Leni Marlena
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Regresi Logistik Pada Model Problem Based Learning Berbantu Software Cabri 3D Nesy Iga Mardini; Leni Marlena; Ervin Azhar
Jurnal Mercumatika : Jurnal Penelitian Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26486/jm.v4i1.839

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh model Problem Based Learning berbantu software Cabri 3D dengan menggunakan regresi logistik biner terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental Design dengan Posttest-Only Control Design. Populasi penelitian ini mencakup seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 21 Kota Tangerang Selatan tahun pelajaran 2018/2019. Sampel penelitian sebanyak 67 siswa yang terbagi dalam dua kelas yang diambil dengan teknik cluster random sampling. Kedua kelas diberikan perlakuan yang berbeda. Kelompok eksperimen diberikan pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning berbantu software Cabri 3D dan kelompok kontrol tidak diberikan pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning berbantu software Cabri 3D. Hasil dari penelitian yang didapat menggunakan analisis regresi logistik, diperoleh model regresi logistik ( ) . Uji signifikansi parameter yang digunakan, yaitu uji Rasio Likelihood dan uji Wald. Berdasarkan hasil uji serentak maupun uji parsial diperoleh hasil H0 ditolak artinya model Problem Based Learning berbantu software Cabri 3D berpengaruh signifikan terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis siswa. Kemudian nilai odds ratio sebesar 2,880 menunjukan bahwa siswa yang menggunakan model Problem Based Learning berbantu software Cabri 3D memiliki peluang lulus kemampuan pemahaman konsep matematis sebesar kali dibandingkan siswa yang tidak menggunakan model problem based learning berbantu software Cabri 3D.
THE EFFECT OF ONLINE LEARNING AND DIRECT FACE-TO-FACE TO MATHEMATICS LEARNING ACHIEVEMENT Annisa Putri Majidah; Leni Marlena
KALAMATIKA Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6 No 2 (2021): KALAMATIKA November 2021
Publisher : FKIP Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.419 KB) | DOI: 10.22236/KALAMATIKA.vol6no2.2021pp157-170

Abstract

This study aimed to determine the effect of learning media on student achievement in mathematics. The learning media used include learning using Zoom Meeting, Google Classroom, and face-to-face in class. The research method used was an experiment with a quantitative approach. The samples were 30 Year 9 students divided into three different treatments in learning: learning using Zoom Meeting, learning using Google Classroom, and face-to-face learning in class. The instrument used was a description of the essay questions used to measure student achievement. Data were analyzed using one-way ANOVA and Tukey's - HSD test. The results showed a significant or different effect between the use of learning media on student achievement (Fcount = 3.665 > Ftable = 3.35) of α= 5%. Furthermore, further tests were carried out using the Tukey's - HSD test to examine which learning media had a different effect. Further test results showed that learning using Google Classroom with face-to-face learning in the class had a different effect on students' mathematics learning achievement. Meanwhile, student achievement between Zoom Meeting and face-to-face learning and Zoom meeting and Google Classroom was not significantly different. The average student learning achievement in face-to-face learning was greater than those using Google Classroom.
REGRESI PROBIT UNTUK PERBANDINGAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM DAN KOOPERATIF TIPE STAD Mianzhalli Tri Yunitha; Leni Marlena
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 10, No 4 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1054.281 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v10i4.4269

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan peningkatan hasil belajar matematika setelah penerapan model pembelajaran Flipped Classroom dan STAD. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif eksperimen semu (Quasi-Experimental). Sampel penelitian sebanyak 2 kelas yang penerapannya dengan model pembelajaran Flipped Classroom dan STAD. Data dikumpulkan dari hasil tes pada materi statistika. Analisis yang dipakai yaitu Regresi Probit. Berdasarkan analisis data dengan regresi probit diperoleh peluang keberhasilan dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik menggunakan STAD 17,4%  lebih tinggi daripada model pembelajaran Flipped Classroom. STAD merupakan model pembelajaran yang dapat melatih peserta didik untuk berkomunikasi, berinteraksi, bekerja didalam kelompok dan bertukar pikiran dengan orang lain, sehingga dapat mengatasi beberapa kesulitan dalam proses pembelajaran.
Pendampingan Membuat Variasi Makanan Melalui Socialpreneur Bagi Penjual Makanan Di Pasar Induk Kramat Jati Jakarta Timur Eti Rochaety; Leni Marlena
Jumat Ekonomi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2022): April
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32764/abdimas_ekon.v3i1.2402

