Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

KARAKTERISTIK BIOADSORBEN DARI LIMBAH KULIT DURIAN UNTUK PENYERAPAN LOGAM BERAT Fe DAN Zn PADA AIR SUMUR Sukma Budi Ariyani
Jurnal Teknologi Proses dan Inovasi Industri Vol 4, No 1 (2019): Vol. 4, No. 1, Juli 2019
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.155 KB) | DOI: 10.36048/jtpii.v4i1.5229

Abstract

ABSTRAK. Kulit durian apabila tidak dimanfaatkan dan menumpuk akan mencemari lingkungan. Kulit durian dapat dimanfaatkan menjadi bioadsorben logam berat karena kulit durian memiliki kandungan selulosa yang tinggi. Penelitian ini bertujuan memanfaatkan limbah kulit durian sebagai bioadsorben logam berat Fe dan Zn pada air sumur, mengetahui karakteristik kulit durian sebagai bioadsorben logam berat dan mengetahui efektifitas bioadsorben dari kulit durian dalam menyerap Fe dan Zn pada air sumur. Metode penelitian yang dilakukan meliputi pembuatan bioadsorben dari kulit durian, pengujian karakteristik bioadsorben dari kulit durian seperti uji SEM+EDS, pencampuran bioadsorben dengan air sumur dan pengukuran kadar akhir logam. Hasil bioadsorben yang diperoleh, hasil uji kadar air sebesar 10,61% dan kadar abu sebesar 1,04%. Karakteristik fisik, bioadsorben yang dihasilkan memiliki ukuran pori yang beragam dan komposisi kimia nya meliputi senyawa C, O, Ca, K dan Na. Untuk penyerapan oleh bioadsorben dari kulit durian, untuk kadar akhir logam Zn yakni < 0,001 mg/L dan kadar akhir logam Fe yakni 0,169 mg/L.Kata kunci : bioadsorben, karakteristik, kulit durian, logam berat 
Pengaruh Penambahan Pengawet Dan Uji Aktivitas Antibakteri Escherichia coli Pada Sediaan Gel Lidah Buaya Sukma Budi Ariyani; Yani Kartika Pertiwi; Asmawit Asmawit
Jurnal Teknologi Proses dan Inovasi Industri Vol 3, No 1 (2018): Vol. 3, No. 1, Juli 2018
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.797 KB) | DOI: 10.36048/jtpii.v3i1.3801

Abstract

Gel lidah buaya mempunyai kandungan zat yang baik yang dapat digunakan untuk industri farmasi. Untuk mendapatkan suatu produk farmasi atau kecantikan dari lidah buaya diperlukan bahan baku sediaan gel lidah buaya yang baik secara kualitasnya. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penambahan pengawet pada sediaan gel lidah buaya dan mengetahui daya hambat bakteri Escherichia coli pada sediaan gel lidah buaya. Metode penelitian yang dilakukan meliputi pembuatan sediaan gel lidah buaya dan penambahan pengawet, pengamatan fisik gel dan pengujian Angka Lempeng Total (ALT) pada gel serta pengujian daya hambat bakteri Escherichia coli. Variabel berubah adalah pengawet yang digunakan (Potassium Sorbat dan Sodium Benzoat) dan konsentrasi pengawet yang digunakan (0,05%; 0,10%; 0,15%). Hasil yang diperoleh adalah penggunaan pengawet Sodium Benzoat 0,10% memberikan hasil sediaan gel lidah buaya yang terbaik dengan lama penyimpanan 14 hari. Jus dan gel lidah buaya memiliki aktivitas antibakteri Escherichia coli dengan diameter zona hambat masing-masing rata-rata 0,85 dan 0,6 cm.Kata Kunci-- Escherichia coli, gel lidah buaya, pengawet
PENGGUNAAN TEPUNG JAGUNG KALIMANTAN BARAT SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN MIE KERING Sukma Budi Ariyani
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 27, No 2 (2016): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.369 KB) | DOI: 10.28959/jdpi.v27i2.907

