Andreas Christian
UK PETRA

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Implementasi Sistem Penjadwalan Akademik Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Menggunakan Metode Algoritma Genetika Christian, Andreas; Sujaini, Herry; Negara, Arif Bijaksana Putra
JUSTIN (Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi) Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Informatika Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1173.258 KB)

Abstract

Penjadwalan akademik merupakan masalah mengalokasikan waktu, mata kuliah, dosen, ruangan kelas, dengan memperhatikan sejumlah aturan yang berhubungan dengan kapasitas dan lokasi ruangan yang tersedia, waktu bebas yang diperlukan dan sejumlah aturan lain yang berkaitan. Berdasarkan karakteristik permasalahan yang terjadi, algoritma genetika cocok untuk menyelesaikannya dengan merepresentasikan komponen-komponen masalah ke dalam kromosom dan dievaluasi berdasarkan constraint penjadwalan yang telah dibuat sehingga  menghasilkan jadwal kuliah yang optimal. Aplikasi dibangun berbasis web dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL. Proses optimasi penjadwalan dengan menggunakan algoritma genetika akan melalui proses representasi kromosom, inisialisasi populasi, menghitung fitness, seleksi, crossover dan mutasi. Pengujian dilakukan dengan metode black box untuk menguji komponen-komponen yang ada didalam sistem penjadwalan dan pengujian performansi untuk mengukur parameter-parameter yang optimal untuk proses penjadwalan. Berdasarkan hasil pengujian, karakteristik bentrok yang sering terjadi dalam proses algoritma genetika adalah karakteristik bentrok persimpangan waktu, banyak generasi yang optimal yaitu 200 sampai dengan 250, ukuran populasi yang optimal 100 dan nilai probabilitas crossover rate 0.7 dan mutation rate 0.3, serta dengan diimplementasikannya soft constraint penggunaan kapasitas ruangan mempengaruhi tingkat keberhasilan Hard Constraint. Dengan diimplementasikannya soft constraint kapasitas ruangan maka tingkat keberhasilan soft constraint-nya meningkat mencapai 93% dari 75%, Tetapi dengan diimplementasikannya soft constraint tersebut maka waktu yang dibutuhkan untuk komputasi meningkat dari 2,8 menit menjadi 38 menit. Hal ini terjadi karena pada proses komputasi harus melakukan pengecekan terhadap jumlah peserta dan kapasitas ruangan pada setiap kromosom.
Ratio of Vascular Pedicle Width and Thoracic Diameter to Differentiate Cardiogenic and Non-Cardiogenic Pulmonary Edema Afifi, Rahmi; Fachri, Achmad; Madjid, Amir Sjarifuddin; Prihartono, Joedo; Prasetyo, Marcel; Christian, Andreas
Makara Journal of Health Research
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Excess intravascular volume evaluation is essential in the intensive care unit (ICU); however, clinical information to differentiate cardiogenic and non-cardiogenic pulmonary edema has been proven ineffective. Thus, this study aimed to distinguish cardiogenic from non-cardiogenic pulmonary edema using the ratio of vascular pedicle width (VPW) to thoracic diameter (VPTR). Methods: This cross-sectional study was conducted based on secondary data from chest radiographs of 100 patients with clinical symptoms of pulmonary edema in the ICU from January 2013 to December 2015. Cardiogenic and non-cardiogenic pulmonary edema were distinguished using VPW and cardiothoracic ratio measurements (CTR). VPTR was measured to differentiate between the two types of pulmonary edema, and the cut-off value was obtained using a receiver operating characteristic curve. Results: This study revealed a prevalence of 21% and 79% for cardiogenic and non-cardiogenic pulmonary edema, respectively. A VPTR cut-off value of 25.1% with a sensitivity of 90% and specificity of 86%, may distinguish cardiogenic from non-cardiogenic pulmonary edema. Conclusions: VPTR is an alternative method to differentiate between cardiogenic and non-cardiogenic pulmonary edema, and this ratio measurement is useful in cases where radiograph films are not standardized.