Sheylla Septina Margaretta
College Of Nursing, Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata, Kediri, Indonesia

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Penerapan Self Instruction Training Kombinasi Deep Breathing pada Ibu Hamil untuk Meningkatkan Kualitas Tidur di Masa Pandemi Covid-19 Ellatyas Rahmawati Tejo Putri; Sheylla Septina Margaretta
Jurnal SMART Kebidanan Vol 7, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Universitas Karya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34310/sjkb.v7i2.375

Abstract

ABSTRAKPenurunan kualitas tidur ibu hamil disebabkan oleh faktor fisik, diantaranya penyakit penyerta pada ibu hamil, kondisi tubuh dan hormon. Faktor psikologis yang memengaruhi diantaranya kecemasan dalam persalinan, karena pandemi COVID-19 dan gangguan psikologis. Kualitas tidur ibu hamil akan berpengaruh pada peningkatan tekanan darah dan HbA1c sehingga dapat meningkatkan resiko preeklamsi.  Kunci peningkatan kualitas tidur adalah kondisi pikiran dan tubuh yang rileks pada ibu sehingga dapat membuat kenyamanan dan mengurangi beban pikiran. Penerapan SIT (Self Intruction Training) kombinasi deep breathing diterapkan untuk membuat ibu hamil  rileks sehingga meningkatkan kualitas tidur ibu hamil. Tujuan penelitian melihat pengaruh SIT kombinasi deep breathing dalam meningkatkan kualitas tidur. Metode penelitian menggunakan true eksperimental pre post test group design dengan kelompok kontrol. Jumlah sampel 30 ibu hamil dengan kualitas tidur buruk yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu 15 intervensi dan 15 kontrol. Kelompok intervensi diberi metode  SIT kombinasi deep breathing setiap 2 hari sekali menjelang tidur selama 2 minggu. Kelompok kontrol diberikan intervensi deep breathing selama 2 minggu menjelang tidur. Pengukuran kualitas tidur menggunakan PSQI (Pittsburg Sleep Quality Index). Hasil penelitian uji Maan Whitney didapatkaan nilai signifikan p value 0,022. Kesimpulan pada penelitian ini adalah pemberian SIT kombinasi deep breathing efektif untuk meningkatkan kualitas tidur. Kata Kunci: deep breathing; ibu hamil; kualitas tidur; self instruction training IMPLEMENTATION OF THE COMBINATION OF SELF INSTRUCTION TRAINING AND DEEP BREATHING IN PREGNANT WOMEN TO IMPROVE SLEEP QUALITY IN THE PANDEMIC COVID'19ABSTRACTThe decline in sleep quality in pregnant women is due to physical such as comorbidities, body conditions, and altered hormones. Meanwhile, psychological factors including anxiety during childbirth, anxiety due to the COVID-19 pandemic, poverty, and psychological disorders also play a role. The sleep quality of pregnant women might affect increasing blood pressure and increasing HbA1c that increasing the risk of preeclampsia and gestational diabetes in pregnant women. Thus, pregnant women should have a relaxed state of mind and body to creates comfort and reduce the burden on their minds while sleeping. This study was to see the application of Self-instruction training and deep breathing might help them to sleep. True experimental was used in the form of pre-test-post-test group design was employed in this study with 30 pregnant women with poor sleep quality included as the sample. They were divided into two groups, the intervention group (15) and the kontrol group (15). The intervention group was given the Self Instruction Training method with a combination of deep breathing every 2 days before bed for 2 weeks. The kontrol group was given deep breathing intervention for 2 weeks before bed. Sleep quality was measured using the PSQI (Pittsburg Sleep Quality Index) sleep quality questionnaire. The data analysis used the Mann Whitney test obtained a significant p-value of 0.022. In conclusion, the provision of SIT with a deep breathing combination is effective to improve the sleep quality of pregnant women. Keywords: self-instruction training, deep breathing, sleep quality, pregnant women
Instructional Leadership Berbasis Theory Planned Behavior dalam Peningkatan Motivasi Belajar Mahasiswa Sheylla Septina Margaretta; Ely Isnaeni
Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : LP2M IIK (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan) Bhakti Wiy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.723 KB)

