Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Herpesviridae identification method on Ruminants through Molecular Method in Lampung Disease Investigation Center Alvin Wiwiet Susanto; Elly Lestari Rustiati; Priyambodo Priyambodo; Yuni Tinasari; Firwantoni Firwantoni; Romaya Wulan Suciningtyas; Eko Agus Srihanto; Enny Saswiyanti
Jurnal Penelitian Sains Vol 22, No 2 (2020)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.55 KB) | DOI: 10.56064/jps.v22i2.578

Abstract

Farming is one sector that has an important role in building Indonesia's economic growth, especially for daily food. Farm production is facing challenges, include the low production yield, traditional management, and problems related to animal health. Infectious Bovine Rhinotracheitis (IBR) and Malignant Catarrhal Fever (MCF) are diseases caused by Herpesviridae. These are high mortality rate disease cause huge economic loss. Farms located nearby deer captivity increases the risk of deer to be infected by the same diseases. Surveillance is needed to discover the number of infected animals and their effect on the environment. Herpesviridae identification in surveillance was done through an accurate method, e.g. a molecular method. This research is done by Lampung Disease Investigation Center and funded by the Food Agriculture Organization (FAO). Herpesviridae identification was done in three steps, DNA isolation, Polymerase Chain Reaction (PCR), electrophoresis, and visualization.
AEVI-10 Investigasi Outbreak MCF di Kabupaten Musi Rawas Tahun 2016 Eko Agus Srihanto; A J Siswanto; B Triwibowo
Hemera Zoa Proceedings of the 20th FAVA & the 15th KIVNAS PDHI 2018
Publisher : Hemera Zoa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.536 KB)

Abstract

Malignant Catarrhal Fever (MCF) merupakan penyakit viral yang menyerang sapi, rusa, bison, kerbau dan ruminansia lainnya. Sapi muda biasanya lebih rentan terutama yang dipelihara bersama domba (Damayanti, 2005). Penyakit ini kebanyakan berakibat dengan kematian (Teankam et al., 2000; Schultheiss, et al., 2000; Barker et al., 1993). MCF disebabkan oleh alcelaphine herpesvirus 1 (AlHV-1) dan ovine herpesvirus 2 (OvHV-2) (Fenner et al., 2011). Penyakit bersifat sporadik dengan tingkat  kematian dapat mencapai  100%  (Hamilton,  1990),  meskipun ada hewan yang sembuh setelah terserang MCF (Penny, 1998). Penyakit  MCF di  Indonesia dilaporkan pertama  kali  oleh  Paszotta  pada  tahun  1894  di Kediri,  Jawa  Timur  (Mansjoer,  (1954)  dalam Khatimah, dkk. 2014).  Penyakit  MCF telah  tersebar  hampir  di seluruh  Indonesia.  Namun di beberapa  daerah  banyak  kejadian  MCF  tidak terdiagnosis  atau  tidak dilaporkan.  Kerugian yang  ditimbulkan  akibat  penyakit  MCF  cukup besar  terutama  jika  kasus  penyakit  ini  terjadi pada hewan bibit. Kejadian penyakit MCF pada sapi bali di lapangan  sering  dikaitkan  dengan adanya ternak domba (Partadiredja et al., 1988). Lesi sapi penderita MCF dapat dilihat dari  gambaran  patologi anatomi dan histopatologi yang patognomonik  yaitu  vaskulitis  berupa  infiltrasi limfosit, makrofag, neutrofil  dan  sel  plasma pada  beberapa  organ seperti otak, paru-paru, hati, jantung dan usus (Liggit dan De Martini, 1980).  Kegiatan penyidikan kematian sapi bali  yang diduga disebabkan oleh Malignant Catarrhal Fever virus oleh tim Balai Veteriner Lampung di Kabupaten Musi Rawas dilaksanakan berdasarkan permohonan investigasi oleh Dinas Peternakan Kabupaten  Musi Rawas  mengenai adanya laporan kasus kematian sapi bali dengan gejala klinis mengarah pada penyakit  MCF di desa L Sidoharjo Kecamatan Tugu mulyo. Berdasarkan laporan tersebut maka Balai Veteriner mengeluarkan Surat Perintah Tugas No. 16001/TU.040/F5.C/09.2016 untuk melakukan penyidikan bersama dinas Peternakan Kabupaten Musi Rawas.Tujuan kegiatan adalah melakukan penyidikan kejadian kematian sapi bali di Kabupaten Musi Rawas, melakukan pengumpulan data epidemiologis, pengambilan spesimen di lapangan untuk mengetahui penyebab kematian sapi bali di Kabupaten Musi Rawas.
ANALISIS MOLEKULER FILOGENETIK DAN STRUKTUR ANTIGENIC VIRUS AVIAN INFLUENZA SUBTIPE H5N1 ISOLAT LAMPUNG TAHUN 2008-2013 Eko Agus Srihanto; Widya Asmara; Michael Haryadi Wibowo
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 9, No 1 (2015): March
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.748 KB) | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v9i1.2799

