Irfana Tri Wijayanti
Kebidanan, Program Studi Sarjana Kebidanan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

POLA MAKAN IBU HAMIL YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN KEK DI PUSKESMAS GABUS I KABUPATEN PATI Irfana Tri Wijayanti
Jurnal SMART Kebidanan Vol 6, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Universitas Karya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (50.554 KB) | DOI: 10.34310/sjkb.v6i1.226

Abstract

Menurut WHO kejadian kurang gizi pada ibu hamil berkisar 20-48%. Kurangnya gizi pada ibu hamil  dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pola makan. Dari survey awal pada 10 ibu hamil yang KEK di wilayah kerja Puskesmas Gabus I diketahui bahwa terdapat 7 (70%) responden dengan pola makan buruk sedangkan 3 (30%) responden dengan pola makan baik. Tujuan penelitian ini, untuk menganalisis hubungan pola makan dengan Kejadian KEK pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Gabus I Kabupaten Pati.Jenis penelitian menggunakan analitik korelasi dengan metode penelitian survey. Pendekatan waktu cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 117 di Wilayah Kerja Puskesmas Gabus I Kabupaten Pati. Sampel yang diambil 35 ibu hamil dengan menggunakan stratified random sampling. Uji statistic menggunakan chi square. Hasil penelitian diketahui 18 responden (51,4%) pola makan cukup, 23 responden (65,7%) tidak mengalami Kurang Energi Kronik (KEK). Hasil uji Chi Square diperoleh (X² hitung = 15,027dan pvalue = 0,001) yang berarti Ada hubungan antara pola makan dengan KEK di Wilayah Kerja Puskesmas Gabus I Kabupaten Pati. Saran disampaikan kepada: Kepala Puskesmas Gabus I dapat  merencanakan progam penyuluhan maupun pendidikan kesehatan tentang memperbaiki gizi ibu hamil. Pada petugas kesehatan, memberikan pendidikan kesehatan tentang pola makan ibu hamil  Kata Kunci : pola makan, kurang energi kronik ABSTRACT According to WHO the incidence of malnutrition in pregnant women ranges from 20-48%. Lack of nutrition in pregnant women can be influenced by several factors, one of which is diet. From the initial survey of 10 SEZ pregnant women in the Gabus Health Center I, it was found that there were 7 (70%) respondents with poor diet while 3 (30%) respondents had a good diet. The purpose of this study was to analyze the relationship between eating patterns with SEZ events in pregnant women in the Gabus I Health Center Pati District. This type of research used analytic correlation with survey research methods with cross sectional time approach. The population in this study was 117 in the Gabus I Health Center Pati District. Samples were taken 35 pregnant women using stratified random sampling. Test statistics used chi square. The results of the study revealed that 18 respondents (51.4%) had enough diet, 23 respondents (65.7%) did not experience Chronic Energy Deficiency (SEZ). Chi Square test results were obtained (X² count = 15.027 and pvalue = 0.001) which means that there is a relationship between eating patterns with SEZs in the Gabus I Health Center Pati District. Suggestions submitted to: The head of the Gabus I Health Center can plan an extension program and health education about improving nutrition for pregnant women. For health workers, provide health education about the diet of pregnant women Keywords: diet, chronic energy lack
Pelatihan dan Pemberdayaan Kader Kesehatan dalam Pencegahan dan Penatalaksanaan Stunting pada Anak Irfana Tri Wijayanti; Desi Sariani
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Peduli Masyarakat, Juni 2020
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v2i2.92

