Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Modifikasi Kapasitas Belt Conveyor dari Kapasitas 400 Ton/Jam Menjadi 600 Ton/jam di Indarung IV PT. Semen Padang Fanani; Rahmadhani; Mulyadi; Aidil Zamri; Yuli Yetri
Manutech : Jurnal Teknologi Manufaktur Vol. 12 No. 02 (2020): Manutech: Jurnal Teknologi Manufaktur
Publisher : Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.574 KB) | DOI: 10.33504/manutech.v12i2.138

Abstract

Belt conveyor is a means of transportation used at Indarung IV PT. Semen Padang. Belt conveyor functions to move material from one place to another both in short distances and long distances with a certain slope. The capacity of limestone conveyor belt owned by Indarung IV is 400 tons/hour. However, this capacity is no longer able to meet the needs of limestone as a raw material for making cement in Indarung IV which currently reaches a capacity of 600 tons/hour. For this reason, an analysis of the 400 ton/hour capacity conveyor belt is still capable of transporting the limestone material with a capacity of 600 tons/hour, using the CEMA (Conveyor Equipment Manufacturer Association) standard. From the calculation results obtained belt conveyor parameters for a capacity of 600 tons/hour such as maximum belt capacity, belt speed, as well as the motor power and gearbox power needed for a capacity of 600 tons/hour. Where, some of these parameters exceed the value of the parameters of the conveyor belt capacity of 400 tons/hour, so the 400 tons/hour conveyor belt is unable to carry a load of 600 tons/hour. Replacement of some components is needed so that a load of 600 tons/hour can be transported.
Kajian Potensi Air Pengerak Pompa Hidram untuk Mengairi Sawah di Daerah Pakandangan Kabupaten Padang Pariaman Ichlas Nur; Nota Effiandi; . Mulyadi; . Maimuzar; . Hendra
Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Vol 15, No 1 (2019): -
Publisher : Pusat Penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (613.301 KB) | DOI: 10.30630/jipr.15.1.139

Abstract

Energy is needed in mobilizing a mechanism both electric energy and energy derived from fossils. Hydram pump is a device to raise water from a low place to a high place by utilizing water impacts without using renewable energy. In Pakandangan, Padang Pariaman Regency, there is a water source that cannot be utilized to flow through the rice fields around 10 Ha. Because the rice fields are higher with water sources. The methodology is to survey the location and design the dimensions of the hydram pump. The results obtained head data height of incoming water is 2.5 meters, the height of water lift to the shelter is 7 meters the flow of water entering the pump is 25 lt / sec. The dimensions of the pump are the result of the design of a hydram 1 size with an inside diameter of 2 inches
ANALISIS SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PASCA PENUTUPAN TAMBANG BATUBARA PT. BUKIT ASAM UNIT PENAMBANGAN OMBILIN (PT. BA-UPO) DI KOTA SAWAHLUNTO TOTI SRIMULYATI; SYAFRUDDIN KARIMI; MULYADI MULYADI
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 6, No 2 (2010): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi April 2010
Publisher : Puslitbang tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.812 KB) | DOI: 10.30556/jtmb.Vol6.No2.2010.868

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak dari ditutupnya kegiatan pertambangan batubara PT. Bukit Asam Unit Penambangan Ombilin (PT BA-UPO) terhadap kondisi sosial dan perekonomian masyarakat Kota Sawahlunto. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan observasi lapangan. Sampel yang diambil dalam penelitian adalah 450 rumah tangga dan 50 pengusaha yang dipilih secara acak. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap data dan fakta yang terjadi pada masyarakat (rumah tangga). Data dan fakta yang diperoleh dilakukan analisis secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif dilakukan terhadap data sekunder dan primer yang relevan dengan penelitian menggunakan Statistical Program for Social Science (SPSS). Analisis kualitatif dilakukan terhadap persoalan- persoalan yang melibatkan masyarakat, pengusaha dan pemerintah daerah serta didasarkan pada data kuantitatif yang  diinterpretasikan. Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar responden mempunyai pekerjaan utama sebagai petani (21,78 %), karena sektor ini masih merupakan sektor paling dominan di Kotamadya Sawahlunto. Data Responden dengan pekerjaan utama sebagai penambang rakyat sebanyak 6,67%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian masyarakat masih menggantungkan ekonomi rumah tangganya dari sisa tambang yang ada. Pada umumnya para penambang rakyat menggali di tanah sendiri tanpa melalui proses perizinan (PETI). Perbaikan ekonomi masyarakat juga ditandai dengan mulai beralihnya aktivitas ekonomi dari pertanian ke industri, hal ini didukung oleh 55% responden yang menyatakan kegiatan ekonomi tidak lagi bertumpu pada pertanian. Pada kelompok masyarakat yang mengandalkan pertanian sebagai usaha utama, menyatakan pertanian masih sangat mungkin untuk ditingkatkan, karena masih banyak lahan yang belum dimanfaatkan. Kesimpulan penelitian ini adalah timbulnya kekhawatiran sebagian masyarakat dengan berakhirnya kegiatan pertambangan PT. BA-UPO akan mengakibatkan Kota Sawahlunto sebagai kota mati, tidak perlu terjadi, karena hanya sebagian kecil masyarakat Kota Sawahlunto yang bekerja sebagai karyawan PT. BA-UPO, artinya pengaruh keberadaan PT. BA-UPO secara langsung terhadap perekonomian masyarakat tidak terlalu besar. Karyawan PT. BA-UPO yang di PHK sebagian besar sudah memiliki usaha sendiri, dengan memanfaatkan dana pesangon dan bimbingan dari pemerintah. Namun pihak pemerintah dan pemuka masyarakat harus dapat menggali sumber pendapatan alternatif yang lebih baik sebagai pengganti pendapatan daerah yang berasal dari PT. BA.
Pembuatan Ragum Mini Bagian Rahang Tetap dengan Metode Pengecoran Logam sebagai Cinderamata Zulhendri Zulhendri; Fadillah Hanum; Mulyadi Mulyadi; Asmed Asmed; Aidil Zamri
Jurnal Teknik Mesin Vol 16 No 1 (2023): Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30630/jtm.16.1.877