Abstract

Latar belakang:  Tugas perawat profesional adalah memberi pelayanan kesehatan asuhan keperawatan holistik secara paripurna, sehingga calon perawat perlu kemampuan akademik serta praktik yang baik untuk mencapai target lulus uji kompetensi. Namun pada awal pembelajaran perguruan tinggi, didapatkan rendahnya minat mahasiswa baru dalam menjadi perawat, kurang memahami kurikulum, dan stress adaptasi lingkungan baru sehingga menurukan motivasi belajar. Tujuan:  Mengetahui pengaruh Instructional Leadership dengan pendekatan Theory Planned Behavior (TPB) terhadap peningkatan motovasi belajar mahasiswa baru progam studi S1 Keperawatan. Metode: Kuantitatif menggunakan desain pra-eksperimental dengan jenis one group pra post test, penerapan instructional leadership dilakukan oleh Kaprodi dengan penilaian motivasi belajar menggunakan kuisioner.  Desain pengambilan sampel total sampling yaitu sebanyak 63 mahasiswa baru. Hasil: Pada uji paired t-test didapatkan nilai signifikan p=0,000 pada motivasi belajar mahasiswa. Simpulan: Instructional Leadership dengan pendekatan TPB dapat peningkatan motovasi belajar mahasiswa. Penelitian ini dapat diaplikasikan oleh Kaprodi dalam menjalankan tugas dan fungsinya sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa.
EFEKTIFITAS RELAKSASI DEEP BREATHING DENGAN TEKNIK SELF INTRUCTION TRAINING (SIT) DALAM BENTUK VIDEO DAN AUDIO UNTUK MENGURANGI KECEMASAN PADA IBU HAMIL Ellatyas Rahmawati Tejo Putri; Sheylla Septina Margaretta
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 10, No 1 (2021): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jcu.v10i1.694

Abstract

ABSTRAKKehamilan merupakan peristiwa yang terjadi ketika sel telur dibuahi oleh sel sperma yang terjadi di dalam rahim seorang wanita.  Lamanya masa kehamilan normal berlangsung 280 hari atau 40 minggu atau 9 bulan lebih 7 hari. Bagi seorang perempuan yang baru pertama kali hamil maka seringkali dilanda kekhawatiran, kecemasan dan ketakutan. Kekhawatiran, kecemasan dan ketakutan yang muncul dalam pikiran perempuan yang baru pertama kali hamil bermacam macam alasannya seperti takut keguguran, takut melahirkan dan takut tidak mampu mengasuh bayinya.(Aprilia, Yesie.2011).Tujuan penelitan ini adalah menganalisa perbandingan efektifitas relaksasi deep breathing dengan teknik Self Instruction Training  melalui audio visual dengan efektifitas relaksasi deep breathing menggunakan audio saja. Metode penelitian yang digunakan adalah quasy experimental dengan teknik one group pretest dan posttest.Alat ukur kecemasan ditentukan dengan menggunakan alat (instrument) State – Trait Anxiety (STAI) yang disajikan dalam bentuk google form. Sedangkan perlakuan pemberian audio relaksasi deep breathing diberikan setelah pengisian kuesioner tahap pertama, dan untuk mengetahui efektifitasnya kuesioner kecemasan STAI dilakukan setelahnya. Populasi pada penelitian ini adalah ibu hamil di Kota Kediri. Teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling. Sampel dalam penelitian ini sejumlah 30 ibu hamil di PMB Endang S, PMB Veronica, PMB Wiwin Werdi Kota Kediri. Hasil analisa  tingkat kecemasan pada kelompok ibu hamil grup A sebelum diberi perlakuan dengan Video relaksasi deep breathing sebesar 49,07. Setelah diberi Video relaksasi deep breathing rata-rata tingkat kecemasan menjadi 44,73 sedangkan tingkat kecemasan pada pada kelompok ibu hamil grup B sebelum diberi perlakukan Audio relaksasi deep breathing memiliki rata-rata skor sebesar 48,67. Setelah diberi perlakukan Audio relaksasi deep breathing, rata –rata tingkat kecemasan menurun menjadi 46,13. Sedangkan  tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada efektifitas tingkat kecemasan akhir pada ibu hamil yang diberi Audio relaksasi deep breathing dan ibu hamil yang diberi Video relaksasi deep breathing dengan metode SIT (Self Instruction Training).Kata Kunci: Relaksasi, Kecemasan,Efektifitas
PENGARUH PEMBERIAN NESTING TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA TINDAKAN MEDIS PERAWATAN BAYI PREMATUR: A LITERATURE REVIEW Sheylla Septina Margaretta
THE SHINE CAHAYA DUNIA NERS Vol 8, No 01 (2023): The Shine Cahaya Dunia Ners
Publisher : LPPM An Nuur Purwodadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscners.v8i01.413

