Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Studi Pengaruh Bahan Aditif Multi Walled Carbonnanotube (MWCNT) dan Acetylene Black (AB) pada Komposit LTO sebagai Bahan Elektroda untuk Baterai Li-ion Tiara Hardayanti Utama; Ramlan Ramlan; Achmad Subhan
Jurnal Penelitian Sains Vol 17, No 3 (2015)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (764.933 KB) | DOI: 10.56064/jps.v17i3.62

Abstract

Li4Ti5O12 atau LTO merupakan salah satu material alternatif untuk menggantikan graphite sebagai komponen anoda pada baterai Li-ion. Hal ini juga didukung dengan adanya struktur material LTO yang ti-dak mengalami perubahan bentuk selama terjadi interkalasi ion Li+. Penelitian ini fokus terhadap masalah pe-milihan material komposit aditif Acetylene Black (AB) dan Multi Walled Carbon Nanotube (MWCNT), sementa-ra LTO sebagai filler yang digunakan. Pembahasan utama dalam penelitian ini yaitu menganalisa efek dari kedua bahan aditif dan juga efek penambahan massa bahan aditif MWCNT dengan variasi massa sebesar 2%wt, 4%wt dan 8%wt. Dari hasil pengujian XRD menunjukkan terbentuknya fasa LTO pada semua sampel dengan parameter kisi 8.35 A. Untuk hasil pengujian SEM, terjadi aglomerasi pada MWCNT. Untuk mengeta-hui sifat elektrokimia LTO komposit dilakukan pengujian baterai full cell yang terdiri dari pengujian EIS, cyclic voltammetry dan pengujian kapasitas charging discharging.Berdasarkan penelitian ini didapatkan hasil bahwa penggunaan AB memiliki perfoma baterai yang lebih baik dari pada MWCNT. Sedangkan untuk hasil pengu-jian konduktivitas lembaran LTO komposit didapatkan bahwa dengan penambahan massa aditif MWCNT se-banyak 4%wt dapat meningkatkan konduktivitas listrik hingga mencapai 1.56 x 10-2 S/m.
Analisa Sifat Fisis, Sifat Mekanik dan Sifat Magnet pada Bonded Magnet NdFeB dengan Perekat Celuna Ramlan Ramlan
Piston: Journal of Technical Engineering Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Prodi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (881.859 KB) | DOI: 10.32493/pjte.v3i2.7221

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang bonded magnet dengan binder celuna. Serbuk magnet yang digunakan adalah Neodymium Iron Boron (NdFeB) type MQP-B. Proses pencampuran dilakukan dengan menggunakan variasi komposisi sebesar 97:3, 95:5,dan 92:8. Selanjutnya campuran tersebut dicetak dengan metode compress moulding menggunakan cetakan berdiameter 18 mm. Gaya tekan yang digunakan sebesar 5 tonf/cm2 dengan waktu penekanan sebesar 5 menit. Hasil yang didapatkan dari proses pencetakan merupakan sampel berbentuk pellet yang kemudian disimpan diruang vakum untuk menghindari terjadinya proses oksidasi. Pengujian sifat fisis dilakukan dengan mengukur densitas menggunakan metode archimedes, kuat tekan, dan sifat magnet dilakukan dengan mengukur fluks magnetikt menggunakan gaussmeter dan kurva histerisis menggunakan VSM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan perekat celuna menurunkan nilai densitas dan sifat magnet selain itu juga menaikkan kuat tekan. Sifat magnet tertinggi yaitu pada sampel dengan perekat celuna sebesar 3% dengan nilai fluks magnetik = 940 Gauss, mr = 62,21 emu/g, Hc = 10,08 kOe, bulk densitas = 5,04 gram/cm3 , dan kuat tekan = 985 kgf/cm2 . Kata kunci: binder celuna, bonded magnet, NdFeB, sifat fisis, sifat magnet, remanensi, koersivitas
Efek Variasi Suhu Pack Carburizing Baja St 41 terhadap Kekerasan dan Kekuatan Impak Ramlan Ramlan; Amin Bahma
Piston: Journal of Technical Engineering Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Prodi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.464 KB) | DOI: 10.32493/pjte.v4i1.7356

