Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Potensi Genistein Terhadap Histopatologi Tubulus Seminiferus Testis Mencit (Mus musculus) Cicilia Novi Primiani; Umie Lestari
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 17, No 2 (2012): June 2012
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v17i2.130

Abstract

Pemanfaatan sarana kontrasepsi pria dengan memanfaatkan bahan alami berasal dari tanaman sudah banyak dilakukan. Tetapi pemanfaatan biji kedelai sebagai salah satu tanaman suku Leguminoceae belum pernah dilakukan. Biji kedelai mengandung senyawa genistein, sebagai salah satu senyawa derivat isoflavon mempuyai struktur kimia mirip dengan 17β-estradiol bersifat seperti hormon steroid estrogen, mampu menyebabkan kerusakan pada sistem reproduksi jantan. Penelitian bertujuan menguji pengaruh genistein terhadap histopatologi tubulus seminiferus testis mencit jantan (Mus musculus). Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan eksperimental, yang rancangannya mengikuti rancangan acak lengkap. Variabel bebas adalah dosis genistein 0 mg/g, 0,0035 mg/g, 0,0042 mg/g, dan 0,0049 mg/g. Variabel terikat adalah sel-sel germinal tubulus seminiferus testis. Data rerata jumlah sel-sel germinal dianalisis menggunakan Analisis Varians Satu Arah (One Way ANOVA) dengan tingkat signifikansi 95% (α 5%) dilakukan uji Post Hoc dengan Least Significant Difference (LSD) α 5%. Perubahan pada jaringan testis dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian genistein terhadap rerata jumlah sel-sel germinal dan menyebabkan penghambatan proliferasi sel-sel germinal dalam tubulus seminiferus testis.
PENGARUH FITOESTROGEN Cajanus Cajan TERHADAP STRUKTUR JARINGAN GINJAL TIKUS PUTIH BETINA Cicilia Novi Primiani; Pujiati Pujiati; Gabriella Chandrakirana Krisnamurti
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2017): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 8 2017
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.582 KB)

Abstract

Kacang gude (Cajanus cajan) merupakan tumbuhan Leguminoceae mengandung senyawa estrogenik. Senyawa estrogenik kacang gude mempunyai struktur kimia mirip 17 β estradiol, mampu berikatan dengan reseptor estrogen, sehingga kacang gude disebut sebagai fitoestrogen. Pemanfaatan kacang gude sebagai estrogen alami, memerlukan kajian terhadap keamanan dan efektivitasnya. Tujuan penelitian untuk mengkaji pengaruh senyawa fitoestrogen terhadap struktur jaringan ginjal tikus putih betina. Penelitian menggunakan hewan coba duapuluh ekor tikus putih betina Sprague Dawley 6-7 bulan, dikelompokkan dua kelompok perlakuan. Hewan coba dipelihara dalam kandang kelompok. Kelompok I (P1) diberi larutan daidzein murni 0,024 mg/g dan kelompok II (P2) diberi larutan biji kacang gude 0,024 g/ml. Pemberian larutan menggunakan sonde, ke dalam lambung tikus setiap pagi, selama 28 hari. Pembedahan dan pengambilan organ ginjal dilakukan pada hari ke-29. Pembuatan preparat dengan pewarnaan Hematoksilin Eosin. Analisis data secara diskriptif terhadap perubahan struktur jaringan ginjal, serta pengujian Anova. Hasil penelitian menunjukkan adanya nekrosis dan degenerasi melemak pada glomerulus dan tubulus ginjal hewan coba pemberian daidzein. Hasil uji Anova terhadap jumlah sel nekrosis glomerulus adalah F = 22,122 dan sel nekrosis tubulus F = 14,174. Ada perbedaan jumlah sel nekrosis pada glomerulus dan tubulus ginjal hewan coba dengan pemberian daidzein dan kacang gude.Kata kunci: toksisitas, Cajanus cajan, ginjal
PENGOLAHAN LIMBAH LINDI TPA KOTA MADIUN MELALUI KOMBINASI METODE FILTRASI DAN FITOREMIDIASI SISTEM LAHAN BASAH BUATAN MENGGUNAKAN TUMBUHAN BAMBU AIR (Equisetum hyemale) Mahda Mumtahanah; Pujiati Pujiati; Cicilia Novi Primiani
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2017): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 8 2017
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.654 KB)

