Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Analisa Daya dan Emisi Konduksi pada Terminal Utama Lampu LED PJU Agung Yanuar Wirapraja; Ika Prawesty Wulandari
Jurnal Teknologi Proses dan Inovasi Industri Vol 4, No 2 (2019): Vol. 4, No. 2, November 2019
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (752.06 KB) | DOI: 10.36048/jtpii.v4i2.5689

Abstract

Pembangunan infrastruktur saat ini lebih berfokus pada pembangunan jalan raya, meliputi jalan bebas hambatan (TOL). Pertumbuhan pembangunan jalan raya berbanding lurus dengan penambahan lampu penerangan jalan umum (PJU) di berbagai ruas jalan raya. Hal ini membuat konsumsi energi listrik untuk penerangan jalan semakin besar. Penggunaan jenis lampu LED dan penambahan fitur dimmer untuk penerangan jalan raya menjadi solusi untuk mengurangi konsumsi energi listrik. Penelitian ini secara khusus menganalisa emisi konduksi yang dihasilkan oleh lampu LED penerangan jalan umum yang dilengkapi dengan fitur auto dimming. Penelitian ini menggunakan dua kelompok lampu LED peneragan jalan umum (PJU) yaitu lampu PJU dengan auto dimming dan lampu PJU tanpa dimming. Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah mengetahui konsumsi daya dan emisi konduksi lampu LED PJU dengan dimming dan tanpa dimming. Metoda pengujian mengacu pada CISPR 15 yaitu mains terminal disturbance voltage. Konsumsi daya listrik lampu LED PJU dengan dimming lebih rendah jika dibandingkan dengan lampu PJU tanpa dimming. Konsumsi daya lampu LED PJU lebih rendah ≤ 8% jika dibandingkan dengan lampu PJU tanpa dimming. Semua lampu LED PJU dengan dimming memenuhi persyaratan uji emisi konduksi pada terminal utama pada CISPR 15. Pada lampu LED PJU tanpa dimming terdapat 2 buah lampu yang tidak memenuhi persyaratan uji emisi konduksi pada CISPR 15.
Analisis EMI Parameter Emisi Radiasi pada Frekuensi 30 MHz – 1 GHz di Perangkat Jaringan dengan Berbagai Tipe Kabel Ethernet Ika Prawesty Wulandari; Agung Yanuar Wirapraja
Jurnal Teknologi Proses dan Inovasi Industri Vol 5, No 2 (2020): Vol. 5, No. 2, November 2020
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36048/jtpii.v5i2.6653

Abstract

Penggunaan kabel jaringan LAN (Local Area Network) telah digunakan secara luas pada perangkat yang memungkinan kegiatan interaksi antar komputer maupun perangkat lain yang berkomunikasi via IP (Internet Protocol). Persyaratan maupun ketentuan alat dan perangkat telekomunikasi yang beredar di pasaran Indonesia telah diatur dalam regulasi yang ditetapkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Sebagai contoh, untuk perangkat Wireless Local Area Network telah diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Perdirjen SDPPI) Nomor 2 Tahun 2019 tentang Persyaratan Teknis Alat Dan / Atau Perangkat Telekomunikasi Wireless Local Area Network. Regulasi tersebut mempersyaratkan bahwa perangkat harus lulus uji standard EMC CISPR 32. Pada makalah ini mencoba menganalisa tentang perbandingan nilai emisi radiasi pada frekuensi 30 MHz – 1 GHz (dengan jarak pengukuran 10 meter) yang dihasilkan oleh berbagai tipe kabel Ethernet RJ45. Jenis kabel yang digunakan antara lain : SSTP Cat 6a, FTP Cat 5e, UTP Cat 5e dan UTP Cat 6. Produk uji yang diukur adalah produk 300Mbps In-Wall Wireless Access Point dengan mode melakukan transfer data via kabel LAN dengan notebook
Pengecekan Rutin Emisi Konduksi dan Radiasi Menggunakan NEXTEM SRG-RC-1006-2 Agung Yanuar Wirapraja; Ika Prawesty Wulandari
Jurnal Teknologi Proses dan Inovasi Industri Vol 2, No 2 (2017): Jurnal Teknologi Proses dan Inovasi Industri
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.217 KB) | DOI: 10.36048/jtpii.v2i2.3468

