Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Stres dan Mekanisme Koping dalam Menghadapi Uji Kompetensi pada Mahasiswa D3 Keperawatan di Fakultas Kesehatan Universitas Samawa Endang Setiawaty; Nila Yuliana
Jurnal Smart Keperawatan Vol 8, No 1 (2021): JUNI 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Karya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34310/jskp.v8i1.416

Abstract

Uji kompetensi merupakan salah satu tekanan akademik yang harus dilewati mahasiswa semester akhir. Proses yang dialami mahasiswa dalam menghadapi uji kompetensi membuat mahasiswa rentan untuk mengalami stress. Mekanisme koping yang digunakan mahasiswa sangat menentukan keberhasilan mahasiswa dalam menghadapi uji kompetensi. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran stress, tanda dan gejala stress, dan mekanisme koping dalam menghadapi uji kompetensi pada mahasiswa DIII Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas Samawa. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan naratif. Sampel penelitian adalah mahasiswa semester VI Program Studi DIII Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas Samawa. Teknik sampling secara purposive sampling dengan kriteria mahasiswa semester VI berjumlah 15 orang, dan partisipan yang mengalami stress dalam menghadapi uji kompetensi. Teknik analisis data menggunakan model interaktif. Hasil menunjukkan gambaran stres karena factor internal yaitu motivasi rendah. Tanda dan gejala stress mahasiswa ditunjukkan seperti sulit makan, sulit tidur, dan konstipasi. Gangguan mental adanya rasa takut, cemas, gelisah, depresi, pusing, dan tidak semangat belajar. Sumber stress pada mahasiswa karena  susah dalam mengatur waktu. Koping mahasiswa dalam menghadapi stress antara lain dengan cara share atau berdiskusi dengan teman atau keluarga, menghibur diri dilakukan dengan; shoping, jalan-jalan, main game, dan nonton film, mencari referensi belajar.selain itu juga berdoa, sholat dan sabar. Kata kunci: stress; mekanisme koping; uji kompetensi; mahasiswa DIII keperawatan;  STRESS AND COOPING MECHANISM IN FACING COMPETENCY TEST IN D3 NURSING STUDENTS AT FACULTY OF HEALTH, UNIVERSITY OF SAMAWA  ABSTRACT Nursing Competency Test is one of the academic pressures that must be passed by final semester students. The process experienced by students in facing competency tests makes students vulnerable to experiencing stress. The coping mechanism used by students will determine the success of students in facing the competency test. The purpose of the study was to determine the description of stress, signs and symptoms of stress, and coping mechanisms in the face of competency tests on Diploma Nursing students, Faculty of Health, Samawa University. The method used qualitative with a narrative approach. The research sample was the sixth semester students of the Diploma Nursing Study Program, Faculty of Health, Samawa University. The sampling technique was purposive sampling with the criteria of 15 semester VI students, and participants who experienced stress in facing the competency test. The data analysis technique used an interactive model. The results show a picture of stress due to internal factors, namely low motivation. Signs and symptoms of student stress are shown such as difficulty eating, difficulty sleeping, and constipation. Mental disorders are such as fear, anxiety, depression, dizziness, and lack of enthusiasm for learning. The stress cause is difficult to manage time. Student coping in dealing with stress, among others, by sharing or discussing with friends or family, entertaining themselves is done by; shopping, sightseeing, playing games, and watching movies, looking for learning references. Moreover.they do spiritual ritual, such as praying. Keywords: stress; coping mechanisms; competence test; diploma nursing students
Pengaruh Rendam Duduk Dengan Air Hangat Terhadap Tingkat Nyeri Sendi Muhammad Fauzi; Brilyan Anindya Dayfi; Endang Setiawaty
HealthCare Nursing Journal Vol. 5 No. 1 (2023): HealthCare Nursing Journal
Publisher : Program Studi Keperawatan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.985 KB) | DOI: 10.35568/healthcare.v5i1.2857

Abstract

Nyeri adalah perasaan tidak nyaman yang betul-betul subyektif dan hanya orang yang menderitanya dapat menjelaskan dan mengevaluasinya. Proses rendam terutama rendam duduk dengan air hangat merupakan rendam tubuh dari pinggang sampai ke pantat dengan menggunakan air hangat yang dapat memberikan efek vasodilatasi sehingga dapat meningkatkan aliran darah kebagian tubuh yang mengalami cedera (memperbaiki sirkulasi), mengendorkan (otot, tendon, dan ligament),  mempercepat penyembuhan jaringan, mengurangi nyeri dan peradangan, serta membersihkan luka kotor. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pra-eksperimen dengan menggunakan rancangan “One Group Pretest-Postest Design”. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisa data eksperimen untuk mengetahui pengaruh rendam duduk dengan air hangat terhadap tingkat nyeri sendi dengan menggunakan uji t-test pada taraf signifikan 5%. Hasil analisa statistic dengan uji t didapatkan nilai t-hitung = 18,79 > t-tabel = 1,70 dengan tingkat signifikan 0,05. Jadi ada pengaruh yang signifikan antara pemberian rendam duduk dengan air hangat terhadap tingkat nyeri sendi pinggang pada lansia.    
Peningkatan Pengetahuan Remaja Tentang Bahaya Akibat Rokok di SMAN 1 Poto Tano Kabupaten Sumbawa Barat Muhammad Fauzi; Endang Setiawaty; Brilyan Anindya Dayfi
Bakti Sekawan : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2022): Desember
Publisher : Puslitbang Sekawan Institute Nusa Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.617 KB) | DOI: 10.35746/bakwan.v2i2.315

Abstract

Smoking is one of the main risk factors for several chronic diseases that can lead to death. This shows that smoking is a big problem for public health. Apart from the health aspect, smoking also affects the personality of the smoker himself. Usually high school age teenagers are familiar with cigarettes. According to them, if they don't smoke, they are considered not sociable. All of these things are not fully understood by teenagers whose smoking activity has even become a part of their social culture. This community service activity at SMAN 1 Poto Tano, West Sumbawa Regency aims to increase students' knowledge about the dangers of smoking to health. The community service participants are 74 class XII high school students aged 18 years in 2022. This activity begins with filling out a pre-test knowledge questionnaire about the dangers of smoking which is then followed by counselling and re-filling the post-test questionnaire. The results of filling out the questionnaire after counselling has increased, namely 69 students understand the dangers of smoking. During the counselling the students were very enthusiastic in listening to the speaker, for this it is hoped that this activity will be encouraged especially in the world of Education