Abstract

Lindi adalah limbah cair yang timbul akibat masuknya air eksternal ke dalam timbunan sampah, melarutkan dan menyiram materi-materi terlarut, termasuk juga materi organik hasil proses dekomposisi biologis. Pencemaran lindi merupakan masalah yang penting dalam pengelolaan limbah sampah di setiap TPA. Upaya dalam mengelola  lindi TPA Kota Madiun sudah dilaksanakan berupa penampungan lindi dalam 4 kolam, dua diantaranya kolam aerasi. Lindi yang mengalami 2 tahap aerasi dialirkan menuju selokan dan berwarna hitam keruh, sehingga diasumsikan kualitas air lindi tersebut belum sesuai dengan baku mutu lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah memperbaiki kualitas lindi TPA Kota Madiun dengan mengurangi kekeruhannya melalui kombinasi metode filtrasi dan fitoremediasi sistem lahan basah buatan menggunakan tumbuhan bambu air (Equisetum hyemale). Filtrasi menggunakan kerikil, sabut kelapa, arang, pasir dan batu zeolit.  Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimen Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan parameter perubahan pH sebagai indikator asam basa, suhu sebagai indikator kelarutan oksigen, Dissolve Oxigent (DO) sebagai indikator kelimpahan oksigen di perairan. Perlakuan penelitian terdiri dari perlakuan Kontrol (P0), Filtrasi (P1), Filtrasi (P2) dan Fitoremediasi 30 batang bambu air (P2), Filtrasi dan Fitoremediasi 60 bambu air (P3) dengan waktu tunggu 8 hari dengan 2 kali penyiraman sebanyak 2000 ml lindi pada tiap reaktor. Hasil penelitian menunjukan reaksi positif. pH mengalami kenaikan sebesar 6,43- 6,60 atau mendekati netral, suhu menurun sebesar 2,88°C - 2,84°C  dan DO meningkat sebesar 7,8 ppm - 14,05 ppm.Kata kunci: Equisetum hyemale, filtrasi, fitoremediasi.
POTENSI GENISTEIN PADA SISTEM REPRODUKSI MENCIT JANTAN (Mus musculus) Cicilia Novi Primiani; Umie Lestari; Mohamad Amin
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 8, No 1 (2011): Prosiding Seminar Nasional VIII Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Usaha untuk mendapatkan sarana kontrasepsi pria sebenarnya telah banyak dilakukan dengan memanfaatkan bahan alami yang berasal dari tanaman. Salah satunya adalah tanaman famili Leguminoceae yang mengandung senyawa genistein. Genistein sebagai salah satu senyawa derivat isoflavon mempuyai struktur kimia mirip dengan 17β-estradiol yang bersifat seperti hormon steroid estrogen, yang mampu menyebabkan kerusakan pada sistem reproduksi jantan sebagai salah satu indikator digunakannya genistein sebagai senyawa antifertilitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh genistein terhadap sistem reproduksi mencit jantan (Mus musculus). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif eksperimental, yang rancangannya mengikuti Rancangan Acak Kelompok. Variabel bebas adalah dosis genistein 0 mg/g, 0,0035 mg/g, 0,0042 mg/g, dan 0,0049 mg/g. Variabel terikatnya adalah sel-sel germinal dalam tubulus seminiferus testis, morfologi spermatozoa, viabilitas spermatozoa, dan kadar hormon testosteron. Data sel-sel germinal dalam tubulus seminiferus testis kadar hormon testosteron dianalisis menggunakan Analisis Varians Satu Jalan (One Way ANOVA) dengan tingkat signifikansi 5%. Selanjutnya dilakukan uji Post Hoc dengan Least Significant Difference (LSD) 5%. Data morfologi dan viabilitas spermatozoa dinyatakan dalam prosentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh genistein pada sistem reproduksi mencit jantan (Mus musculus). Genistein yang diberikan dengan dosis 0,0035 mg/g; 0,0042 mg/g; dan 0,0049 mg/g berpengaruh terhadap jumlah sel germinal, morfologi dan viabilitas spermatozoa. Kadar hormon testosteron berbeda nyata pada dosis 0,0049 mg/g. Kata kunci : genistein, sistem reproduksi jantan