Abstract

Penelitian ini bertujuan memperoleh hasil mie kering dari bahan baku jagung Kalimantan Barat sehingga dapat menjadi diversifikasi produk. Dalam penelitian ini, membuat mie kering dengan variabel komposisi tepung jagung dan tepung terigu yang digunakan yakni 50%:50%, 60%:40%, 70%:30% dan 80%:20%. Untuk pengujian yang dilakukan adalah uji kadar air, kadar abu, kadar karbohidrat, protein dan lemak. Hasil penelitian  yang diperoleh, untuk semua variabel, kadar air memenuhi standar mutu mie kering untuk mutu II yakni maksimal 10%. Kadar abu untuk semua variabel, memenuhi standar mutu mie kering untuk mutu I dan II yakni maksimal 3 %. Sedangkan untuk  kadar protein, variabel yang memenuhi standar mutu mie kering mutu II yakni minimal 8% adalah variabel komposisi tepung jagung:tepung terigu = 80:20%, yang hasil kadar proteinnya adalah 8,2681%. Hasil kadar karbohidrat tertinggi pada mie kering yang dihasilkan adalah 57,6596% dan hasil kadar lemak terendah pada mie kering yang dihasilkan adalah 0,4677%.
Decreased Levels of Fenol in the Case of Traditional Herb Industry using Anaerobic Activated Sludge Method Sukma Budi Ariyani
Biopropal Industri Vol 2, No 2 (2011)
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (683.336 KB) | DOI: 10.36974/jbi.v2i2.729

Abstract

Fenol is a hazardous substance that can pollute the environment. Traditional herb Industry is one of industries produces liquid waste with high pollution level, the fenol content more than 9 mg/L.  Biological treatment  with anaerobic activated sludge method is one effective way of processing waste.This research was aimed to study the effect of MLSS variable and fenol load, the efficiency of fenol decrease in anaerobic waste processing system. The experiment is conducted by synthetic herbs waste with COD content of ± 3610 mg/L, retention time of 6 hours at a temperature of 30oC, atmospheric pressure in anaerobic baffle reactor continuously. The reactor volume is 60 L, the MLSS content of 3000; 4000; 5000 mg/L,  fenol load at 0, 3, 6; 9; 12 mg/L. Result of research show that active sludge of mixture breeding  from cage manure effective for the processing of waste with the low rate fenol (less than 6 mg/L) with the efficiency of degradation fenol 89,7-99,87% but less be effective at high burden fenol (more than 6 mg/L) with the efficiency of degradation fenol equal to 18-52%. The results obtained compared well with other reduction process.
Utilization of Durian Skin as Raw Materials of Art Paper Sukma Budi Ariyani; Hidayati Hidayati
Biopropal Industri Vol 3, No 1 (2012)
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.763 KB) | DOI: 10.36974/jbi.v3i1.733

Abstract

This research was to utilize solid waste of durian (durian skin) into economically valuable products. The purpose of this research was to obtain a decorative paper or art paper which can be used as a wide range of creative products such as photo frames, tissue boxes, pencil boxes and others. The research was carried out by destroying the skin of durian and other materials to form slurry and then molded and dried. Assessment of art paper quality was based on the beauty of its performance because it was display the fibers on the surface of the paper. It has been carried out analysis of gramatur, tear resistance, moisture content and ash content of the paper produced by durian skin. Paper with gramatur value, moisture content, low ash content and high tear resistance was the good quality paper. For gramatur and water content testing, a paper which was given a red ocher dye (D) is a paper that has the lowest value of gramatur and water content, each of 0.0212 g/cm2 and 7.77%. While the ash content and tear resistance testing, colored paper with mangosteen peel 17% (E) has a low ash content (0.056%) and high tear resistance (104 times fold).
KEMAMPUAN LUMPUR AKTIF BIAKAN CAMPURAN DARI LIMBAH INDUSTRI CRUMB RUBBER UNTUK MENGURANGI KADAR COD, BOD DAN TSS Sukma Budi Ariyani; Agus Sri Mulyono
Majalah BIAM Vol 11, No 1 (2015): Majalah BIAM
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (917.09 KB) | DOI: 10.29360/mb.v11i1.2039

