Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Studi Uji kekerasan Rockwell Superficial vs Micro Vickers Magdalena Feby Kumayasari; Arif Indro Sultoni
Jurnal Teknologi Proses dan Inovasi Industri Vol 2, No 2 (2017): Jurnal Teknologi Proses dan Inovasi Industri
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.988 KB) | DOI: 10.36048/jtpii.v2i2.789

Abstract

Pengujian menggunakan mesin uji kekerasan Microvickers membutuhkan preparasi yang cukup sulit. Hal ini membuat banyak produsen yang lebih menyukai menggunakan pengujian Rockwell T karena proses yang lebih mudah dan cepat. Namun, pada kenyataannya pengujian Rockwell tidak dapat digunakan pada benda uji dengan ketebalan yang cukup tipis dasn lunak , sehingga mengakibatkan banyak sampel yang tidak lolos uji saat diuji menggunakan alat uji kekerasan microvickers pada tingkat kekekerasan lunak. Pada penelitian ini akan dilakukan perbandingan pengujian dengan dua metode kekerasan yang berbeda. Hal ini bertujuan agar mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil pengujian terhadap benda yang sama. Kekerasan yang digunakan adalah Rockwell superficial 15 T dan 30 T dengan Microvickers 2 kgf. Dari penelitian ini didapatkan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil uji kekerasan antara kedua metode itu, jika dilakukan pemolesan yang benar terhadap benda uji yang akan dilakukan menggunakan microvickers.
Studi Uji kekerasan Rockwell Superficial vs Micro Vickers Magdalena Feby Kumayasari; Arif Indro Sultoni
Jurnal Teknologi Proses dan Inovasi Industri Vol 2, No 2 (2017): Jurnal Teknologi Proses dan Inovasi Industri
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.988 KB) | DOI: 10.36048/jtpii.v2i2.789

Abstract

Pengujian menggunakan mesin uji kekerasan Microvickers membutuhkan preparasi yang cukup sulit. Hal ini membuat banyak produsen yang lebih menyukai menggunakan pengujian Rockwell T karena proses yang lebih mudah dan cepat. Namun, pada kenyataannya pengujian Rockwell tidak dapat digunakan pada benda uji dengan ketebalan yang cukup tipis dasn lunak , sehingga mengakibatkan banyak sampel yang tidak lolos uji saat diuji menggunakan alat uji kekerasan microvickers pada tingkat kekekerasan lunak. Pada penelitian ini akan dilakukan perbandingan pengujian dengan dua metode kekerasan yang berbeda. Hal ini bertujuan agar mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil pengujian terhadap benda yang sama. Kekerasan yang digunakan adalah Rockwell superficial 15 T dan 30 T dengan Microvickers 2 kgf. Dari penelitian ini didapatkan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil uji kekerasan antara kedua metode itu, jika dilakukan pemolesan yang benar terhadap benda uji yang akan dilakukan menggunakan microvickers.
Pembuatan Bahan Konduktor Kabel Listrik dari Deposit dan Scrap Tembaga Mohamad Marhaendra Ali; Arif Indro Sultoni
Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik Vol 9, No 2 (2019)
Publisher : Balai Besar Bahan dan Barang Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.272 KB) | DOI: 10.37209/jtbbt.v9i2.134

Abstract

The conductivity of electrical cables is determined by the value of the current conductivity of the conductor material. On the other hand, the conductivity of conductors is strongly influenced by the type of material, cross-section area, and the resistance of conductor material. In this research, conductor material for electrical cables was made by utilizing copper deposit from PCB waste and scrap from the waste of the machining. Research carried out included the melting of copper deposit and scrap into ingots for further testing of the chemical composition and value of the resistance. The test results were compared with the Cu content and resistance of commercial cables on the market. The test results showed that the conductor material from copper deposit and scrap had a copper content (Cu) of about 92% and a resistance value of 0.4 - 0.6 mΩ. This value had a better quality compared to that of electrical cable conductors circulating in the market with copper content (Cu) between 86% - 97% and a resistance value in the range of 8-11 mΩ.Kemampuan hantar kabel listrik ditentukan oleh nilai KHA (Kemampuan Hantar Arus) yang dimiliki oleh material konduktor. Di sisi lain, daya hantar konduktor sangat dipengaruhi oleh jenis bahan, luas penampang, serta  nilai tahanan yang dimiliki oleh bahan konduktor. Pada penelitian ini akan dilakukan pembuatan bahan konduktor untuk kabel listrik dengan memanfaatkan  deposit tembaga dari limbah PCB dan scrap dari sisa machining. Penelitian yang dilakukan meliputi peleburan deposit dan scrap tembaga menjadi ingot untuk selanjutnya dilakukan pengujian komposisi kimia dan nilai tahanannya. Hasil uji yang diperoleh dibandingkan terhadap nilai kadar Cu dan hambatan dari kabel komersial yang beredar di pasaran. Hasil pengujian  menunjukkan bahwa bahan konduktor dari deposit dan scrap tembaga mempunyai kandungan tembaga (Cu) sekitar 92% dan nilai tahanan 0,4-0,6 mΩ. Nilai tersebut memiliki kualitas yang lebih baik apabila dibandingkan  dengan konduktor kabel listrik yang beredar di pasaran dengan kandungan tembaga (Cu) antara 86%-97% dan nilai tahanan 8-11 mΩ.