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat mengupayakan peningkatan keterampilan penjual makanan berupa kue dan jenis masakan, untuk mendukung upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat perkotaan melalui pendekatan pemberdayaan, yakni pemberdayaan perempuan penjual makanan dengan menumbuh kembangkan socialpreneur penjual makanan yang tergabung dalam kelompok Usaha Kecil “SALUYU”. Untuk itu kegiatan ini akan memberikan pelatihan pembuatan variasi makanan sesuai peminatan mitra, agar mitra mampu menghasilkan produk unggulan yang memiliki nilai ekonomis dan dibutuhkan pasar. Produk tersebut selain untuk dipasarkan juga untuk dikonsumsi sendiri, setidaknya akan membantu mengurangi beban pengeluaran mitra dalam membiayai konsumsi rumah tangga. Guna menghasilkan produk yang memiliki nilai jual, pelatihan ketrampilan yang diberikan diarahkan untuk mewujudkan kualitas dan jumlah variasi produk yang dijual. Karena itu pelatihan yang diberikan akan mencakup teknis pembuatan, desain dan kemasan yang higienis produk walaupun terkesan tradisional. Menumbuhkan socialpreneur, kewirausahaan yang memiliki tujuan sosial (peningkatan kesejahteraan mitra) dan berbasis pada kegiatan sosial, mitra akan diberikan pelatihan manajemen kewirausahaan dan teknik pemasaran yang mudah dipahami oleh mitra. Selain itu dilakukan pendampingan terhadap mitra agar menumbuhkan kegiatan socialpreneur yang mampu mewujudkan hubungan simbiosis mutualistik antar anggota kelompok yang tergabung. Luaran yang diharapkan dapat terwujud dari kegiatan ini adalah: (1) Pengurangan beban biaya konsumsi barang kebutuhan rumah tangga mitra, (2) Terbentuknya socialpreneur mitra yang mampu memberikan penghasilan tambahan kepada keluarga, dan (3) Terciptanya produk baru untuk menambah varian produk yang dijual disamping memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Zoom vs. Google Classroom: Which is likely more effective for supporting students’ learning in mathematics? Siti Anisa Maesaroh; Leni Marlena
Beta: Jurnal Tadris Matematika Vol. 14 No. 2 (2021): Beta November
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/betajtm.v14i2.430

Abstract

[English]: The purpose of this study is to predict the probability of successful mathematics online learning using two platforms; Zoom Meeting and Google Classroom, towards students’ learning outcomes. The sample used was sixty-four grade 11 students. Data was collected through a test on matrix topics and then analyzed using probit regression. The results of the analysis show that the student's probability of success to achieve better learning outcomes using Zoom Meeting is 12.46% higher than Google Classroom. In this case, Zoom Meeting can be used as a virtual face-to-face platform, so that the teaching and learning process can be more communicative and interactive compared to Google Classroom, where its use is limited to the delivery of learning content only. Therefore, online learning using Zoom Meeting in mathematics is more recommended because it has a higher chance of improving students’ learning outcomes. [Bahasa]: Penelitian ini bertujuan memprediksi peluang keberhasilan pembelajaran daring matematika menggunakan platform Zoom Meeting dan Google Classroom terhadap hasil belajar siswa. Sampel yang digunakan sebanyak 64 siswa kelas XI. Pengambilan data dilakukan dengan tes hasil belajar pada materi matriks kemudian dianalisis menggunakan regresi probit. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh peluang sukses siswa terhadap hasil belajar menggunakan platform Zoom Meeting 12,46% lebih tinggi dibandingkan dengan Google Classroom. Zoom Meeting merupakan platform yang dapat digunakan sebagai sarana tatap muka maya, sehingga pembelajaran dapat lebih komunikatif dan interaktif dibandingkan dengan Google Classroom yang penggunaannya dibatasi untuk penyampaian konten pembelajaran saja. Dengan demikian, pembelajaran daring menggunakan Zoom Meeting lebih direkomendasikan karena berpeluang lebih tinggi untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa.
Pelatihan Kompetensi Literasi dan Numerasi Guru sebagai Penguatan Menghadapi Kurikulum Merdeka Leni Marlena; Wahidin Wahidin; Ummu Salma Al Azizah
Jumat Pendidikan: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2022): Desember
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UNWAHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32764/abdimaspen.v3i3.2844

Abstract

Mulai tahun 2022, Kurikulum Merdeka dapat diterapkan oleh satuan pendidikan meskipun bukan Sekolah Penggerak, mulai dari TK-B, SD dan SDLB kelas I dan IV, SMP dan SMPLB kelas VII, SMA dan SMALB dan SMK kelas X. Selain itu sejak tahun 2021, UN diubah menjadi Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Survei Karakter, yang terdiri dari kemampuan bernalar menggunakan bahasa (literasi), kemampuan bernalar menggunakan matematika (numerasi), dan penguatan pendidikan karakter. Padahal peringkat Indonesia pada kemampuan literasi, numerasi, dan sains berdasarkan hasil TIMSS dan PISA selama 18 tahun tidak mengalami peningkatan yang signifikan, Indonesia selalu berada di peringkat 10 terbawah pada hasil tes PISA. Menghadapi kurikulum Merdeka ini, Guru harus mampu mengajar berbasis kemampuan literasi dan numerasi, karena hal ini lah yang menjadi indikator dalam penilaian berbasis AKM dan PISA. Apabila Guru menguasai literasi dan numerasi, maka guru dapat menyampaikan materi – materi terkait literasi dan numerasi dengan jelas dan benar. Guru diharapkan berinovasi mengembangkan kompetensi siswa melalui berbagai pelajaran melalui pengajaran yang berpusat pada siswa. Pada kegiatan program kemitraan masyarakat ini, pengabdi bekerja sama dengan SMPN 210. Pengabdi memberikan materi mengenai pembelajaran berbasis literasi dan numerasi. Selama program pengabdian berlangsung, Guru diberikan pengetahuan mengenai literasi dan numerasi yang bermanfaat untuk menambah kompetensi literasi dan numerasi Guru.
Pengaruh Kemandirian Belajar Terhadap Kemampuan Literasi Matematis Siswa SMAN Olahragawan Ragunan Taufiq Hidayat; Leni Marlena
Journal Mathematics Education Sigma [JMES] Vol 4, No 1 (2023): JOURNAL MATHEMATICS EDUCATION SIGMA (In Press)
Publisher : Journal Mathematics Education Sigma [JMES]