Abstract

Air limbah industri harus diolah terlebih dahulu agar tidak mencemari badan air dimana limbah tersebut dibuang. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kemampuan lumpur aktif biakan campuran dari lumpur industri crumb rubber dalam menurunkan kadar COD, BOD dan TSS air limbah dan efsiensi penurunan COD, BOD dan TSS yang terjadi. Air limbah diperoleh dari PT. Star Rubber, Kubu Raya. Penelitian dilakukan dengan variabel yang telah ditentukan yaitu MLSS dan waktu. Metode penelitian meliputi melakukan pengaktifan lumpur, pencampuran lumpur aktif dengan air limbah dan pengujian. Hasil yang diperoleh yaitu efsiensi penurunan (% reduksi) COD berkisar antara 52-78,2% dan efsiensi penurunan BOD berkisar antara 19,5-86,75%. Penurunan COD dan BOD pada variabel waktu 4 jam lebih kecil daripada variabel waktu 2 jam. Penurunan COD dan BOD pada variabel MLSS 241.000 ppm cenderung lebih kecil daripada variabel MLSS 951 ppm. Untuk semua variabel, kadar TSS setelah proses berada di bawah batas maksimal baku mutu limbah cair untuk industri karet. Dilihat dari efsiensi penurunannya, system ini kurang efektif, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut agar menemukan kondisi yang tepat sehingga lebih efektif.
Kualitas produk virgin coconut oil (VCO) menggunakan teknik mekanik skala industri rumah tangga Sukma Budi Ariyani; Haqqifizta Ratihwulan; Asmawit Asmawit
Jurnal Riset Industri Hasil Hutan Vol 13, No 2 (2021)
Publisher : Kementerian Perindustrian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24111/jrihh.v13i2.7229

Abstract

Virgin Coconut Oil (VCO) merupakan produk unggulan hasil olahan kelapa yang memiliki banyak kegunaan terutama di bidang kesehatan untuk mengatasi penyakit degeneratif. Ketersediaan kelapa yang melimpah belum dimanfaatkan secara optimal oleh industri rumah tangga VCO di Kalimantan Barat. Pembuatan VCO dengan cara teknik mekanik memiliki kelebihan yakni sederhana, hemat bahan bakar (tanpa pemanasan) dan tanpa penambahan zat aditif. Penelitian ini bertujuan memperoleh VCO dengan cara teknik mekanik (penggunaan alat blender untuk pemecahan) skala industri rumah tangga dan mengetahui kualitas VCO yang dihasilkan. Metode penelitian yang dilakukan meliputi produksi VCO dan pengujian kualitas VCO yaitu penampakan, penentuan bilangan iod, bilangan peroksida, dan asam-asam lemak. Variabel berubah yang digunakan adalah lama waktu proses teknik mekanik dengan menggunakan alat blender (5, 10 dan 15 menit). Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah penampakan fisik untuk VCO yang dihasilkan jernih dan transparan.  Rendemen VCO tertinggi yang dihasilkan yakni pada variabel lama waktu proses mekanik (blender) 10 menit. VCO yang dihasilkan pada semua variabel memenuhi persyaratan yang ditetapkan (SNI 7381:2008) untuk parameter bilangan iod, bilangan peroksida, asam lemak bebas, kadar asam laurat, kadar asam oleat dan kadar linoleat. Untuk kadar asam miristat pada VCO dengan variabel lama waktu blender 5 menit di bawah standar yang ditetapkan yakni 16,63 %, sedangkan kadar asam miristat untuk VCO dengan lama waktu blender 10 dan 15 menit hasilnya memenuhi syarat yang ditetapkan yaitu secara berturut-turut 17,66% dan 18,71%
KARAKTERISTIK BIOADSORBEN DARI LIMBAH KULIT DURIAN UNTUK PENYERAPAN LOGAM BERAT Fe DAN Zn PADA AIR SUMUR Sukma Budi Ariyani
Jurnal Teknologi Proses dan Inovasi Industri Vol 4, No 1 (2019): Vol. 4, No. 1, Juli 2019
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.155 KB) | DOI: 10.36048/jtpii.v4i1.5229