Abstract

Proses pack carburizing adalah proses pengerasan permukaan baja, pada penelitian ini dilakukan proses pack carubirizing baja ST 41 untuk mengetahui perubahan nilai kekerasan dan kekuatan impaknya. Baja ST 41 tergolong baja karbon rendah, melalui proses tersebut bertujuan untuk mengeraskan permukaan baja ST 41 dan didalam baja masih lunak agar keuletan baja ST 41 masih bisa dipertahankan. Proses pack carburizing dilakukan dengan menimbun baja ST 41 dengan serbuk karbon dari arang kayu, kemudian di panaskan dengan variasi suhu yaitu 700, 750 dan 800oC dengan waktu penahanan untuk masing –masing suhu selama 30 menit. Setelah dilakukan pemanasan selanjutnya di quenching kedalam media air. Sampel yang telah mengalami pack carburizing selanjutnya di ukur kekerasan nya menggunakan Rockwell dan dilakukan uji impak Charpy untuk melihat tingkat kegetasan baja. Dari hasil pengukuran kekerasan diperoleh nilai kekerasan tertinggi pada sampel dengan suhu pemanasan 800oC yaitu sebesar 32 HRC dan memiliki nilai kuat impak sebesar 1,993 joule/mm2 . Bila dibandingkan dengan sampel sebelum proses pack carburizing, terjadi peningkatan kekerasan hampir dua kali lipat sedangkan nilai kuat impaknya juga terjadi peningkatan sebesar 10 %.
Pengaruh Komposisi Na2CO3 Terhadap Sifat Fisis, Magnet pada Magnet Ba-Ferit Ramlan Ramlan
Piston: Journal of Technical Engineering Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Prodi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (937.875 KB) | DOI: 10.32493/pjte.v4i2.9635

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pembuatan magnet Ba-ferit menggunakan adiktif Na2CO3. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh komposisi bahan adiktif terhadap sifat fisis, sifat magnet dan struktur kristal. Komposisi bahan adiktif yang digunakan adalah 0%, 0.5%, 1%, dan 1.5%. Penelitian ini dimulai dengan bahan ditimbang massa masing-masing 30 gram. Preparasi sampel dilakukan melalui metode metallurgi serbuk, dengan tahapan sebagai berikut : tahapan penimbangan dan pencampuran menggunakan ball mill selama 3 jam, kemudian dilanjutkan proses pengeringan dengan menggunakan oven dan dilanjutkan dengan proses pencetakan pellet dengan penambahan bahan perekat 5% PVA. Proses pencetakan dilakukan menggunakan mesin hydraulic press dengan gaya 8 tonf ditahan selama 1 menit. Selanjutnya dilakukan proses sintering menggunakan vacum furnance deng n h C dengan waktu penahanan 1 jam. Sampel yang telah disentering dilakukan pengujian meliputi : densitas, porositas, dan XRD. Hasil dari pengukuran densitas dan porositas diperoleh bahwa penambahan bahan adiktif meningkatkan densitas dan menurunkan porositas. Hasil analisa XRD menunjukkan 3 fasa yaitu fase BaFe12O19, Na2O dan Fe3O4. Hasil perhitungan ukuran Kristal diperoleh nilai perbandingan selisih ukuran yang kecil, maka bahan aditif tidak mempengaruhi ukuran Kristal.
Komposit Magnet Permanen Berbasis NdFeB –Epoxy Resin dan Karakterisasinya Mulyadi Mulyadi; Djuhana Djuhana; Ramlan Ramlan
Piston: Journal of Technical Engineering Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Prodi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.506 KB) | DOI: 10.32493/pjte.v2i1.3223