Abstract

Sebagai laboratorium pengujian, keberterimaan nilai hasil pengujian suatu sampel uji sangat penting. Selain kalibrasi dan pemeliharaan peralatan pengujian, pengecekan rutin harus dilakukan untuk mengetahui kesiapan dari peralatan pengujian. Pada satu parameter pengujian  tidak hanya melibatkan satu peralatan atau perangkat uji, namun terdiri dari beberapa peralatan pengujian yang saling berhubungan atau yang sering disebut sebagai sistem pengujian. Pengecekan rutin juga berfungsi untuk mengetahui kesiapan dari suatu sistem pengujian. Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah untuk mengetahui kesiapan pengujian pada parameter emisi konduksi dan radiasi berdasarkan pengecekan rutin yang dilakukan.  Pengecekan rutin pada parameter emisi konduksi dan radiasi menggunakan Comb generator Nextem SRG-RC-1006-2. Terdapat 3 (tiga) frekuensi yang akan di analisa selama pengecekan rutin dilakukan. Nilai hasil pengukuran awal akan dijadikan nilai referensi pengecekan rutin. Hasil pengukuran pengujian rutin emisi konduksi dan emisi radiasi yang dilakukan selama bulan april – juli 2017, tidak melebihi batas toleransi sebesar ± 2,5 dB jika dibandingkan dengan nilai referensi. Selisih terbesar hasil pengukuran pengecekan rutin adalah 1 dB.As a testing laboratory, the test results acceptibility of a test sample is very important. Besides the calibration and maintenance of test equipment, routine checks shall be made to determine the readiness of the test equipment. At a test clause may involve one or more testing device, that it consists of several interconnected test equipment or integrated as a test system. Routine checking is needed to determine the readiness of a test system. The purpose of this research is to know the readiness of the test system at conducted and Radiated Emission parameters based on routine checks. Routine checking of conducted and Radiated Emission parameters are using comb generator Nextem SRG-RC-1006-2. There are 3 (three) points of frequency to be analyzed during these routine checks. The value of the initial measurement results will be the reference value of routine checks. The result of conducted and radiated routine checks during April - July 2017 does not exceed the tolerance limit of ± 2.5 dB compared to the reference value. The biggest difference between routine checks is 1 dB.
PENGARUH PENGGUNAAN KABEL PENTANAHAN PADA EMISI ELEKTROMAGNETIK LAMPU PENERANGAN JALAN LED Agung Yanuar Wirapraja; Ika Prawesty Wulandari
Jurnal Teknologi Proses dan Inovasi Industri Vol 5, No 1 (2020): Vol. 5, No. 1, Juli 2020
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36048/jtpii.v5i1.6302

Abstract

Pembangunan infrastruktur jalan raya di Indonesia membuat meningkatnya penggunaan lampu penerangan jalan umum LED. Meningkatnya permintaan lampu penerangan jalan umum membuat berkembangnya industri lampu jalan umum di Indonesia. Saat ini terdapat beberapa tipe lampu jalan umum, ada beberapa lampu yang dilengkapi dengan kabel pentanahan. Penggunaan kabel pentanahan berfungsi untuk perlindungan dari tegangan tinggi (petir), kebocoran arus dan perlindungan dari listrik statis. Penelitian ini secara khusus menganalisa perbandingan nilai emisi radiasi elektromagnetik pada lampu penerangan jalan umum LED dengan menggunakan kabel pentanahan dan tampa kabel pentanahan. Penelitian ini menggunakan lampu penerangan jalan umum LED yang diproduksi dan digunakan di Indonesia. Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah mengetahui nilai emisi radiasi yang dihasilkan oleh lampu penerangan jalan umum LED berdasarkan penggunaan kabel pentanahan. Metoda pengujian mengacu pada CISPR 15 yaitu emisi elektromagnetik terminal utama pada frekuensi 9 kHz – 30 MHz dan pengukuran menggunakan CDNE pada frekuensi 30 – 300 MHz. Hasil pengukuran lampu penerangan jalan umum menunjukan bahwa ada satu lampu yang gagal uji pada pengukuran tegangan terminal utama pada frekuensi 9 kHz – 30 MHz. Pengukuran nilai emisi elektromagnetik pada lampu penerangan jalan umum dengan menggunakan kabel pentanahan lebih besar jika dibandingkan dengan tanpa kabel pentanahan. Perbedaan nilai terbesar terdapat pada pengukuran tegangan terminal utama pada frekuensi 9 kHz – 30 MHz yaitu sebesar 20 – 25 dB.
Analisa Gangguan Konduksi pada Terminal Utama Lampu Hemat Energi Agung Yanuar Wirapraja; Ika Prawesty Wulandari
Jurnal Teknologi Proses dan Inovasi Industri Vol 2, No 1 (2017): Jurnal Teknologi Proses dan Inovasi Industri
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (800.512 KB) | DOI: 10.36048/jtpii.v2i1.2103

