Pahrul Fauzi
Economics And Development Studies Department, Faculty Economics And Business, Jenderal Soedirman University

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

ANALISIS PERBEDAAN OMSET PENJUALAN UMKM SEBELUM DAN SESUDAH MENGGUNAKAN QRIS DI PURWOKERTO Windy Brigita Carera; Diah Setyorini Gunawan; Pahrul Fauzi
Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi (JEBA) Vol 24, No 2 (2022)
Publisher : Ilmu Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsoed

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.821 KB) | DOI: 10.32424/jeba.v24i2.3014

Abstract

JB Soedirman Airport Sustainability Strategy to Encourage Regional Economic Strengthening Abdul Aziz Ahmad; Pahrul Fauzi; Khalid Eltayeb Elfaki; Taqiuddin Fadhillah Ahmad
EKO-REGIONAL Vol 18, No 2 (2023)
Publisher : Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32424/1.erjpe.2023.18.2.3534

Abstract

In the age of contemporary transportation, aviation is a significant subject. Developing nations or areas will increasingly need effective transportation. Significant economic developments are anticipated to benefit areas with airport infrastructure. This research discusses the responses of the community, including those of government officials and entrepreneurs, in Purbalingga Regency regarding the existence of Sudirman Airport which has been developed as a commercial airport and has been operating since 2021. In Purbalingga Regency, where Jenderal Besar Soedirman (JB Soedirman) Airport is located, this study seeks to understand how significant local communities believes the airport is to the region's ability to advance economically. The comprehensive interviewing of chosen respondents used in this study gives it a qualitative aspect. The findings of the study demonstrate that the presence of JB Soedirman Airport offers promising prospects for local development. The airport's presence indicates the potential for investment growth and business capitalization in Purbalingga Regency. The Purbalingga Regency government must provide the appropriate policy formulation to support the continuity and sustainability of the airport's operations in order to take advantage of the numerous favorable chances
Contribution of MSMES To The Economy of Cirebon Regency In The Covid-19 Pandemic Pahrul Fauzi; Syaeful Bakhri; Isman Julian
Al-Amwal : Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syari'ah Vol 14, No 1 (2022)
Publisher : UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/amwal.v14i1.10136

Abstract

Micro, small and medium enterprises or SMEs have a role that is very important in advancing the Indonesian economy, especially the economy in areas such as Cirebon Regency which is a Trade Regency. The existence of MSMEs in the Cirebon Regency for contributions or contributions to GRDP during the current Covid-19 pandemic condition is certainly something that must be maintained. This study aims to map the industrial sector development centers in Cirebon Regency during the Covid-19 Pandemic by using a quantitative descriptive approach and using the Location Quotient (LQ) analysis tool as an analytical tool. Based on the results of the analysis, it can be seen that as a result of the Covid-19 pandemic, Cirebon Regency experienced an economic shift with increasing economic sectors, both secondary and tertiary. Then several economic sectors such as services and the agricultural, forestry, and livestock sectors contributed significantly and experienced positive growth. There are superior commodities that grow and develop well, such as the rattan and furniture industry, then processed food and batik. Meanwhile, the results of the analysis of the potential for small and medium industry centers (IKM) that are recommended to be superior SMEs are the woven bamboo IKM center, the pindang fish IKM center and the tempe and tofu IKM center
Optimization Of The Tourism Sector As An Alternative Leading Economic Sector In The Southern Regency Of Pemalang Pahrul Fauzi; Ginanjar Adi Nugraha
Al-Amwal : Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syari'ah Vol 12, No 1 (2020)
Publisher : UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/amwal.v1i1.5367

