Bambang Murdiyanto
Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STATUS TEKNOLOGI PENANGKAPAN TOGO DI SUNGAI DAN TAMBAK DALAM PERSPEKTIF PERIKANAN BERTANGGUNG JAWAB DI DESA CEMARA LABAT Febrina Berlianti; Roza Yusfiandayani; M Fedi Sondita; Bambang Murdiyanto
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 7 No 1 (2016): MEI 2016
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3615.559 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.7.85-98

Abstract

Kegiatan perikanan togo di Desa Cemara Labat terdiri dari penangkapan di sungai dan tambak. Penilaian status teknologi penangkapan ikan merupakan salah upaya untuk mendukung pengelolaan perikanan togo yang lebih baik. Penilaian tentang tingkat tanggung jawab dua jenis togo dilakukan dengan menerapkan multi criteria analysis yang menggunakan 13 kriteria unit penangkapan ikan yang bertanggung jawab. Penelitian ini bertujuan menentukan status teknologi penangkapan togo dan menentukan strategi perbaikan perikanan tangkap di Desa Cemara Labat. Berdasarkan status teknologi penangkapan ikan, kedua jenis togo tergolong baik dengan memiliki skor yang sama yaitu 33 dengan masing-masing satu indikator bernilai buruk (skor 1) dan empat indikator bernilai cukup baik (skor 2). Kedua togo tergolong buruk (skor 1) pada indikator menjamin survival dari ikan dan biota perairan yang dikembalikan di sungai (X10) dan cukup baik (skor 2) pada indikator kompetensi nelayan (X1). Indikator yang berstatus cukup baik (skor 2) lainnya pada unit penangkapan togo yang dioperasikan di sungai yaitu keselamatan di sungai (X2), kepatuhan terhadap peraturan (X3) dan konsumsi bahan bakar kapal (X4), sedangkan untuk togo yang dioperasikan di tambak yaitu indikator proporsi hasil tangkapan yang dimanfaatkan(X9), potensi terjadi kerusakan lingkungan perairan dan habitat (X12) dan kejadian atau potensi konflik (X13). Strategi perbaikan perikanan tangkap antara lain melalui penekanan pada karakteristik dan perilaku sosial ekonomi nelayan melalui sosialisasi dan pengembangan silvofishery pada perikanan tangkap togo di tambak.
POTENSI DAN TINGKAT PEMANFAATAN SUMBERDAYA IKAN DEMERSAL DI PERAIRAN PULAU AMBON PROVINSI MALUKU Donald Noija; Sulaeman Martasuganda; Bambang Murdiyanto; Am Azbas Taurusman
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 5 No 1 (2014): MEI 2014
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3520.552 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.5.55-64

Abstract

One of the fishery resources that have high economic value are demersal fisheries resources in deep sea waters. The results ofthis study found 22 demersal fish species with high economic value captured by fishermen. The results ofthe study found as many as 22 species, five fish stretcher 5 that can be foundin nearly all areas and fishing season. Five types of fish are: lencam (Lethrinus sp.), kurisi (Etelis spp), kerapu (Ephinephelus sp), red snapper (Lutjanus spp), bubara fish (Caranx sp). The types of fish catches were found spread around the waters of Ambon Island. The potential at Maxsimum sustainable Yield (MSY) of fish grouper (Epinephelus spp) 572.02 with 15.75 tonnes optimum effort trip. The average production of 178.919 tonnes currently. Thus the average utilization rate of groupers currently 31.27% or 68.72% untapped. If it is based on the MSY allowable catch for the fish species is 457.60 tons / year. MSY red snapper (Lutjanus spp) 146.83 wih 2.631 tonnes optimum effort trip. Average production is currently 67.704 tons. Thus the average utilization rate of the red snapper fish is currently 47.47%, or in other words the potential for red snapper untapped 52.52%. If it is based on the MSY allowable catch for the fish species is 117 464 tons / year. MSY bubara fish (Caranx sp) 270.60 tonnes with optimum effort 3630 trip with an average yield of 72.96 tons.