Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERENCANAAN SALURAN IRIGASI SAMAL KIRI D.I KABUPATEN MALUKU TENGAH Fikram Fiki Attamimi; Christy Gery Buyang; Abraham Kalalimbong
JURNAL SIMETRIK Vol 11, No 2 (2021)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31959/js.v11i2.786

Abstract

Daerah Irigasi (DI) Samal Kiri Kabupaten Maluku Tengah adalah salah satu jaringan irigasi yang berlokasi di Desa Kobisadar. Lahan  pertanian di Desa Kobisadar, pada musim kemarau kebutuhan air di sawah Desa Kobisadar belum dapat terpenuhi, sehingga mempengaruhi hasil produksi petani. Hal demikian  terjadi dikarenakan pengelola air irigasi dan manajemen distribusinya masih kurang merata. Agar jaringan irigasi tersebut dapat digunakan sesuai dengan fungsinya, maka diperlukan adanya pengelola jaringan  irigasi yang  efektif dan efisien. DI Kobisadar mempunyai luas 284 ha yang memanfaatkan jaringan irigasi air permukaan menggunakan air dari Bendungan Samal, sehingga dapat mengairi 5 petak sawah yang akan di bahas dalam skripsi ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui debit air rencana untuk kebutuhan Air irigasi pada 5 petak sawah dan merencanakan dimensi saluran untuk lahan irigasi Desa Kobisadar. Berdasrkan hasil perhitungan alternative yang telah di hitung pada 284 ha petak sawah, yang terdiri dari 5 petak sawah memiliki kebutuhan air pada sumbernya dalam perencanaan ini adalah 0,33980 lt/dtk/ha dengan jenis tanama Padi. Jaringan irigasi Desa Kobisadar ini terdiri dari 5 saluran tersier, 5 saluran sekunder, dengan Panjang saluran 2552 m – 751 m. Berdasarkan hasil perhitungan yang di dapat saluran Tersier SKR.1Kn Q = 0,05145 m3/dtk, KSB.1Kn Q = 0,09452 m3/dtk, KSB.2Kn Q = 0,05025, KSB.3Kn Q = 0,08495, KSB.4Kn Q = 0,05863 m3/dtk. Sedangkan saluran Sekunder SKR.1Kn Q = 0,33980 m3/dtk, KSB.1Kn Q = 0,28835 m3/dtk, KSB.2Kn Q = 0,19383, KSB.3Kn Q = 0,14358 m3/dtk, KSB.4Kn Q = 0,05863 m3/dtk. Untuk dapat mencukupi lahan irigasi pertanian daerah Samal Kiri  di desa Kobisadar dimensi perencanaan Saluran Tersier dan Sekunder adalah 0,33980 lt/dt/ha pada alternative 5 lahan
ANALISIS SISTEM OPERASIONAL JARINGAN IRIGASI KOBISADAR UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN LAHAN PERTANIAN KABUPATEN MALUKU TENGAH Muhamad Ismail Adi; Christy Gery Buyang; Abraham Kalalimbong
Journal Teknik Mesin, Elektro, Informatika, Kelautan dan Sains Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Teknik Mesin, Elektro, Informatika, Kelautan dan Sains
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.826 KB) | DOI: 10.30598/metiks.2022.2.1.44-50

Abstract

Kebutuhan air di persawahan disebut sebagai kebutuhan air irigasi. Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian. Tujuan irigasi adalah untuk memanfaatkan air irigasi yang tersedia secara benar yakni seefisien dan seefektif dalam menggunakan air. Desa Kobisadar Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku memiliki lahan pertanian namun pada musin kemarau para petani sering mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan air untuk lahan pertanian sawa. Berdasaran permasalahan tersebut kami melakukan penelitian dengan tujuan menghitung debit air dan kebutuhan air untuk kebutuhan lahan pertanian setiap area irigasi serta efisensi jaringan di desa Kobisadar. Analisis data dalam penelitian ini meliputi ; kecepatan rata-rata aliran air, menghitungan luas penampang, perhitungan debit aliran saluran, menghitung kebutuhan air tiap area irigasi dan perhitungan efisiensi pemberian air. Berdasarkan hasil penelitian dan analisa perbandingan kebutuhan debit dengan debit air aktual maka debit aktual pada saluran 1, 2, 4, 5 dan 6 mampu mencukupi kebutuhan air irigasi secara menyeluruh di area irigasinya. Pada saluran 3, debit aktual belum mampu mencukupi kebutuhan air irigasi di area irigasinya. Perhitungan nilai efisiensi pada saluran 1 nilai efisiensi 44.15%, saluran 2 nilai efisiensi 50.74%, saluran 3 nilai efisiensi 37.62%, saluran 4 nilai efisiensi 61.91%, saluran 5 nilai efisiensi 76.54%, saluran 6 nilai efisiensi 73.32%. Sehingga dapat di simpulakan bahwa secara keseluruhan nilai efisiensi yang ada tidak memenuhi standart efisiensi karena rata-rata nilai efisiensi pada tiap-tiap saluran tersebut dibawah 90%. Saluran dinilai efisien jika nilai efisiensi memenuhi standar efisiensi menurut Standart Perencanaan Irigasi Saluran Sekunder dengan tingkat efisiensi pengairan diatas 90%.