Abstract

Penelitian ini bertujuan melakukan karakterisasi molekuler antigenic site terhadap isolat virus avian influenza (AI) Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner (BPPV) Regional III Lampung dari tahun 2008-2013. Amplifikasi RNA dilakukan dengan teknik reverse transcription polymerase chain reaction (RT-PCR) menggunakan 4 pasang primer referens dari Australian Animal Health Laboratory (AAHL) Geelong Australia (HA10, HA20, dan HA30) dan dilanjutkan dengan proses pengurutan. Analisis hasil pengurutan dengan menggunakan perangkat lunak MEGA versi 5.05 yang meliputi multiple alignment, deductive amino acids prediction, dan phylogenic tree analysis diperoleh hasil perbedaan genetik antar isolat Lampung dari tahun 2003-2013 ditemukan berkisar 1,1-9,1% dengan tingkat homologi mencapai 90,9-98,9%. Variasi genetik ditemukan adanya substitusi pada posisi 53 (R53K), 126 (D126E), 136 (P136), 138 (H138Q, dan H138L), 140 (R140K, R140S, dan R140N), 141 (S141P), dan 189 (K189R). Berdasarkan analisis filogenic tree isolat Lampung tahun 2008-2011 termasuk ke dalam clade 2.1.3. Analisis filogenik isolat AI tahun 2012-2013 yang menginfeksi unggas air mempunyai homologi sekitar 98,5-99,1% dibandingkan dengan isolat AI yang menginfeksi unggas air asal Jawa dan termasuk ke dalam clade 2.3.2.1.
DNA Isolation on Captive Sumatran Elephant in Elephant Training Center, Way Kambas National Park: A First Step towards Its ID Card Elly L. Rustiati; Priyambodo Priyambodo; Siti Asiyah; Dedi Candra; Diah E. Anggraini; Elizabeth D. Krismuniarti; Eko Agus Srihanto; Liza Angeliya; Nuning Nurcahyani; Enny Saswiyanti
The International Journal of Tropical Veterinary and Biomedical Research Vol 3, No 1 (2018): Vol. 3 (1) May 2018
Publisher : The Faculty of Veterinary Medicine of Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.698 KB) | DOI: 10.21157/ijtvbr.v3i1.11368

Abstract

Elephant Training Center (ETC) Way Kambas National Park (WKNP) was built to support human-elephantmitigation conflict. The small population of captive sumatran elephant in ETC WKNP need a comprehensivestrategy in order to maintain the genetic variation of each individual and avoid inbreeding drive. Currently, geneticstudies have opened new field studies in ecology, included conservation ecology. Patterns in variation of populationhas been investigated by molecular method supporting species conservation effort. The captive sumatran elephant’sID Card is a necessary in database building, which included morphology, health status, and genetic profile. Geneticprofile in each ID Card was filled by cytogenetic and molecular profile for RADP result, that initiated with DNAisolation. The DNA sources collected by blood sampling protocol described by Asiyah et al. (2016) from captivesumatran elephant in ETC, WKNP, and be carried to laboratory in cold condition. The DNA sources stored at 4oCand isolated following commercial protocol. The result of DNA isolation stored at -20oC until amplificationanalysis. DNA isolation was successfully done, for further individual genetic ID building.
ANALISIS MOLEKULER FILOGENETIK DAN STRUKTUR ANTIGENIC VIRUS AVIAN INFLUENZA SUBTIPE H5N1 ISOLAT LAMPUNG TAHUN 2008-2013 Eko Agus Srihanto; Widya Asmara; Michael Haryadi Wibowo
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 9, No 1 (2015): March
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v9i1.2799

Abstract

Penelitian ini bertujuan melakukan karakterisasi molekuler antigenic site terhadap isolat virus avian influenza (AI) Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner (BPPV) Regional III Lampung dari tahun 2008-2013. Amplifikasi RNA dilakukan dengan teknik reverse transcription polymerase chain reaction (RT-PCR) menggunakan 4 pasang primer referens dari Australian Animal Health Laboratory (AAHL) Geelong Australia (HA10, HA20, dan HA30) dan dilanjutkan dengan proses pengurutan. Analisis hasil pengurutan dengan menggunakan perangkat lunak MEGA versi 5.05 yang meliputi multiple alignment, deductive amino acids prediction, dan phylogenic tree analysis diperoleh hasil perbedaan genetik antar isolat Lampung dari tahun 2003-2013 ditemukan berkisar 1,1-9,1% dengan tingkat homologi mencapai 90,9-98,9%. Variasi genetik ditemukan adanya substitusi pada posisi 53 (R53K), 126 (D126E), 136 (P136), 138 (H138Q, dan H138L), 140 (R140K, R140S, dan R140N), 141 (S141P), dan 189 (K189R). Berdasarkan analisis filogenic tree isolat Lampung tahun 2008-2011 termasuk ke dalam clade 2.1.3. Analisis filogenik isolat AI tahun 2012-2013 yang menginfeksi unggas air mempunyai homologi sekitar 98,5-99,1% dibandingkan dengan isolat AI yang menginfeksi unggas air asal Jawa dan termasuk ke dalam clade 2.3.2.1.