Abstract

Latar Belakang : Sebagian besar bayi premature mendapatkan perawatan intensive di NICU yang disebabkan karena kesehatan fisik yang menurun dan organ-oragn tubuh yang belum mature. Perawatan neonatus akan mendapatkan tindakan medis yang menimbulkan dampak nyeri fisik. Bayi juga terpisah dari ibu sehingga nyeri yang didapat menimbulkan stress berulang yang dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan neonatus. Dari masalah tersebut dibutuhkan penerapan tindakan komplementer nesting atau posisi bersarang untuk penurunan nyeri.Tujuan :Menganalisa hasil studi penelitian tentang penerapan nesting terdapat penurunan nyeri pada perawatan bayi premature.Metode: Artikel jurnal dikumpulkan dari beberapa database seperti googel scholar, PubMab, PMC dan Science Direct. Kata kunci yang digunakan adalah “nesting” and “preterm” and “infact” and “pain” dalam artikel penelitian original. Artikel yang direview dipublikasi pada rentang tahun 2015-2022.Hasil: Analisa 8 jurnal menyimpulan implementasi teraupetik asuhan keperawatan nesting dapat dipadukan dengan metode perawatan lain seperti nesting dengan kombinasi simulator detak jantung ibu, nesting variasi berbagai posisi, dan nesting menggunakan bahan kain berbagai teknik dan metode untuk kenyamanan bayi.Kesimpulan : Implementasi perawatan menggunakan nesting effektif dalam menurunkan nyeri pada perawatan intensif bayi premature.
Peningkatan Pengetahuan Penatalaksanaan Interik Neonatorum Fisiologis Sheylla Septina Margaretta; Paramita Ratna Gayatri
Judika (Jurnal Nusantara Medika) Vol 7 No 1 (2023): Vol 7 No. 1 April 2023
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Kejadian ikterik neonatus masih banyak terjadi di Indonesia bahkan di dunia. Hal ini banyak disebabkan karna kondisi polutan yang semakin banyak, penyakit bawaan dari ibu hamil bahkan dapat disebabkan karena pola hidup ibu hamil yang tidak sehat. Dampak dari ikterik neonatus dapat berjangka pajang salah satunya dapat menggangu tumbuh kembang bayi bahkan dapat merusak otak bayi atau kern ikterik yang tentunya dapat mengakibatkan kematian. Tujuan: Penelitian ini bertujan untuk mengetahuan pengaruh edukasi terstruktur dengan media edukasi audiovisual dan booklet terkait penatalaksanaan ikterik neonatus fisiologi pada ibu trimester 3. Metode: Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre experimental one group pre test – post test designs. Responden populasi pada penelitian ini sejumlah 213 ibu hamil trimester 3 dengan dilakukan perhitungan sampling dan pengambilan sampel dengan acak sejumlah 88 sampel. Hasil: Menunjukan perbedaan rata-rata pengetahuan responden sebelum dan sesudah diberikan edukasi ikterik neonatorum pada bayi menggunakan cara ceramah. Berdasarkan data yang telah diteliti telah didapatkan hasil sebelum pemberian edukasi didapatkan rata-rata nilai pengetahuan 64,22 dan setelah edukasi didapatkan nilai pengetahuan 83,41. Dari uji statistik t-test didapatkan hasil p value 0,001. Kesimpulan: Terdapat pengaruh edukasi ikterik neonatorum pada pengetahuan orang tua
The Application of Progressive Muscle Relaxation Therapy on Changes in Blood Pressure in Elderly with Hypertension Paramita Ratna Gayatri; Sheylla Septina Margaretta; Wahyu Nur Pratiwi
Adi Husada Nursing Journal Vol 9 No 2 (2023): Adi Husada Nursing Journal
Publisher : STIKES Adi Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37036/ahnj.v9i2.484