Abstract

Telah dibuat komposit magnet permanen NdFeB dengan polimer epoksi resin (ER). Serbuk magnet yang digunakan adalah NdFeB tipe MQP-B+. Proses pencampuran dilakukan dengan menggunakan variasi komposisi 98% NdFeB dan 2%ER, 96% NdFeB dan 4% ER, 92% NdFeB dan 8% ER (dalam persen berat). Selanjutnya campuran tersebut dicetak dengan metode compress moulding menggunakan cetakan berdiameter 18 mm. Gaya tekan yang digunakan sebesar 10 tonf. Hasil yang didapatkan dari proses pencetakan merupakan sampel berbentuk pellet yang kemudian dikeringkan di dalam mesin pengering pada suhu 80oC selama 4 jam. Pengujian yang dilakukan meliputi pengukuran bulk density, fluks magnetik dan histerisis loop menggunakan VSM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan perekat epoksi resin menurunkan nilai densitas dan sifat magnet. Sampel komposit magnet NdFeB yang memiliki karakteristik yang baik adalah sampel dengan komposisi 2% dan 4% epoksi resin , dimana sampel ini memiliki densitas =5,52 g/cm3 dan 4,47 g/cm3, fluks magnetik = 1064 Gauss dan 1005 Gauss, serta memiliki remanensi 95 emu/g dan 85 emu/g,  nilai koersivitas = 400 Oe dan 3500 Oe.
Analisa Sifat Fisis, Sifat Mekanik dan Sifat Magnet pada Bonded Magnet NdFeB dengan Perekat Celuna Ramlan Ramlan
Piston: Journal of Technical Engineering Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Prodi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/pjte.v3i2.7221

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang bonded magnet dengan binder celuna. Serbuk magnet yang digunakan adalah Neodymium Iron Boron (NdFeB) type MQP-B. Proses pencampuran dilakukan dengan menggunakan variasi komposisi sebesar 97:3, 95:5,dan 92:8. Selanjutnya campuran tersebut dicetak dengan metode compress moulding menggunakan cetakan berdiameter 18 mm. Gaya tekan yang digunakan sebesar 5 tonf/cm2 dengan waktu penekanan sebesar 5 menit. Hasil yang didapatkan dari proses pencetakan merupakan sampel berbentuk pellet yang kemudian disimpan diruang vakum untuk menghindari terjadinya proses oksidasi. Pengujian sifat fisis dilakukan dengan mengukur densitas menggunakan metode archimedes, kuat tekan, dan sifat magnet dilakukan dengan mengukur fluks magnetikt menggunakan gaussmeter dan kurva histerisis menggunakan VSM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan perekat celuna menurunkan nilai densitas dan sifat magnet selain itu juga menaikkan kuat tekan. Sifat magnet tertinggi yaitu pada sampel dengan perekat celuna sebesar 3% dengan nilai fluks magnetik = 940 Gauss, mr = 62,21 emu/g, Hc = 10,08 kOe, bulk densitas = 5,04 gram/cm3 , dan kuat tekan = 985 kgf/cm2 . Kata kunci: binder celuna, bonded magnet, NdFeB, sifat fisis, sifat magnet, remanensi, koersivitas
Efek Variasi Suhu Pack Carburizing Baja St 41 terhadap Kekerasan dan Kekuatan Impak Ramlan Ramlan; Amin Bahma
Piston: Journal of Technical Engineering Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Prodi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/pjte.v4i1.7356

Abstract

Proses pack carburizing adalah proses pengerasan permukaan baja, pada penelitian ini dilakukan proses pack carubirizing baja ST 41 untuk mengetahui perubahan nilai kekerasan dan kekuatan impaknya. Baja ST 41 tergolong baja karbon rendah, melalui proses tersebut bertujuan untuk mengeraskan permukaan baja ST 41 dan didalam baja masih lunak agar keuletan baja ST 41 masih bisa dipertahankan. Proses pack carburizing dilakukan dengan menimbun baja ST 41 dengan serbuk karbon dari arang kayu, kemudian di panaskan dengan variasi suhu yaitu 700, 750 dan 800oC dengan waktu penahanan untuk masing –masing suhu selama 30 menit. Setelah dilakukan pemanasan selanjutnya di quenching kedalam media air. Sampel yang telah mengalami pack carburizing selanjutnya di ukur kekerasan nya menggunakan Rockwell dan dilakukan uji impak Charpy untuk melihat tingkat kegetasan baja. Dari hasil pengukuran kekerasan diperoleh nilai kekerasan tertinggi pada sampel dengan suhu pemanasan 800oC yaitu sebesar 32 HRC dan memiliki nilai kuat impak sebesar 1,993 joule/mm2 . Bila dibandingkan dengan sampel sebelum proses pack carburizing, terjadi peningkatan kekerasan hampir dua kali lipat sedangkan nilai kuat impaknya juga terjadi peningkatan sebesar 10 %.
Pengaruh Komposisi Na2CO3 Terhadap Sifat Fisis, Magnet pada Magnet Ba-Ferit Ramlan Ramlan
Piston: Journal of Technical Engineering Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Prodi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/pjte.v4i2.9635

