This Author published in this journals
All Journal Raheema Al-Hikmah
Fitri Sukmawati
FUAD IAIN Pontianak

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

RISIKO PERILAKU SEKSUAL TIDAK AMAN PADA POPULASI LGBT TERHADAP INFEKSI VIRUS YANG MENULAR SECARA SEKSUAL Sari Eka Pratiwi; Fitri Sukmawati
Raheema Vol 6, No 1 (2019): Perempuan dan Politik
Publisher : PSGA LP2M IAIN Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.808 KB) | DOI: 10.24260/raheema.v6i1.1512

Abstract

Approximately 10% global population are homosexual (lesbian, gay), bisexual and transgender community (LGBT), who have a tendency to get several health problems, including sexually transmitted infections. This risk increase in line with the propensity of alcohol consumption, drugs and sexual abuse, which are found commonly in lesbian, gay and bisexual communities. This study’saim is to correlate the sexual behavior-related risk among LGBT community to the health problems such as sexually transmitted infections. This study was started with collecting the references and research publications, studied the LGBT community and the diseases related to the risky behavior of these population. LGBT population are at high risk to receive several health problems including Hepatitis B virus infection (HBV), Hepatitis C virus infection (HCV) and Human Immunodeficiency Virus(HIV). The increment of the risks are caused by unsave sexual behaviour such as having more than one sexual partner, unprotected sexual intercourse via anal and vagina, drugs and alcohol consumption, which are commonly discovered in LGBT population. Keywords: Bisexual, Community, problem Hampir sekitar 10% populasi dunia termasuk dalam populasi penyuka sesama jenis (lesbian, gay), biseksual dan transgender (LGBT) yang memiliki kecenderungan mendapatkan berbagai masalah kesehatan salah satunya infeksi menular seksual. Risiko ini meningkat sejalan dengan kecenderungan konsumsi alkohol, ganja dan kekerasan seksual yang umum ditemukan pada lesbian, gay dan biseksual.Telaah artikel ini bertujuan untuk menghubungkan resiko terkait perilaku seksual pada LGBT terhadap gangguan kesehatan yaitu infeksi menular seksual.Telaah artikel dilakukan dengan menelusuri berbagai literatur ilmiah mengenai kelompok LGBTdan gangguan kesehatan yang berkaitan dengan perilaku beresiko yang dilakukan oleh kelompok ini.Populasi penyuka sesama jenis (lesbian, gay), biseksual atau transgender (LGBT) merupakan kelompok yang berisiko tinggi mengalami berbagai masalah kesehatan, termasuk infeksi virus Hepatitis B (HBV), Hepatitis C (HCV) dan Human Immunodeficiency Virus (HIV). Risiko ini meningkat akibat perilaku seksual yang tidak aman seperti memiliki lebih dari satu pasangan seksual, hubungan seksual melalui anal maupun vagina yang tidak menggunakan pelindung, penggunaan obat-obatan dan alkohol, yang umum ditemukan pada populasi LGBT. Keywords: LGBT, Menular, Seksual
Utin Cendramidi dalam Pendirian Kerajaan Pontianak Melalui Politik Keluarga Patmawati Patmawati; Fitri Sukmawati
Raheema Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : PSGA LP2M IAIN Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.073 KB) | DOI: 10.24260/raheema.v5i1.1097

Abstract

Utin Cendramidi adalah anak Opu Daeng Manambung raja Mempawah yang menikah dengan Syarif Abdurrahman al-Qadri anak Habib Husein al-Qadri mufti kerajaan Mempawah. Perkawinan Utin Cendramidi dengan Syarif Abdurrahman al-Qadri mempertemukan dua kekuatan yakni politik dan agama. Tulisan ini bersifat kajian tokoh sehingga dalam pembahasannya mengandalkan referensi yang membahas kerajaan Mempawah, Pontianak dan Kerajaan Matan Tanjungpura. Hasil kajian memperlihatkan bahwa politik keluarga sangat berperan dalam pendirian kerajaan Pontianak, karena pertama, Panembahan Adi Jaya penguasa Mempawah yang menyarankan iparnya Syarif Abdurrahman al-Qadri mencari pemukiman baru disertai anggota rombongan dari kalangan Bugis. Kedua, sewaktu Pontianak akan mendapatkan serangan dari raja-raja hulu maka Panembahan Adi Jaya yang menyatakan keberatan terhadap keinginan mereka sehingga Pontianak tetap aman. Ketiga, Raja Haji cucu Opu Daeng Parani yang melantik Syarif Abdurrahman al-Qadri sebagai Sultan penguasa Pontianak.
Disorientasi Seksual dari Perspektif Psikologi dan Agama Islam : Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender Fitri Sukmawati; Sari Eka Pratiwi
Jurnal Al-Hikmah: Jurnal Dakwah Vol 14, No 1 (2020)
Publisher : INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (745.43 KB) | DOI: 10.24260/jhjd.v14i1.1772