Abstract

Lampu hemat energi (LHE) tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan masyarakat saat ini. Lampu hemat energi mempunyai beberapa kelebihan yaitu cahaya yang terang dan konsumsi energi yang sedikit. Lampu hemat energi juga memiliki dampak negatif, salah satunya adalah medan magnet yang dihasilkan oleh komponen pasif yang terdapat pada ballast elektronik. Penelitian ini secara khusus menganalisa emisi konduksi yang dihasilkan oleh lampu hemat energi. Penelitian ini menggunakan dua kelompok lampu hemat energi yaitu LHE dengan harga ≤ Rp10.000,- dan > Rp10.000,-. Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah mengetahui emisi konduksi lampu hemat energi yang beredar di Indonesia berdasarkan harganya. Metoda pengujian mengacu pada CISPR 15 yaitu mains terminal disturbance voltage. Pada LHE dengan harga ≤ Rp10.000, semua lampu memiliki nilai quasipeak yang melebihi batas limit yang digunakan.  64% sampel yang diuji, memiliki nilai quasipeak yang melebihi batas limit yang ada pada CISPR 15.
PENGARUH PENGGUNAAN KABEL PENTANAHAN PADA EMISI ELEKTROMAGNETIK LAMPU PENERANGAN JALAN LED Agung Yanuar Wirapraja; Ika Prawesty Wulandari
Jurnal Teknologi Proses dan Inovasi Industri Vol 5, No 1 (2020): Vol. 5, No. 1, Juli 2020
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36048/jtpii.v5i1.6302

Abstract

Pembangunan infrastruktur jalan raya di Indonesia membuat meningkatnya penggunaan lampu penerangan jalan umum LED. Meningkatnya permintaan lampu penerangan jalan umum membuat berkembangnya industri lampu jalan umum di Indonesia. Saat ini terdapat beberapa tipe lampu jalan umum, ada beberapa lampu yang dilengkapi dengan kabel pentanahan. Penggunaan kabel pentanahan berfungsi untuk perlindungan dari tegangan tinggi (petir), kebocoran arus dan perlindungan dari listrik statis. Penelitian ini secara khusus menganalisa perbandingan nilai emisi radiasi elektromagnetik pada lampu penerangan jalan umum LED dengan menggunakan kabel pentanahan dan tampa kabel pentanahan. Penelitian ini menggunakan lampu penerangan jalan umum LED yang diproduksi dan digunakan di Indonesia. Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah mengetahui nilai emisi radiasi yang dihasilkan oleh lampu penerangan jalan umum LED berdasarkan penggunaan kabel pentanahan. Metoda pengujian mengacu pada CISPR 15 yaitu emisi elektromagnetik terminal utama pada frekuensi 9 kHz – 30 MHz dan pengukuran menggunakan CDNE pada frekuensi 30 – 300 MHz. Hasil pengukuran lampu penerangan jalan umum menunjukan bahwa ada satu lampu yang gagal uji pada pengukuran tegangan terminal utama pada frekuensi 9 kHz – 30 MHz. Pengukuran nilai emisi elektromagnetik pada lampu penerangan jalan umum dengan menggunakan kabel pentanahan lebih besar jika dibandingkan dengan tanpa kabel pentanahan. Perbedaan nilai terbesar terdapat pada pengukuran tegangan terminal utama pada frekuensi 9 kHz – 30 MHz yaitu sebesar 20 – 25 dB.
Analisa Gangguan Konduksi pada Terminal Utama Lampu Hemat Energi Agung Yanuar Wirapraja; Ika Prawesty Wulandari
Jurnal Teknologi Proses dan Inovasi Industri Vol 2, No 1 (2017): Jurnal Teknologi Proses dan Inovasi Industri
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (800.512 KB) | DOI: 10.36048/jtpii.v2i1.2103