Abstract

High blood pressure is one of the most common non-communicable diseases suffered by the elderly. The changes in the cardiovascular system due to increasing age are the cause of hypertension in the elderly which may caused many complications if not controlled properly. High blood pressure can be treated with pharmacological and non-pharmacological therapy. One of the non-pharmacological therapies that can be given to hypertension sufferers is progressive muscle relaxation therapy.This research aims to determine wether there is alteration in elderly people’s blood pressure after The Progressive Muscel Relaxation Therapy applied. This research was a quasi experimental research with two group which is Intervention Group and Control Group. There were 31 elderly people with hypertension in each who met the suitables criteria. The results of the study showed variations in the blood pressure of respondents in the intervention group and control group before and after being given progressive muscle therapy at meetings 1 to 6. It was found that blood pressure in the intervention group was reduced. The results of the Independent T-test statistical test showed a significant ρ-value of 0.000 where ρ < α (α : 0.05), which means that providing progressive muscle relaxation therapy has an effect on changes in blood pressure in elderly people with hypertension. The research concluded that there was an effect of applying progressive muscle relaxation therapy on changes in blood pressure in elderly people with hypertension.
PENGARUH PEMBERIAN NESTING TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA TINDAKAN MEDIS PERAWATAN BAYI PREMATUR: A LITERATURE REVIEW Sheylla Septina Margaretta
The Shine Cahaya Dunia Ners Vol 8, No 01 (2023): The Shine Cahaya Dunia Ners
Publisher : Universitas An Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscners.v8i01.413

Abstract

Latar Belakang : Sebagian besar bayi premature mendapatkan perawatan intensive di NICU yang disebabkan karena kesehatan fisik yang menurun dan organ-oragn tubuh yang belum mature. Perawatan neonatus akan mendapatkan tindakan medis yang menimbulkan dampak nyeri fisik. Bayi juga terpisah dari ibu sehingga nyeri yang didapat menimbulkan stress berulang yang dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan neonatus. Dari masalah tersebut dibutuhkan penerapan tindakan komplementer nesting atau posisi bersarang untuk penurunan nyeri.Tujuan :Menganalisa hasil studi penelitian tentang penerapan nesting terdapat penurunan nyeri pada perawatan bayi premature.Metode: Artikel jurnal dikumpulkan dari beberapa database seperti googel scholar, PubMab, PMC dan Science Direct. Kata kunci yang digunakan adalah “nesting” and “preterm” and “infact” and “pain” dalam artikel penelitian original. Artikel yang direview dipublikasi pada rentang tahun 2015-2022.Hasil: Analisa 8 jurnal menyimpulan implementasi teraupetik asuhan keperawatan nesting dapat dipadukan dengan metode perawatan lain seperti nesting dengan kombinasi simulator detak jantung ibu, nesting variasi berbagai posisi, dan nesting menggunakan bahan kain berbagai teknik dan metode untuk kenyamanan bayi.Kesimpulan : Implementasi perawatan menggunakan nesting effektif dalam menurunkan nyeri pada perawatan intensif bayi premature.
The Nurses' Role in Management Complaint Aries Wahyuningsih; Giovanni Iga Firmanda; Wahyu Nur Pratiwi; Sheylla Septina Margaretta
Babali Nursing Research Vol 5 No 3 (2024): July
Publisher : Babali Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37363/bnr.2024.53392