Abstract

ABSTRAK. Kulit durian apabila tidak dimanfaatkan dan menumpuk akan mencemari lingkungan. Kulit durian dapat dimanfaatkan menjadi bioadsorben logam berat karena kulit durian memiliki kandungan selulosa yang tinggi. Penelitian ini bertujuan memanfaatkan limbah kulit durian sebagai bioadsorben logam berat Fe dan Zn pada air sumur, mengetahui karakteristik kulit durian sebagai bioadsorben logam berat dan mengetahui efektifitas bioadsorben dari kulit durian dalam menyerap Fe dan Zn pada air sumur. Metode penelitian yang dilakukan meliputi pembuatan bioadsorben dari kulit durian, pengujian karakteristik bioadsorben dari kulit durian seperti uji SEM+EDS, pencampuran bioadsorben dengan air sumur dan pengukuran kadar akhir logam. Hasil bioadsorben yang diperoleh, hasil uji kadar air sebesar 10,61% dan kadar abu sebesar 1,04%. Karakteristik fisik, bioadsorben yang dihasilkan memiliki ukuran pori yang beragam dan komposisi kimia nya meliputi senyawa C, O, Ca, K dan Na. Untuk penyerapan oleh bioadsorben dari kulit durian, untuk kadar akhir logam Zn yakni < 0,001 mg/L dan kadar akhir logam Fe yakni 0,169 mg/L.Kata kunci : bioadsorben, karakteristik, kulit durian, logam berat 
Pengaruh Penambahan Pengawet Dan Uji Aktivitas Antibakteri Escherichia coli Pada Sediaan Gel Lidah Buaya Sukma Budi Ariyani; Yani Kartika Pertiwi; Asmawit Asmawit
Jurnal Teknologi Proses dan Inovasi Industri Vol 3, No 1 (2018): Vol. 3, No. 1, Juli 2018
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.797 KB) | DOI: 10.36048/jtpii.v3i1.3801

Abstract

Gel lidah buaya mempunyai kandungan zat yang baik yang dapat digunakan untuk industri farmasi. Untuk mendapatkan suatu produk farmasi atau kecantikan dari lidah buaya diperlukan bahan baku sediaan gel lidah buaya yang baik secara kualitasnya. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penambahan pengawet pada sediaan gel lidah buaya dan mengetahui daya hambat bakteri Escherichia coli pada sediaan gel lidah buaya. Metode penelitian yang dilakukan meliputi pembuatan sediaan gel lidah buaya dan penambahan pengawet, pengamatan fisik gel dan pengujian Angka Lempeng Total (ALT) pada gel serta pengujian daya hambat bakteri Escherichia coli. Variabel berubah adalah pengawet yang digunakan (Potassium Sorbat dan Sodium Benzoat) dan konsentrasi pengawet yang digunakan (0,05%; 0,10%; 0,15%). Hasil yang diperoleh adalah penggunaan pengawet Sodium Benzoat 0,10% memberikan hasil sediaan gel lidah buaya yang terbaik dengan lama penyimpanan 14 hari. Jus dan gel lidah buaya memiliki aktivitas antibakteri Escherichia coli dengan diameter zona hambat masing-masing rata-rata 0,85 dan 0,6 cm.Kata Kunci-- Escherichia coli, gel lidah buaya, pengawet