reveal the formation of data and context found at the site. The research was carried out using the inductive chain of thought, which uses data classifications of fragments of pottery, ceramics, and coin-shaped terracotta objects called gacuk, as well as matrix, provenience, and association during the early phase. Analyses on artifactual data include quantitative, typological/morphological (form), spatial, and temporal ones. Contextual data were analyzed using morphological and their positions. Furthermore, those data were elaborated one with another to identify their type of context in order to understand their formation process that occurred at the site. In the last part, there are in general two contexts at the site, which are primary and secondary contexts.AbstrakKajian transformasi fragmen tembikar dan keramik di situs Kota Lama, Indragiri Hulu, Riau merupakan kajian untuk menelaah proses pembentukan data arkeologi yang diidentifikasi melalui data artefaktual dan data kontekstual yang dihasilkan dalam ekskavasi arkeologis di situs tersebut tahun 2016. Penelitian dilakukan dengan alur induktif yang menggunakan pemerian data fragmen tembikar, keramik, gacuk, matriks, provinience, dan asosiasi pada tahap awal. Analisis yang dilakukan pada data  artefak menggunakan analisis kuantitif, bentuk, keruangan, dan waktu. Adapun data konteks dianalisis mengunakan analisis morfologi dan posisinya. Selanjutnya data tersebut digabungkan satu dengan lainnya untuk mengidentifikasi jenis konteks untuk mengetahui proses pembentukan data yang terjadi di situs tersebut. Hasilnya, transformasi data arkeologi di situs Kota Lama membentuk dua buah konteks, yaitu konteks primer dan konteks sekunder
TRANSFORMASI ARKEOLOGI PERAHU KUNO DI PESISIR PANTAI TIMUR SUMATERA Stanov Purnawibowo
Berkala Arkeologi Sangkhakala Vol 8 No 17 (2006)
Publisher : Balai Arkeologi Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1688.143 KB) | DOI: 10.24832/bas.v8i17.338

Abstract

The transformation process of archaeological data which foundon “sampan sudur” artifact in Terjun River and Padang River isthe Natural Transformation. It is said that the “sampan sudur” isnot in use now by its material cultural support.
Konservasi Berbasis Kearifan Lokal di Situs Benteng Puteri Hijau, Deli Serdang, Sumatera Utara Stanov Purnawibowo
Borobudur Vol. 8 No. 2 (2014): Jurnal Konservasi Cagar Budaya Borobudur
Publisher : Balai Konservasi Borobudur Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33374/jurnalkonservasicagarbudaya.v8i2.130

Abstract

Penanaman pohon pisang barangan (Musa paradisiaca sapientum L) pada benteng tanah yang dinyatakan sebagai tinggalan arkeologis di situs Benteng Puteri Hijau merupakan suatu wujud kearifan lokal dalam aktivitas konservasi material. Penelitian ini mencoba mencari formulasi bentuk kearifan lokal pada konservasi benteng tanah di situs Benteng Puteri Hijau. Penelitian tersebut dilakukan dengan pengamatan lapangan keberadaan tanaman pisang di gundukan tanah serta mewawancarai pemiliknya, kemudian mengelaborasinya dengan kepustakaan yang berkaitan dengan konservasi tanah. Penelitian ini dimaksudkan untuk mencari bentuk konservasi berbasis kearifan lokal yang bertujuan untuk menambah ragam jenis bentuk konservasi material terhadap tinggalan arkeologi di Indonesia secara umum.