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jmes.v4i1.13685

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menduga pengaruh kemandirian belajar siswa terhadap kemampuan literasi matematis siswa SMA Olahragawan Ragunan. Pendekatan kuantitatif berupa survei digunakan pada penelitian ini. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA dan IPS SMA Negeri Ragunan (sekolah khusus olahragawan) Jakarta Selatan berjumlah 62 siswa. Data dikumpulkan menggunakan instrumen angket kemandirian belajar, dan instrumen test soal literasi matematis pada materi integral sebanyak 3 soal. Pemodelan Rasch digunakan untuk memvalidasi instrumen angket, dan ahli memvalidasi instrumen pertanyaan. Kemudian, dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana, menguji pengaruh kemandirian belajar siswa terhadap kemampuan literasi matematis siswa. Hasil penelitian dari perhitungan analisis regresi linier sederhana yaitu didapat persamaan regresi liniernya adalah   = 41.864 + 6.994(kemandirian belajar), dengan nilai signifikan 0.00 0.05, dilanjut dengan uji t didapat thitung= 6.190 ttabel = 2.024, sehingga  ditolak. Selanjutnya, dilakukan uji asumsi klasik meliputi pengujian kondisi Gauss-marcov, E(e) = 0, sisaan menyebar normal, dan sisaan bebas terhadap peubah bebas X, yang mana semuanya terpenuhi. Setelah dilakukannya analisis regresi linier sederhana dan diperkuat dengan hasil uji asumsi klasik yang semuanya terpenuhi maka dapat disimpulkan bahwa kemandirian belajar siswa memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan literasi matematis siswa SMA Negeri Ragunan (Sekolah Khusus Olahragawan).
PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIS SISWA SMA NEGERI DI KABUPATEN PEMALANG Riska Fitriani; Leni Marlena
Euclid Vol 10, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Jati.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/e.v10i3.8768

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh kecerdasan emosional siswa terhadap kemampuan literasi matematis siswa SMA Negeri di Kabupaten Pemalang. Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan pendekatan kuantitatif. Sampel yang digunakan berjumlah 428 siswa kelas XI SMA Negeri di Kabupaten Pemalang TA 2022/2023. Data dikumpulkan melalui angket kecerdasan emosional dan soal tes kemampuan literasi matematis. Instrumen soal divalidasi oleh ahli sedangkan instrumen angket menggunakan Rasch Model. Selanjutnya nilai logit dari kecerdasan emosional dianalisis regresi linier sederhana sehingga diperoleh nilai konstanta sebesar 81.502 dan nilai koefisien regresi sebesar 0.967. Hasil uji parsial dan simultan menunjukkan nilai signifikasi sebesar 0.041 lebih kecil dari 0.05 maka H0 ditolak. Selanjutnya dilakukan uji asumsi klasik dan hasilnya semua asumsi terpenuhi. Dengan demikian dapat disimpulkan pada taraf nyata 5% kecerdasan emosional siswa mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan literasi matematis siswa SMA Negeri di Kabupaten Pemalang.Kata kunci: literasi matematis, kecerdasan emosional, regresi
Rasch model: kemampuan literasi matematis siswa SMA negeri di kota Bogor berdasarkan kategori adversity quotient Sitta Agustiani; Leni Marlena
JPMI (Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif) Vol. 6 No. 4 (2023): Juli
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/jpmi.v6i4.18615

Abstract

The purpose of this research is to determine the mathematical literacy skills of high school students in Bogor City based on their Adversity Quotient (AQ) categories. The sample was selected using Purposive Sampling technique, consisting of 412 eleventh-grade students from public high schools in Bogor City. The research method employed was descriptive quantitative to depict the mathematical literacy abilities according to students' AQ categories. Data collection was conducted through the distribution of an AQ questionnaire and four sets of mathematical literacy tests related to the topics of sequences and series. The data analysis technique used in this study was the Rasch Model with Winstep version 3.73. The results of the item-person map divided the 11th-grade students from public high schools in Bogor City into five categories of mathematical literacy abilities, and within each category, their corresponding AQ categories were also examined. Based on the analysis, it can be concluded that the eleventh-grade students from public high schools in Bogor City are predominantly characterized by low mathematical literacy ability, with the AQ category of transitional quitter-camper.