Abstract

Homosexual is a sexual behavior with same-sex attraction or interest. Meanwhile, other group is biseksual, a sexual orientation towards both genders. The last LGBT group is transgender or transsexual, a group of people with sex-identity problems. This study aims to analize the factors which are influenced the formation of sexual disorientation, LGBT. The study started with literatures searching related with the teories of sexual disorientation in psychology and Islamic aspects. LGBT is not only a behavior that naturally occur, but it is formed by socio-cultural process in the early phase of human creation. There are three main factors which are basically form the LGBT behavior, including biologic, psychologic and sosio-cultural factors. Abstrak Homoseksual adalah perilaku seks dengan ketertarikan pada sesama jenis kelamin.Sementara itu kelompok lainnya yaitu biseksual adalah penyaluran dan orientasi seks pada dua jenis kelamin. Kelompok yang merupakan bagian dari LGBT yang terakhir adalah transgender atau transeksual, yaitu sekelompok orangdengan masalah identitas gender. Telaah literatur ini ditulis dengan tujuan untuk menelaah faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya disorientasi seksual yaitu LGBT.Telaah artikel dilakukan dengan menelusuri berbagai literatur ilmiah yang berkaitan dengan teori-teori mengenai disorientasi seksual dari sudut pandang psikologi dan agama Islam. Perilaku LGBT bukan hanya sesuatu yang bersifat alami atau dibentuk oleh suatu proses sosial budaya pada awal penciptaan manusia. Terdapat tiga faktor utama yang melatarbelakangi terbentuknya perilaku LGBT, yaitu faktor biologis, psikologis dan sosial budaya.
PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA DAN DIET BEBAS GLUTEN/KASEIN TERHADAP PERBAIKAN GEJALA AUTISM SPECTRUM DISORDER (ASD) Sari Eka Pratiwi; Fitri Sukmawati
Jurnal Al-Hikmah: Jurnal Dakwah Vol 13, No 1 (2019)
Publisher : INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.629 KB) | DOI: 10.24260/al-hikmah.v13i1.1348

Abstract

Autism Spectrum Disorder (ASD) is a development impairment characterized by cognitive and neurobehavioral deficit, including communication and social problem that need psycology and education intervention for the children and the parents, also nutrition intervention with Gluten-Free Casein-Free (GFCF). This study’s aim is to identify the parenting style and Gluten-Free Casein-Free diet role in ASD’s symptoms modification. This study was start with collecting the references and research publications, and study the relationship of parenting style and GFCF diet to ASD. Flexible Parenting style in ASD is important and need to be adjusted based on the characteristic, development stage and the children’s situation. Diet GFCF can be a complementary therapy to reduce ASD’s symptoms particularly children with gluten allergy and have celiac disease. However, the children without any gastrointestinal symptoms to gluten/casein products need a consideration and advance examination to determine GFCF diet requirement. [Autism Spectrum Disorder (ASD) merupakan suatu kelainan perkembangan saraf yang dicirikan dengan adanya defisit kognitif dan neurobehavioralyang mencakup masalah komunikasi dan perilaku sosial, yang memerlukanintervensi psikologis dan edukasi pada anak dan orang tua, serta intervensi nutrisi dengan pembatasan asupan gluten dan kasein yang dikenal dengan diet Gluten-Free Casein-Free (GFCF). Penulisan telaah jurnal ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pola asuh orang tua dan pembatasan asupan gluten dan kasein terhadap perbaikan gejala ASD. Penulisan telaah literatur dilakukan dengan mengumpulkan berbagai sumber teori dan hasil penelitian kemudian dilakukan telaah terhadap hubungan kedua faktor yaitu pola asuh dan pembatasan asupan gluten dan kasein terhadap ASD. Gaya pengasuhan pada ASD perlu dilakukan secara fleksibel sesuai dengan keunikan karakter anak, tahap perkembangan anak, dan situasi yang sedang dihadapi. Terapi pembatasan asupan gluten/kasein dapat menjadi pilihan terapi pelengkap untuk mengurangi gejala ASD terutama pada anak yang alergi gluten dan mengalami penyakit celiac. Namun, pada anak yang tidak memiliki gejala saluran cerna terhadap produk gluten/kasein perlu pertimbangan dan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan perlu tidaknya pembatasan gluten/kasein pada makanannya]. Kata Kunci: Autism Spectrum Disorder (ASD), Gluten-Free Casein-Free (GFCF), Pola Asuh Pada ASD, Autisme, Terapi Nutrisi Autism Spectrum Disorder (ASD).