Abstract

Stunting menggambarkan status gizi kurang yang bersifat kronik pada masa pertumbuhan dan perkembangan sejak awal kehidupan yaitu pada masa 1000 hari pertama kehidupan akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Berdasarkan Data stunting di Kabupaten Kudus sampai dengan bulan September 2019 berada pada 21,21%, dilihat dari data stunting pada tahun sebelumnya, angka kejadian stunting di Kabupaten pada tahun 2019 mengalami peningkatan yang tinggi. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kesadaran pada masyarakat Puskesmas Dawe Kudus dan kader kesehatan posyandu khususnya, bahwa stunting merupakan masalah penting yang harus ditangani bersama dengan bantuan berbagai pihak yang terkait. Pelaksanaan pengabdian ini dilakukan dengan menggunakan metode dan tahapan berupa: 1) tahap survey dan persiapan, 2) Tahap Pelaksanaan, 3) Tahap Monitoring dan Evaluasi. Sasaran dalam kegiatan ini adalah kader kesehatan. Hasil evaluasi pada kegiatan PKM ini menunjukkan bahwa pada saat dilakukan pelatihan terkait konsep stunting pada anak, deteksi dini stunting pada anak, pencegahan stunting pada anak, dan penatalaksanaan stunting pada anak, semua kader sangat aktif dan antusias. Selain hal tersebut menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan tentang konsep stunting pada anak, deteksi dini stunting pada anak, pencegahan stunting pada anak, dan penatalaksanaan stunting pada anak. Hasil kegiatan menunjukkan pengetahuan kader kesehatan sebelum dan setelah kegiatan dilakukan pelatihan menunjukkan peningkatan yang signifikan setelah dilakukan kegiatan. Hal ini menunjukkan bahwa kader kesehatan mampu melakukan pencegahan dan penatalaksanaan stunting pada anak. Kata kunci: pelatihan kader kesehatan, stunting HEALTH CARE TRAINING AND EMPOWERMENT IN STUNTING PREVENTION AND MANAGEMENT OF CHILDREN ABSTRACT Stunting illustrates the chronic malnutrition status in the period of growth and development since the beginning of life, namely in the first 1000 days of life due to feeding that is not in accordance with nutritional needs. Based on stunting data in Kudus Regency up to September 2019 it was at 21.21%, seen from the stunting data in the previous year, the number of stunting events in the Regency in 2019 experienced a high increase. This activity is expected to be able to provide awareness to the community of Dawe Kudus Health Center and posyandu health cadres in particular, that stunting is an important issue that must be addressed together with the assistance of various parties concerned. The implementation of this service is carried out using methods and stages in the form of: 1) the survey and preparation phase, 2) the Implementation Stage, 3) the Monitoring and Evaluation Stage. The target in this activity is health cadres. The results of the evaluation on the PKM activities showed that when training was conducted regarding the concept of stunting to children, early detection of stunting in children, prevention of stunting in children, and management of stunting in children, all cadres were very active and enthusiastic. Besides that, there is an increase in knowledge about the concept of stunting in children, early detection of stunting in children, prevention of stunting in children, and management of stunting in children. The results of the activities showed that the knowledge of health cadres before and after the activities were conducted training showed a significant increase after the activities were carried out. This shows that health cadres are able to prevent and manage stunting in children. Keywords: health care training, stunting
Efektivitas Teknik Relaksasi Nafas Dalam terhadap Tingkat Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Desi Ratna Sari; Irfana Tri Wijayanti; Desi Sari Sariyani
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 12 No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v12i1.2073