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pembuatan magnet Ba-ferit menggunakan adiktif Na2CO3. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh komposisi bahan adiktif terhadap sifat fisis, sifat magnet dan struktur kristal. Komposisi bahan adiktif yang digunakan adalah 0%, 0.5%, 1%, dan 1.5%. Penelitian ini dimulai dengan bahan ditimbang massa masing-masing 30 gram. Preparasi sampel dilakukan melalui metode metallurgi serbuk, dengan tahapan sebagai berikut : tahapan penimbangan dan pencampuran menggunakan ball mill selama 3 jam, kemudian dilanjutkan proses pengeringan dengan menggunakan oven dan dilanjutkan dengan proses pencetakan pellet dengan penambahan bahan perekat 5% PVA. Proses pencetakan dilakukan menggunakan mesin hydraulic press dengan gaya 8 tonf ditahan selama 1 menit. Selanjutnya dilakukan proses sintering menggunakan vacum furnance deng n h C dengan waktu penahanan 1 jam. Sampel yang telah disentering dilakukan pengujian meliputi : densitas, porositas, dan XRD. Hasil dari pengukuran densitas dan porositas diperoleh bahwa penambahan bahan adiktif meningkatkan densitas dan menurunkan porositas. Hasil analisa XRD menunjukkan 3 fasa yaitu fase BaFe12O19, Na2O dan Fe3O4. Hasil perhitungan ukuran Kristal diperoleh nilai perbandingan selisih ukuran yang kecil, maka bahan aditif tidak mempengaruhi ukuran Kristal.
Komposit Magnet Permanen Berbasis NdFeB –Epoxy Resin dan Karakterisasinya Mulyadi Mulyadi; Djuhana Djuhana; Ramlan Ramlan
Piston: Journal of Technical Engineering Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Prodi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/pjte.v2i1.3223

Abstract

Telah dibuat komposit magnet permanen NdFeB dengan polimer epoksi resin (ER). Serbuk magnet yang digunakan adalah NdFeB tipe MQP-B+. Proses pencampuran dilakukan dengan menggunakan variasi komposisi 98% NdFeB dan 2%ER, 96% NdFeB dan 4% ER, 92% NdFeB dan 8% ER (dalam persen berat). Selanjutnya campuran tersebut dicetak dengan metode compress moulding menggunakan cetakan berdiameter 18 mm. Gaya tekan yang digunakan sebesar 10 tonf. Hasil yang didapatkan dari proses pencetakan merupakan sampel berbentuk pellet yang kemudian dikeringkan di dalam mesin pengering pada suhu 80oC selama 4 jam. Pengujian yang dilakukan meliputi pengukuran bulk density, fluks magnetik dan histerisis loop menggunakan VSM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan perekat epoksi resin menurunkan nilai densitas dan sifat magnet. Sampel komposit magnet NdFeB yang memiliki karakteristik yang baik adalah sampel dengan komposisi 2% dan 4% epoksi resin , dimana sampel ini memiliki densitas =5,52 g/cm3 dan 4,47 g/cm3, fluks magnetik = 1064 Gauss dan 1005 Gauss, serta memiliki remanensi 95 emu/g dan 85 emu/g,  nilai koersivitas = 400 Oe dan 3500 Oe.