Abstract

Lampu hemat energi (LHE) tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan masyarakat saat ini. Lampu hemat energi mempunyai beberapa kelebihan yaitu cahaya yang terang dan konsumsi energi yang sedikit. Lampu hemat energi juga memiliki dampak negatif, salah satunya adalah medan magnet yang dihasilkan oleh komponen pasif yang terdapat pada ballast elektronik. Penelitian ini secara khusus menganalisa emisi konduksi yang dihasilkan oleh lampu hemat energi. Penelitian ini menggunakan dua kelompok lampu hemat energi yaitu LHE dengan harga ≤ Rp10.000,- dan > Rp10.000,-. Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah mengetahui emisi konduksi lampu hemat energi yang beredar di Indonesia berdasarkan harganya. Metoda pengujian mengacu pada CISPR 15 yaitu mains terminal disturbance voltage. Pada LHE dengan harga ≤ Rp10.000, semua lampu memiliki nilai quasipeak yang melebihi batas limit yang digunakan.  64% sampel yang diuji, memiliki nilai quasipeak yang melebihi batas limit yang ada pada CISPR 15.
Analisa Daya dan Emisi Konduksi pada Terminal Utama Lampu LED PJU Agung Yanuar Wirapraja; Ika Prawesty Wulandari
Jurnal Teknologi Proses dan Inovasi Industri Vol 4, No 2 (2019): Vol. 4, No. 2, November 2019
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36048/jtpii.v4i2.5689

Abstract

Pembangunan infrastruktur saat ini lebih berfokus pada pembangunan jalan raya, meliputi jalan bebas hambatan (TOL). Pertumbuhan pembangunan jalan raya berbanding lurus dengan penambahan lampu penerangan jalan umum (PJU) di berbagai ruas jalan raya. Hal ini membuat konsumsi energi listrik untuk penerangan jalan semakin besar. Penggunaan jenis lampu LED dan penambahan fitur dimmer untuk penerangan jalan raya menjadi solusi untuk mengurangi konsumsi energi listrik. Penelitian ini secara khusus menganalisa emisi konduksi yang dihasilkan oleh lampu LED penerangan jalan umum yang dilengkapi dengan fitur auto dimming. Penelitian ini menggunakan dua kelompok lampu LED peneragan jalan umum (PJU) yaitu lampu PJU dengan auto dimming dan lampu PJU tanpa dimming. Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah mengetahui konsumsi daya dan emisi konduksi lampu LED PJU dengan dimming dan tanpa dimming. Metoda pengujian mengacu pada CISPR 15 yaitu mains terminal disturbance voltage. Konsumsi daya listrik lampu LED PJU dengan dimming lebih rendah jika dibandingkan dengan lampu PJU tanpa dimming. Konsumsi daya lampu LED PJU lebih rendah ≤ 8% jika dibandingkan dengan lampu PJU tanpa dimming. Semua lampu LED PJU dengan dimming memenuhi persyaratan uji emisi konduksi pada terminal utama pada CISPR 15. Pada lampu LED PJU tanpa dimming terdapat 2 buah lampu yang tidak memenuhi persyaratan uji emisi konduksi pada CISPR 15.
Analisis EMI Parameter Emisi Radiasi pada Frekuensi 30 MHz – 1 GHz di Perangkat Jaringan dengan Berbagai Tipe Kabel Ethernet Ika Prawesty Wulandari; Agung Yanuar Wirapraja
Jurnal Teknologi Proses dan Inovasi Industri Vol 5, No 2 (2020): Vol. 5, No. 2, November 2020
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36048/jtpii.v5i2.6653