Abstract

Sektor pariwisata dapat dioptimalkan sebagai kegiatan ekonomi di wilayah Kabupaten Pemalang bagian selatan. Hal tersebut dilakukan sebagai solusi alternatif persoalan masih terlalu kuatnya ketergantungan wilayah Kabupaten Pemalang bagian selatan terhadap sektor pertanian tradisional. Berdasarkan data BPS Kabupaten Pemalang tahun 2018, kontribusi tujuh kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Pemalang bagian selatan hanya memberikan rata-rata kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Pemalang sebesar 5,1%. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis potensi, daya tarik, dan pengelolaan sektor pariwisata di wilayah Kabupaten Pemalang bagian selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa daya tarik utama aktivitas pariwisata di Kabupaten Pemalang bagian selatan adalah keindahan alam ditunjang dengan wisata atraksi. Secara umum sebanyak 51% responden belum merasa puas dengan kinerja sektor pariwisata di Kabupaten Pemalang bagian selatan. Dari sisi pengelola, lebih dari separuh (57%) objek wisata di Kabupaten Pemalang bagian selatan didirikan kurang dari 10 tahun terakhir dan didominasi oleh pengelolaan pemerintah desa (BUMDES). Berdasarkan hal tersebut perlu terus ditingkatkan upaya pengembangan dan pengelolaan agar potensi wisata di Kabupaten Pemalang bagian selatan dapat secara maksimal berkontribusi terhadap perekonomian masyarakatnya.
Pembangunan Pariwisata Di Kabupaten Pangandaran Pasca Pemekaran Pahrul Fauzi; Syaeful Bakhri; Abdul Aziz Ahmad
Al-Amwal : Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syari'ah Vol 11, No 1 (2019)
Publisher : UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/amwal.v11i1.4250

Abstract

Pariwisata menjadi salah satu sektor andalan pada pembangunan ekonomi Indonesia, hal tersebut dapat diketahui dari munculnya pariwisata sebagai salah satu sektor dari lima besar komoditas penyumbang devisa terbesar nasional. Wisata Pangandaran menjadi semakin berkembang seiring pemekaran wilayah pada tahun 2012. Dengan adanya pemekaran tersebut Kabupaten Pangandaran menjadi lebih fokus mengembangkan pariwisata. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan dan penurunan kinerja pada sektor pariwisata di Kabupaten Pangandaran setelah pemekaran, hal tersebut dapat diketahui dari naik turunnya jumlah pengunjung. Namun disisi lain, setelah pemekaran terdapat beberapa pengoptimalan potensi wisata yang dikembangkan. Sedangkan berdasarkan hasil analisis SWOT, diketahui bahwa sektor pariwisata di Kabupaten Pangandaran berada pada posisi kuadran pertumbuhan dengan strategi pertumbuhan yang bersifat stabil. Banyaknya objek wisata potensial dan disahkan menjadi daerah otonom menjadi faktor utama pada sisi kekuatan, sedangkan faktor sarana dan prasarana serta manajemen pengelolaan menjadi titik lemahnya. Adapun pada sisi peluang, Kabupaten Pangandaran dinilai mempunyai peluang yang tinggi karena semakin berkembangnya sektor pariwisata di Indonesia maupun dunia, sedangkan dari sisi ancaman yang perlu diwaspadai adalah kondisi kelestarian alam yang perlu dijaga seiring pembangunan sektor pariwisata. Berdasarkan analisis hierarki proses, pada level pertama ditemukan bahwa sarana dan prasarana menjadi faktor dengan prioritas pertama dengan nilai 32,68 sedangkan pada posisi kedua yaitu faktor kelembagaan dengan nilai 29,99. Hal tersebut menandakan bahwa faktor sarana dan prasaran serta kelembagaan menjadi faktor yang perlu diprioritaskan pada pembangunan sektor pariwisata Kabupaten Pangandaran pasca pemekaran. Sedangkan pada level kedua diketahui bahwa lima faktor tertinggi diantaranya peraturan daerah menjadi prioritas pertama disusul oleh kualitas jalan, pengelolaan DTW, Koordinasi dengan masyarakat, dan fasilitas kesehatan.