Abstract

Nyeri persalinan sering terjadi pada saat proses persalinan. Hampir 90% ibu bersalin mengalami nyeri, nyeri sedang(4-6) sebanyak 10 responden (36%) dan yang mengalami nyeri berat (7-10) sebanyak 18 responden (64%). Salah satu upaya dalam mengatasai nyeri persalinan secara non farmakologi yaitu dengan menggunakan teknik relaksasi nafas dalam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Efektivitas Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Tingkat Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Di PMB Vima Erwani Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2021.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitan kuantitatif dengan menggunakan pre eksperimen dengan pendekan one grup pretest dan post test. Dalam penggumpulan data penelitian ini menggunakan lembar observasi dan wawancara, populasi dalam penelitian ini adalah ibu -ibu inpartu kala I Fase Aktif dari 10 September 2021 sampai 03 Januari 2022 di Kabupaten Ogan Komering Ulu yaitu sebanyak 35 orang. Sampel sebanyak 28 orang. Teknik sampling menggunakan purposive sampling.Dari hasil uji Paired Samples Test” menunjukkan nilai “Mean Paired Differences” sebesar 3.321. Nilai ini menunjukkan selisih antara rata-rata hasil Pre Test dengan rata-rata hasil Post Test yaitu 7.25 – 3.93 = 3.321. Diketahui nilai Sig. (2-Tailed) adalah sebesar 0.000 < 0.05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata antara hasil Pre Test dengan Post Test yang ada Efektivitas Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Penurunan frekuensi Nyeri pada ibu inpartu kala I fase aktif.
Hubungan Pengetahuan dan Persepsi Ibu Hamil tentang Pijat Perineum dengan Kejadian Rupture Perineum Cindy A. Mokoginta; Irfana Tri Wijayanti; Desi Sariyani
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 10, No 3 (2022): Agustus 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.10.3.2022.565-570

Abstract

Rupture perineum sering terjadi pada hampir semua persalian pertama namun tidak jarang pada persalinan selanjutnya. Akibat dari terjadinya ruptur perineum  pada ibu diantaranya terjadi infeksi pada luka jahitan yang bisa merambat pada saluran kandung kemih ataupun pada jalan lahir yang dapat mengakibatkan  munculnya komplikasi infeksi kandung kemih ataupun infeksi pada jalan lahir. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan persepsi ibu hamil tentang pijat perineum dengan kejadian ruptur perineum. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini survei analitik dengan pendekatan cross sectional dimana subyek penelitian adalah ibu hamil yang memiliki usia kehamilan 36 minggu dengan sampel sebanyak 38 orang. Penelitian ini dilakukan di Klinik Bidan Rosliana Tambun Selatan pada bulan Desember-Januari tahun 2022. Data dikumpulkan menggunakan koesioner dan dianalisis menggunakan uji Chi Square Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan (pvalue=0,023)  , adanya hubungan antara persepsi (pvalue= 0,038) Ibu hamil tentang pijat perineum dengan kejadian ruptur perineum di klinik rosliana tambun selatan bekasi tahun 2021.
Penurunan Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif dengan Metode Kompres Hangat dan Kompres Dingin St. Mukarromah; Irfana Tri Wijayanti; Desi Sariyani
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 12 No 3 (2022): Jurnal Ilmiah Permas: jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Juli 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persalinan normal ditandai dengan adanya kontraksi uterus yang menyebabkan penipisan, dilatasi serviks, dan mendorong janin keluar melalui jalan lahir sehingga menimbulkan sensasi nyeri yang dirasakan ibu. Nyeri persalinan dalam penelitian ini tergolong berat, yaitu nyeri sedang(4-6) sebanyak 3 responden (19%) dan nyeri berat (7-10) sebanyak 13 responden (81%). Metode nonfarmakologi untuk mengendalikan nyeri dapat berupa terapi kompres hangat dan terapi kompres dingin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan terapi kompres hangat dan terapi kompres dingin terhadap penurunan nyeri persalinan kala I fase aktif. Jenis penelitian ini adalah quasy experiment dengan rancangan two group pretest-posttest design dalam pengumplan data penelitian ini menggunakan lembar observasi dan wawancara, Populasi dalam penelitian ini adalah ibu primigravida inpartu  kala I Fase Aktif  dari 19 Oktober 2021 sampai 20 Januari 2022 Sebanyak 35 orang. Sampel sebanyak 32 orang. Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Hasil uji deksriptive statistics menunjukkan bahwa rata-rata skor intensitas nyeri sebelum dilakukan intervensi kompres hangat yaitu 7,25 dan sesudah dilakukan yaitu 4,56, sedangkan rata-rata skor intensitas nyeri sebelum dilakukan intervensi kompres dingin yaitu 7,25 dan sesudah dilakukan yaitu 5,56. Hasil uji Mann Whitney pada derajat kepercayaan 95% menunjukkan nilai asymp.Sign.(2-tailed) sebesar 0.041 lebih kecil dari 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan kompres hangat dan kompres dingin terhadap penurunan nyeri persalinan kala 1 fase aktif pada ibu bersalin.  
Pelatihan dan Pemberdayaan Kader Kesehatan dalam Pencegahan dan Penatalaksanaan Stunting pada Anak Irfana Tri Wijayanti; Desi Sariani
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Peduli Masyarakat, Juni 2020
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v2i2.92