Abstract

Mini vise is a tool to hold a relatively small object. Mini vise also have another function as a souvenirs. This design purpose is to design the mold of mini vise which is simple and effective. Doing the calculation in the procces of making the fix component of the mini vise and doing analysis the effect of mold slope in the procces of casting. The mold material is mildsteel and the case material is aluminium. There are 3 mold for fix component with different inclination angle which are 1̊, 2̊, 3̊. The best cast result is the mold with 3̊ angle. And can be concluded that bigger angle make the take out procces of the result easier.
Perancangan Mesin CNC Acrylic Cutting 3 Axis Dengan Menggunakan Laser Tube CO2 Elvando andha elvaris manalu; Asmed Asmed; Mulyadi Mulyadi; Yuliarman Yuliarman; Ruzita Sumiati
Jurnal Teknik Mesin Vol 16 No 1 (2023): Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30630/jtm.16.1.880

Abstract

Almost all activities are carried out with the help of technology. It is as if technology has become a basic need for human life today. Of all the areas that have made progress, machinery is the one that has had the greatest effect. Lots of machines have emerged with new innovations with very diverse functions, one of which is the Computer Numerical Control (CNC) machine. A CNC machine is a machine used in the manufacturing industry to quickly produce large quantities of components for the engineering sector. As the name of the CNC itself, every work from CNC uses a computer system that has been well formed to produce goods that are in accordance with what is desired. Departing from some of the problems above, the author concluded to make a similar technology at a much cheaper price with a more practical work system, therefore the author made a 3 Axis Acrylic Cutting CNC Machine Using a CO2 Laser Tube".
ANALISIS SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PASCA PENUTUPAN TAMBANG BATUBARA PT. BUKIT ASAM UNIT PENAMBANGAN OMBILIN (PT. BA-UPO) DI KOTA SAWAHLUNTO TOTI SRIMULYATI; SYAFRUDDIN KARIMI; MULYADI MULYADI
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 6 No 2 (2010): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi April 2010
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol6.No2.2010.868

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak dari ditutupnya kegiatan pertambangan batubara PT. Bukit Asam Unit Penambangan Ombilin (PT BA-UPO) terhadap kondisi sosial dan perekonomian masyarakat Kota Sawahlunto. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan observasi lapangan. Sampel yang diambil dalam penelitian adalah 450 rumah tangga dan 50 pengusaha yang dipilih secara acak. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap data dan fakta yang terjadi pada masyarakat (rumah tangga). Data dan fakta yang diperoleh dilakukan analisis secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif dilakukan terhadap data sekunder dan primer yang relevan dengan penelitian menggunakan Statistical Program for Social Science (SPSS). Analisis kualitatif dilakukan terhadap persoalan- persoalan yang melibatkan masyarakat, pengusaha dan pemerintah daerah serta didasarkan pada data kuantitatif yang  diinterpretasikan. Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar responden mempunyai pekerjaan utama sebagai petani (21,78 %), karena sektor ini masih merupakan sektor paling dominan di Kotamadya Sawahlunto. Data Responden dengan pekerjaan utama sebagai penambang rakyat sebanyak 6,67%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian masyarakat masih menggantungkan ekonomi rumah tangganya dari sisa tambang yang ada. Pada umumnya para penambang rakyat menggali di tanah sendiri tanpa melalui proses perizinan (PETI). Perbaikan ekonomi masyarakat juga ditandai dengan mulai beralihnya aktivitas ekonomi dari pertanian ke industri, hal ini didukung oleh 55% responden yang menyatakan kegiatan ekonomi tidak lagi bertumpu pada pertanian. Pada kelompok masyarakat yang mengandalkan pertanian sebagai usaha utama, menyatakan pertanian masih sangat mungkin untuk ditingkatkan, karena masih banyak lahan yang belum dimanfaatkan. Kesimpulan penelitian ini adalah timbulnya kekhawatiran sebagian masyarakat dengan berakhirnya kegiatan pertambangan PT. BA-UPO akan mengakibatkan Kota Sawahlunto sebagai kota mati, tidak perlu terjadi, karena hanya sebagian kecil masyarakat Kota Sawahlunto yang bekerja sebagai karyawan PT. BA-UPO, artinya pengaruh keberadaan PT. BA-UPO secara langsung terhadap perekonomian masyarakat tidak terlalu besar. Karyawan PT. BA-UPO yang di PHK sebagian besar sudah memiliki usaha sendiri, dengan memanfaatkan dana pesangon dan bimbingan dari pemerintah. Namun pihak pemerintah dan pemuka masyarakat harus dapat menggali sumber pendapatan alternatif yang lebih baik sebagai pengganti pendapatan daerah yang berasal dari PT. BA.