Abstract

Background: As primary caregivers, nurses ensure patient safety and quality health services by effectively managing patient complaints. Proper handling of these complaints is crucial for providing effective treatment. Develop management and understanding of handling patient complaints efficiently by providing a systematic framework and identifying effective communication techniques to deal with patient complaints effectively. Methods: ProQuest, Ebsco, Science Direct, and Elsevier were the literature sources examined between 2013 and 2023. Results: Nursing managers should enhance nurses' communication skills to improve patient care and complaint management. Studies indicate that targeted training in communication significantly boosts nurses' effectiveness and patient satisfaction.Conclusion: Implementing training programs, regular assessments, and ongoing support will improve patient outcomes and more effective complaint handling.
Smartphone Application for Self-Care in Type-2 Diabetes Mellitus Patients with Contextual Learning Model Winanda Rizki Bagus Santosa; Nisha Nambiar; Erlina Abdullah; Sheylla Septina Margaretta
Open Access Indonesian Journal of Medical Reviews Vol. 4 No. 2 (2024): Open Access Indonesian Journal of Medical Reviews
Publisher : HM Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37275/oaijmr.v4i2.528

Abstract

Type-2 diabetes mellitus (T2DM) is an emergency problem that can cause death and disability worldwide. By using contextual learning models, smartphone applications can be an innovative solution for improving self-care and health condition management. This research aims to know the effectiveness of smartphone applications for self-care in type-2 diabetes mellitus patients with contextual learning models. Pre-test and post-test control group design was used by researchers. The study was conducted in the period October 2nd, 2023 - January 2nd, 2024. The number of samples collected using the G Power formula was 110 intervention groups and 110 control groups. To select samples, researchers used a purposive sampling method. This research involved T2DM patients treated at nine Health Centers in Kediri, Indonesia. In the smartphone application educational intervention group with the contextual learning model, there was an increase in self-care from a mean of 43,03 to 81,53, and a p-value result of 0,008 was obtained. In the control group using the booklet, there was an increase in self-care from a mean of 37,19 to 52,62, and a p-value result of 0,000 was obtained. Smartphone applications with contextual learning models are more effective in improving self-care than education using booklets; however, both types of education can improve self-care in T2DM.
PELATIHAN MITIGASI BENCANA UNTUK PENINGKATAN PENGETAHUAN & SIKAP MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI LETUSAN GUNUNG KELUD Sheylla Septina Margaretta; Winanda Rizki Bagus Santosa; Ningsih Dewi Sumaningrum
Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2023): Jurnal Abdi Masyarakat November 2023
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jaim.v7i1.5173

Abstract

Desa Sugihwaras terletak di wilayah terdekat G.Kelud yang merupakan gunung merapi aktif berpotensi meletus. Letusan berdampak pada gangguan fisik, psikologis, gangguan ekonomi serta materi. Pengetahuan penduduk yang kurang terhadap mitigasi bencana serta belum adanya forum relawan siaga merupakan masalah utama mitra. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk membentuk forum relawan siaga G.Kelud dan meningkatkan pengetahuan serta sikap masyarakat dalam kesiapsiagaan bencana gunung meletus melalui pelatihan mitigasi bencana G.Kelud. Hasil dari mengabdian masyarakat ini yaitu terbentuknya forum relawan siaga G.Kelud dan terdapat peningkatan pengetahuan dengan hasil sebelum diberikan pelatihan mayoritas 32 (58,1 %) kategori kurang dan setelah diberikan pelatihan simulasi bencana meningkat dengan nilai mayoritas 34 (61,8 %) terbanyak pada kategori baik. Hal ini juga sejalan dengan sikap masyarakat mitra dalam mehadapi bencana letusan G.Kelud meningkat, dari sebelum diberikan pelatihan mayoritas 45 (81,81 %) memiliki sikap negatif dan setelah diberikan pelatihan meningkat dengan nilai mayoritas 47 (85,45 %) memiliki sikap positif dalam menghadapi bencana letusan G.Kelud. Sehingga dapat disimpulkan pembentukan forum relawan siaga G.Kelud dan pelatihan mitigasi bencana dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap masyarakat dalam kesiapsiagaan bencana.