Abstract

Stunting menggambarkan status gizi kurang yang bersifat kronik pada masa pertumbuhan dan perkembangan sejak awal kehidupan yaitu pada masa 1000 hari pertama kehidupan akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Berdasarkan Data stunting di Kabupaten Kudus sampai dengan bulan September 2019 berada pada 21,21%, dilihat dari data stunting pada tahun sebelumnya, angka kejadian stunting di Kabupaten pada tahun 2019 mengalami peningkatan yang tinggi. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kesadaran pada masyarakat Puskesmas Dawe Kudus dan kader kesehatan posyandu khususnya, bahwa stunting merupakan masalah penting yang harus ditangani bersama dengan bantuan berbagai pihak yang terkait. Pelaksanaan pengabdian ini dilakukan dengan menggunakan metode dan tahapan berupa: 1) tahap survey dan persiapan, 2) Tahap Pelaksanaan, 3) Tahap Monitoring dan Evaluasi. Sasaran dalam kegiatan ini adalah kader kesehatan. Hasil evaluasi pada kegiatan PKM ini menunjukkan bahwa pada saat dilakukan pelatihan terkait konsep stunting pada anak, deteksi dini stunting pada anak, pencegahan stunting pada anak, dan penatalaksanaan stunting pada anak, semua kader sangat aktif dan antusias. Selain hal tersebut menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan tentang konsep stunting pada anak, deteksi dini stunting pada anak, pencegahan stunting pada anak, dan penatalaksanaan stunting pada anak. Hasil kegiatan menunjukkan pengetahuan kader kesehatan sebelum dan setelah kegiatan dilakukan pelatihan menunjukkan peningkatan yang signifikan setelah dilakukan kegiatan. Hal ini menunjukkan bahwa kader kesehatan mampu melakukan pencegahan dan penatalaksanaan stunting pada anak. Kata kunci: pelatihan kader kesehatan, stunting HEALTH CARE TRAINING AND EMPOWERMENT IN STUNTING PREVENTION AND MANAGEMENT OF CHILDREN ABSTRACT Stunting illustrates the chronic malnutrition status in the period of growth and development since the beginning of life, namely in the first 1000 days of life due to feeding that is not in accordance with nutritional needs. Based on stunting data in Kudus Regency up to September 2019 it was at 21.21%, seen from the stunting data in the previous year, the number of stunting events in the Regency in 2019 experienced a high increase. This activity is expected to be able to provide awareness to the community of Dawe Kudus Health Center and posyandu health cadres in particular, that stunting is an important issue that must be addressed together with the assistance of various parties concerned. The implementation of this service is carried out using methods and stages in the form of: 1) the survey and preparation phase, 2) the Implementation Stage, 3) the Monitoring and Evaluation Stage. The target in this activity is health cadres. The results of the evaluation on the PKM activities showed that when training was conducted regarding the concept of stunting to children, early detection of stunting in children, prevention of stunting in children, and management of stunting in children, all cadres were very active and enthusiastic. Besides that, there is an increase in knowledge about the concept of stunting in children, early detection of stunting in children, prevention of stunting in children, and management of stunting in children. The results of the activities showed that the knowledge of health cadres before and after the activities were conducted training showed a significant increase after the activities were carried out. This shows that health cadres are able to prevent and manage stunting in children. Keywords: health care training, stunting