Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGGUNAAN MOTOR SINKRON TIGA PHASA TIPE SALIENT POLE SEBAGAI GENERATOR SINKRON Denny Richard Pattiapon; Jacob J Rikumahu; Marselin Jamlaay
JURNAL SIMETRIK Vol 9, No 2 (2019)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (621.705 KB) | DOI: 10.31959/js.v9i2.386

Abstract

Suatu motor sinkron bila hendak digunakan sebagai generator sinkron, maka motor tersebut harus digerakkan oleh suatu penggerak mula pada kecepatan sinkron dan belitan rotornya harus dieksitasi melalui suatu catu daya DC. Dalam mengoperasikan motor sinkron sebagai generator sinkron adalah motor sinkron tidak memiliki penguatan medan atau eksitasi sendiri (self excitation), sehingga dibutuhkan catu daya tegangan DC yang dapat diatur untuk kebutuhan eksitasi medan rotor. Penguat atau eksitasi sendiri digunakan untuk menghasilkan eksitasi medan pada motor sinkron agar dapat beroperasi sebagai generator sinkron. Rangkaian catu daya DC dapat berupa rangkaian yang terpisah dari generator ataupun rangkaian yang tidak terpisah dalam hal ini tegangan keluaran (output) generator disearahkan dan digunakan sebagai catu daya eksitasi medan.Metode yang digunakan untuk menyelesaikan penelitian ini adalah riset dan pengembangan yaitu suatu metode yang dipakai untuk mengembangkan model, alat atau aplikasi tertentu berdasarkan proses penelitian.Dimana motor sinkron dioperasikan sebagai generator sinkron yang menggunakan penguat medan terpisah, dengan beban 0 – 210 Watt, ternyata yang terjadi adalah semakin besar beban yang diberikan  pada generator, maka putaran generator dan tegangan keluaran yang dihasilkan dari generator mengalami penurunan, sehingga putaran generator harus distabilkan kembali pada putaran 1500 Rpm dan tegangan keluaran pada masing-masing fasa harus distabilkan pada 220 VAC, sedangkan dengan menggunakan penguat medan sendiri dengan beban 0 - 240 Watt, yang terjadi adalah tegangan eksitasi generator yang dihasilkan dari penguat medan sendiri (self excitation) akan tetap stabil, dan akan adalah putaran motor sinkron menurun dan harus distabilkan kembali pada putaran 1500 Rpm, tegangan eksitasi generator yang disuplai dari penguat medan sendiri tetap stabil. Sedangkan tegangan keluaran pada generator sinkron mengalami penurunan dari 252 VAC pada beban nol sampai 220 VAC pada beban maksimum dan arus mengalami peningkatan
CAKALANG GRILLED R3 POLNAM (ALAT PENGASAPAN IKAN OTOMATIS) Rina Latuconsina; Denny Richard Pattiapon; Rina Luciana Manuhuttu
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2019 "Inovasi Cerdas dan Teknologi Hijau untuk Industri 4.0"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.869 KB)

Abstract

Umumnya ikan adalah  salah  satu  jenis  makanan  pelengkap  yakni sebagai  lauk bagi  masyarakat, untuk  daerah  Maluku yang  memiliki wilayah  perairan luas  dan berada  diantara  pulau-pulau  kecil,  salah  satu pengelolaan  hasil  laut  yang  berupa ikan  adalah di  asap. Ikan asap atau biasanya disebut dalam keseharian masyarakat Maluku  adalah “Ikan Asar. Ikan  asar ini memiliki khas  tersendiri  karena  ikan  yang digunakan adalah Ikan Tuna, Tongkol maupun Cakalang, dan langsung di asap diatas perapian  sehingga  aroma  asap  pada  ikan  terasa. Pengasapan ikan  ini  adalah langsung dipanggang  pada perapian  yang  membuat  ikan  asap  ini  bisa  awet  dan bertahan  kurang  lebih  7  hari  meskipun  tidak  berada  dalam  lemari  es. Proses pengasapan  ikan asap secara  manual  adalah  ikan  diletakan  diatas  rak -rak panggangan secara terbuka. Pengasapan di lakukan sampai daging ikan benar-benar kering  dari  bagian  luar sampai  bagian  dalam. Dimana  kandungan  Air dalam  ikan berkurang. Tekstur dari  jenis ikan Cakalang atau Tuna ini sangatlah padat sehingga dalam  proses  pengasapan  tidak  mudah  hancur. Untuk  Proses  perapian  secara manual  ini dilakukan  pada  ruangan  terbuka  sehingga  memakan  waktu  yang  lama yakni 180  menit atau 3 jam. Melihat keadaan tersebut kami memiliki insiatif untuk berinovasi  dengan  membuat  Alat  pengasapan  Ikan  Otomatis  yang  berbasis Mikrokontroler.  Dimana  proses  pengasapan  tidak membutuhkan  waktu yang lama tetapi  lebih  cepat  dengan dan  tanpa  pengamatan  rutin  pada  saat  proses  produksi atau pengasapan. Cara ini merupakan cara yang efektif dan mudah karena dalam hal ini lebih pengiritan tenaga manusia dalam proses membolak balik ikan.