Sudarto .
Universitas Respati Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH PADAT PENEBARAN YANG BERBEDA TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN BENIH GURAME PADANG (Oshpronemus goramy Lac.) Utris Sutrisno; Sudarto .
JURNAL PERTANIAN Vol 8, No 1 (2017): Jurnal Ilmiah RESPATI
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.924 KB) | DOI: 10.52643/jir.v8i1.236

Abstract

Benih gurame padang (oshpronemus goramy Lac.) merupakan salah satu ikan konsumsi ekonomis  tinggi, karena lambat pertumbuhan ikan gurame padang ini banyak pemulia ikan menjadikannya sebagai  ikan hias. Keberhasiln suatu budidaya dipengaruhi pakan, kepadatan dan kualitas air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh padat penebaranyang berbeda terhadap laju pertumbuhan benih gurame padang (O. Goramy Lac.). penelitian ini dilaksanakan pada bulan April – Juni, menggunakan metode Rancang Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan  dan 4 ulangan, yaitu 2 ekor / liter, 3 ekor/ liter, 4 ekor / liter, dan 5 ekor/ liter. Analisis data menggunakan uji ANOVA pada α= 0,05 dan dilanjutkan dengan uji LSD (Least Significant Different) pada α = 0,05 dan 0,01. Parameter yang diamati adalah laju pertumbuhan harian, pertumbuhan mutlak, (bobot total), pertambahan panjang total dan sintasan  benih gurame pada (O.goramy Lac.). pada penebaran 2 ekor/ liter menunjukkan nilai yang paling baik terhadap laju pertumbuhan harian yaitu 3,99%, pada pertumbuhan mutlak yaitu 5,561 gram, pada panjang total 3,33 cm dan untuk sintasannya juga  menunjukkan  nilai yang baik yitu 95,5% . hnilai parameter lingkungan secara umum masih dalam kisaran optimal yang mendukung pertumbuhan  benih gurame padang (O guramy Lac.). Kata kunci: padat penebaran, pertumbuhan benih, gurame padang
Deteksi Penyakit WSSV (White Spot Syndrome Virus) pada Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) dengan Metode PCR Konvensional dan Real Time PCR (qPCR) Menggunakan Hydrolisis Probe Heppi Maryati; Sudarto .; Reni Nurjasmi
JURNAL PERTANIAN Vol 8, No 1 (2017): Jurnal Ilmiah RESPATI
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (722.194 KB) | DOI: 10.52643/jir.v8i1.233

Abstract

Diagnosa WSSV yang menyerang udang vannamei dapat dilakukan secara dini menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) baik secara konvensional maupun real time PCR (qPCR), sehingga dapat diambil tindakan pencegahan khususnya pada benur udang yang akan ditebar. Kedua metode tersebut mampu mendeteksi virus melalui keberadaan DNA virus namun memiliki efektivitas yang berbeda, namun belum diketahui sejauh mana efektivitas kedua metode tersebut mampu mendeteksi virus khususnya penyebab WSSV. Tujuan penelitian adalah mengetahui efektivitas metode PCR konvensional dan Metode real time PCR (qPCR) menggunakan hydrolisis probe mendeteksi penyakit pada udang Vannamei (Litopnaeus vannamei).Metode penelitian menggunakan metode eksperimen bersifat kualitatif dilaksanakan di Laboratorium Biomolekuler di Balai Uji Standar Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BUSKIPM). Sampel udang vannamei diambil dari tambak udang di Kecamatan Blanakan Subang Jawa Barat yang terdiri atas masing-masing 6 ekor udang berumur 20 hari atau udang yang belum mengalami gejala klinis dan udang berumur 45 atau udang yang sudah mengalami gejala klinis, kemudian dilakukan ekstraksi DNA sampel udang. DNA udang diamplifikasi menggunakan metode konvensional PCR dan real time PCR. Data hasil amplifikasi dianalisis menggunakan metode deskriptif komparatif yaitu metode pembahasan yang memaparkan atau menggambarkan kegiatan yang dilakukan serta membandingkan dengan literatur. Analisis data sesuai dengan software real-time PCR yang digunakan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode konvensional PCR memberikan hasil negatif pada sampel udang berumur 20 hari dan positif pada udang berumur 45 hari sedangkan metode real time PCR memberikan hasil positif pada sampel udang berumur 20 hari dan 45 hari, sehingga dapat disimpulkan bahwa metode real time PCR (qPCR) lebih efektif mendeteksi penyakit WSSV pada udang vannamei dibandingkan metode PCR konvensional. Kata kunci:  udang vannamei, penyakit WSSV, PCR konvensional, real time PCR