Abstract

Penggunaan kabel jaringan LAN (Local Area Network) telah digunakan secara luas pada perangkat yang memungkinan kegiatan interaksi antar komputer maupun perangkat lain yang berkomunikasi via IP (Internet Protocol). Persyaratan maupun ketentuan alat dan perangkat telekomunikasi yang beredar di pasaran Indonesia telah diatur dalam regulasi yang ditetapkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Sebagai contoh, untuk perangkat Wireless Local Area Network telah diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Perdirjen SDPPI) Nomor 2 Tahun 2019 tentang Persyaratan Teknis Alat Dan / Atau Perangkat Telekomunikasi Wireless Local Area Network. Regulasi tersebut mempersyaratkan bahwa perangkat harus lulus uji standard EMC CISPR 32. Pada makalah ini mencoba menganalisa tentang perbandingan nilai emisi radiasi pada frekuensi 30 MHz – 1 GHz (dengan jarak pengukuran 10 meter) yang dihasilkan oleh berbagai tipe kabel Ethernet RJ45. Jenis kabel yang digunakan antara lain : SSTP Cat 6a, FTP Cat 5e, UTP Cat 5e dan UTP Cat 6. Produk uji yang diukur adalah produk 300Mbps In-Wall Wireless Access Point dengan mode melakukan transfer data via kabel LAN dengan notebook
Pengecekan Rutin Emisi Konduksi dan Radiasi Menggunakan NEXTEM SRG-RC-1006-2 Agung Yanuar Wirapraja; Ika Prawesty Wulandari
Jurnal Teknologi Proses dan Inovasi Industri Vol 2, No 2 (2017): Jurnal Teknologi Proses dan Inovasi Industri
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.217 KB) | DOI: 10.36048/jtpii.v2i2.3468

Abstract

Sebagai laboratorium pengujian, keberterimaan nilai hasil pengujian suatu sampel uji sangat penting. Selain kalibrasi dan pemeliharaan peralatan pengujian, pengecekan rutin harus dilakukan untuk mengetahui kesiapan dari peralatan pengujian. Pada satu parameter pengujian  tidak hanya melibatkan satu peralatan atau perangkat uji, namun terdiri dari beberapa peralatan pengujian yang saling berhubungan atau yang sering disebut sebagai sistem pengujian. Pengecekan rutin juga berfungsi untuk mengetahui kesiapan dari suatu sistem pengujian. Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah untuk mengetahui kesiapan pengujian pada parameter emisi konduksi dan radiasi berdasarkan pengecekan rutin yang dilakukan.  Pengecekan rutin pada parameter emisi konduksi dan radiasi menggunakan Comb generator Nextem SRG-RC-1006-2. Terdapat 3 (tiga) frekuensi yang akan di analisa selama pengecekan rutin dilakukan. Nilai hasil pengukuran awal akan dijadikan nilai referensi pengecekan rutin. Hasil pengukuran pengujian rutin emisi konduksi dan emisi radiasi yang dilakukan selama bulan april – juli 2017, tidak melebihi batas toleransi sebesar ± 2,5 dB jika dibandingkan dengan nilai referensi. Selisih terbesar hasil pengukuran pengecekan rutin adalah 1 dB.As a testing laboratory, the test results acceptibility of a test sample is very important. Besides the calibration and maintenance of test equipment, routine checks shall be made to determine the readiness of the test equipment. At a test clause may involve one or more testing device, that it consists of several interconnected test equipment or integrated as a test system. Routine checking is needed to determine the readiness of a test system. The purpose of this research is to know the readiness of the test system at conducted and Radiated Emission parameters based on routine checks. Routine checking of conducted and Radiated Emission parameters are using comb generator Nextem SRG-RC-1006-2. There are 3 (three) points of frequency to be analyzed during these routine checks. The value of the initial measurement results will be the reference value of routine checks. The result of conducted and radiated routine checks during April - July 2017 does not exceed the tolerance limit of ± 2.5 dB compared to the reference value. The biggest difference between routine checks is 1 dB.