Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Efektivitas guided discovey learning dalam model pembelajaran kooperatif tipe student team achevievement division (STAD) ditinjau dari kemampuan penalaran matematika dan self-confidence siswa Irawati Windani; Safarudin Safarudin
EKSPOSE Vol 20, No 1 (2021)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30863/ekspose.v1i1.1423

Abstract

This study aims to determine whether guided discovery learning in the STAD type of cooperative learning model is effective when viewed from the mathematical reasoning ability and self-confidence of class XI students of SMA Negeri 1 Baubau. This type of research is a quasi-experimental research with the research design used, namely the One-Group Pretest-Posttest Design. Data collection techniques are test and non-test. The research instrument was a test question on mathematical reasoning abilities and a non-test in the form of a questionnaire on students' self-confidence. The data analysis in this research is descriptive analysis and inferential analysis. Before carrying out the hypothesis test, the assumption test is carried out first, it will be tested for normality with a significant level α = 0.5. The results of this study were the pretest mean value of students' mathematical reasoning abilities with guided discovery learning in the STAD cooperative learning model, namely 3.25, an increase in the posttest average score of 8.55. The mean value of the initial questionnaire of students 'self-confidence was 70.38 and in the final questionnaire, the students' self-confidence had increased by 91.45. So it can be concluded that guided discovery learning in the STAD type cooperative learning model is effective in terms of mathematical reasoning abilities, and self-confidence of class XI students of SMA Negeri 1 Baubau.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah guided discovery learning dalam model pembelajaran kooperatif tipe STAD efektif jika ditinjau dari kemampuan penalaran matematika, dan self-confidence siswa kelas XI SMA Negeri 1 Baubau. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan desain penelitian yang digunakan yaitu yaitu One-Group Pretest-Posttest Design. Teknik pengumpulan data yaitu tes dan non tes. Instrumen penelitian berupa soal tes terhadap kemampuan penalaran matematika dan non tes berupa angket terhadap self-confidence siswa. Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis inferensial. Hasil penelitian ini yaitu nilai rata-rata pretest kemampuan penalaran matematika siswa dengan guided discovery learning dalam model pembelajaran kooperatif tipe STAD yaitu sebesar 3,25 mengalami peningkatan pada nilai rata-rata posttest yaitu sebesar 8,55. Nilai rata-rata angket awal self-confidence siswa yaitu sebesar 70,38 dan pada angket akhir self-confidence siswa mengalami peningkatan yaitu sebesar 91,45. Dapat disimpulkan bahwa guided discovery learning dalam model pembelajaran kooperatif tipe STAD efektif ditinjau dari kemampuan penalaran matematika, dan self-confidence siswa kelas XI SMA Negeri 1 Baubau.
Proses Berpikir Kritis Siswa SMP dalam Pemecahan Masalah Matematika Berdasarkan Gender Miranti Miranti; Afudin La Arua; Samron Samron; Safarudin Safarudin
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.14138

Abstract

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah kemampuan berpikir kritis dalam pemecahan masalah matematika berdasarkan gender pada siswa kelas VIII.2 SMP Negeri 5 Baubau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa dalam memecahkan masalah matematika ditinjau dari perbedaan gender. Analisis kemampuan berpikir kritis dalam penelitian ini menggunakan kriteria Ernis yang terdiri dari Focus, Reason, Inference, Clarity, and Overview. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII.2 SMP Negeri 5 Baubau yakni satu siswa laki-laki dan satu siswa perempuan. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen utama yakni peneliti sendiri dan instrumen bantu yakni tes pemecahan masalah matematika, pedoman wawancara, serta alat bantu perekam. Teknik pengumpulan data yaitu teknik tes pemecahan masalah dan wawancara. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan yaitu tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik subjek laki-laki maupun perempuan hanya memenuhi empat kriteria berpikir kritis yaitu Focus, Reason, Inference, dan Situation, sementara kriteria Clarity dan Overview tidak terpenuhi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam proses berpikir kritis siswa laki-laki cenderung lebih unggul dari siswa perempuan. Waktu yang dibutuhkan laki-laki dalam pemecahan masalah lebih singkat dari perempuan.
Profil Pemahaman Siswa Berkemampuan Tinggi dalam Pemecahan Masalah Kontekstual Berdasarkan Gaya Belajar Auditory-Sequential Afudin La Arua; Samron Samron; Irawati Windani; Safarudin Safarudin; Rinarti Rinarti
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana profil pemahaman siswa yang berkemampuan tinggi dalam pemecahan masalah kontekstual dengan gaya belajar auditory-sequential. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan profil pemahaman siswa siswa yang berkemampuan tinggi dalam pemecahan masalah kontekstual dengan gaya belajar auditory-sequential. Metode dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Adapun hasil penelitian menunjukan bahwa pada tahap understanding the problem (memahami masalah), siswa menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan. Pada tahap make a plan (menyusun rencana) yaitu dengan membuat pemisalan dan siswa tersebut yakin bahwa apa yang telah dia masilkan. Pada tahap carry out our plan (Menyelesaikan Masalah Sesuai Rencana), yaitu siswa membuat rumus, mengganti atau mensubtitusikan nilai ke dalam rumus. Pada tahap looking back (memeriksa kembali), yaitu melihat soal kemudian mencocokannya dengan apa yang dimisalkan, disesuaikan dengan rumus sehingga sampai mendapatkan jawabannya dan siswa sangat yakin jawabannya sudah benar.