Imam Suja'i
Balai Bioteknologi, BPPT, Gedung 630 Kawasan PUSPIPTEK, Tangerang Selatan, Banten 15314

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

FERMENTASI MENGGUNAKAN RAGI TEMPE SEBAGAI CARA BIOLOGIS PENGAPUNGAN PAKAN IKAN Yesi Leiskayanti; Catur Sriherwanto; Imam Suja'i
Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI) Vol. 4 No. 2 (2017): December 2017
Publisher : Balai Bioteknologi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1095.251 KB) | DOI: 10.29122/jbbi.v4i2.2503

Abstract

Fermentation Using Tempe Starter as A Biological Method for Providing Buoyancy to Fish FeedABSTRACTRhizopus sp. is known as the fungus in the making of the soybean tempeh, Rhizopus sp. fermentation brought about chemical as well as physical changes on the substrate including the buoyancy and water stability. These features may be used to biologically prepare floating aquafeed. In this study, tempeh starter was used as the biological agent in the fermentation of commercial sinking fish feed in which fermentation period was varied at 0, 22, 24, 26, 28, 30, 32, and 34 hours. The resulting fermented feeds were oven-dried and their physical qualities were measured and compared to the commercial floating fish feed (positive control). Results showed that the fermented feed gained better water stability, absorption capacity, and floatability compared to those of the commercial sinking feed. These values were however still lower than those of the commercial floating feeds. Thus, fermentation process using tempeh mould has potential to be further improved as a biological method of producing floating fish feed. Keywords: fermentation, floatability, Rhizopus sp., water absorption,  water stability ABSTRAKRhizopus sp. dikenal sebagai jamur yang digunakan dalam pembuatan tempe kedelai. Fermentasi Rhizopus sp. menyebabkan perubahan kimia dan fisika pada substrat, termasuk daya apung dan stabilitas dalam air. Sifat ini bisa dimanfaatkan untuk membuat pakan ikan apung secara biologis. Dalam penelitian ini, ragi tempe digunakan sebagai agen hayati dalam fermentasi pakan ikan tenggelam komersial dimana periode fermentasi divariasi selama 0, 22, 24, 26, 28, 30, 32, dan 34 jam. Pakan fermentasi yang dihasilkan dikeringkan dengan oven, selanjutnya kualitas fisiknya diukur dan dibandingkan dengan pakan ikan apung komersial (kontrol positif). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pakan fermentasi memiliki stabilitas dalam air, daya serap air, dan daya apung yang lebih baik dibandingkan dengan pakan tenggelam komersial. Namun nilai ini masih lebih rendah dibandingkan pakan apung komersial. Oleh karenanya, proses fermentasi menggunakan ragi tempe memiliki potensi untuk diperbaiki lebih lanjut sebagai metode biologis pembuatan pakan ikan apung. Received: 11 October 2017                 Accepted: 07 November 2017              Published: 04 December 2017Kata Kunci: daya apung, daya serap air, fermentasi, Rhizopus sp., stabilitas dalam air
PENGARUH TEKNIK PENGAPUNGAN HAYATI MELALUI FERMENTASI Rhizopus sp. TERHADAP KANDUNGAN NUTRISI PAKAN IKAN APUNG Sabrina Ayu Paramadini; Catur Sriherwanto; . Nurlaila; Imam Suja'i; Mutiara Ayu Annisa
Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI) Vol. 6 No. 1 (2019): June 2019
Publisher : Balai Bioteknologi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (756.154 KB) | DOI: 10.29122/jbbi.v6i1.3477

Abstract

Influence of Biofloatation Technique through Rhizopus sp. Fermentation on the Nutritional Quality of the Floating Fish FeedABSTRACTSolid fermentation using the mold Rhizopus has been used as an alternative method to improve the physical quality of fish feed, namely stability in water and floatability. Although the fermented fish feed produced had been shown previously to have better stability in water and floatability, the effect of the fermentation on the fish feed nutrition has not yet been known. This study aimed to determine the effect of solid fermentation using the mold Rhizopus sp. on the nutrient content of the fermented feed. In addition, the effect of adding tapioca as much as 0, 1, 2, 3, and 4 g to the dry weight loss and density of the fermented feed was investigated. The results showed that the fermented feed contained higher levels of ash and protein than that before fermentation. The addition of tapioca up to 4 g had no significat effect (p>0.01) on the dry weight loss of the fermented feed, but tended to increase its density compared to those without tapioca addition.Keywords: density, fermentation, fish feed, nutrition, Rhizopus ABSTRAKFermentasi padat menggunakan kapang Rhizopus telah digunakan sebagai metode alternatif untuk memperbaiki kualitas fisik pakan ikan, yakni stabilitas dalam air dan daya apung. Meskipun pakan ikan fermentasi yang dihasilkan sebelumnya sudah dibuktikan memiliki stabilitas dalam air dan daya apung yang lebih baik, namun pengaruh fermentasi terhadap nutrisi pakan ikan tersebut belumlah diketahui. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh fermentasi padat menggunakan kapang Rhizopus sp. terhadap kandungan nutrisi pakan fermentasi, dan pengaruh penambahan tapioka sebanyak 0, 1, 2, 3, dan 4 g terhadap kehilangan berat kering dan mass jenis pakan hasil fermentasi. Hasilnya menunjukkan bahwa pakan fermentasi mengandung kadar abu dan protein lebih tinggi dibandingkan sebelum difermentasi. Penambahan tapioka hingga 4 g tidak berpengaruh nyata (p>0,01) pada kehilangan berat kering pakan fermentasi, namun cenderung meningkatkan massa jenis dibandingkan tanpa penambahan tapioka.Kata kunci: fermentasi, massa jenis, nutrisi, pakan ikan, Rhizopus