Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kajian Pengerukan Waduk Sengguruh Kepanjen Kabupaten Malang Endro Yuwono; Muhammad Sabaruddin
Jurnal Teknologi Terpadu Vol 2, No 1 (2014): JTT ( Jurnal Teknologi Terpadu )
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jtt.v2i1.40

Abstract

 Abstract sengguruh dam located between 07 ° 44'20 "- 08 ° 17'45" latitude and 112 ° 27'30 ° - 112 ° 57'55 ° E Longitude , Village Sengguruh, Kepanjen, Malang, East Java Province. The total volume of reservoir dam Sengguruh as much as 21.5 million  m3 ± 2.5 million m3 and ± 19 million m3 sediment trap . Sengguruh dam gets water supply from the Brantas River and Lesti River, both of them are components of the Brantas upstream water sheet with monthly average discharge 55.2 m3 / s and 2,065 mm of rainfall. Garbage in Sengguruh Dam reached 30 m3 / day and it is increased to 200 m3 / day during the rainy season. Average yearly total garbage and sediment reaching 5 million m3, meanwhile technical ability and sediment scavenge only about 300 thousand m3 / yr. Limitations of equipment and container land sediments become an obstacle. The rest, settle down and become disturbing waste dam. Hence it cause  production of hydroelectric power (hydropower) decreased from 29 MW / day to 18 MW / day. So that the to normalize function of reservoir need dredging, dredging effort in order to be effective required a proper plan by analyzing sediment, dredging equipment used, cost analysis and how much impact if the reservoir Sengguruh dredged to increase hydroelectric power production when viewed in terms of its economy. Keywords: Reservoir, sediment Abstrak Bendungan Sengguruh terletak diantara 07°44’20“ - 08°17’45“ LS dan 112°27’30° - 112°57’55° BT, Desa Sengguruh, Kepanjen, Kabupaten Malang, Propinsi Jawa Timur. Total volume tampungan Bendungan Sengguruh sebanyak 21,5 juta m3dengan rincian ±2,5 juta m3volume efektif dan ±19 juta m3tampungan volume sedimen. Bendungan Sengguruh mendapat pasokan air dari Sungai Brantas dan Sungai Lesti yang keduanya merupakan komponen hulu dari DAS Brantas dengan debit rata-rata bulanan 55,2 m3/s dan curah hujan 2,065 mm. Sampah di Bendungan Sengguruh mencapai 30 m3/hr dan sampah meningkat menjadi 200 m3/hr hari saat musim hujan. Rata-rata tiap tahun total sampah dan sedimen mencapai 5 juta m3sedangkan kemampuan teknis mengeruk sampah dan sedimen hanya sekitar 300 ribu m3/th. Keterbatasan peralatan dan lahan penampung sedimen menjadi penghambat. Selebihnya, sampah mengendap dan mengganggu bendungan. Dampaknya, produksi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) menurun dari 29 MW/hr menjadi 18 MW/hr. Agar waduk bisa berfungsi normal perlu adanya pengerukan, agar upaya pengerukan berjalan efektif diperlukan rencana yang tepat dengan menganalisa sedimen, alat keruk yang dipakai, analisa biaya serta seberapa besar dampaknya bila waduk Sengguruh dikeruk untuk meningkatkan produksi listrik tenaga air bila ditinjau dari segi ekonominya.Kata Kunci : Waduk, sedimen
STUDY OF REGIONAL DRAINAGE CHANNEL CAPACITY AT ALOON-ALOON PONOROGO REGENCY I Wayan Mundra; Endro Yuwono; Nenny Roostrianawaty; Dodik Prabowo
Journal Innovation of Civil Engineering (JICE) Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jice.v2i2.14545

Abstract

The rate of population growth in urban areas is increasing year by year, so that changes in land use will accompany it and have an impact on reducing catchment areas. One of the problems that arise is flooding or inundation. In addition to providing inadequate catchment areas, the existing urban drainage system often does not function optimally with various technical and non-technical problems. One of the urban areas experiencing a similar situation is Ponorogo City, Ponorogo Regency. In some areas of the city, there are still frequent flooding/inundation. For example, in the Ponorogo Regency Government Center, especially around Aloon City. This problem is the background of this study. The results of the study show that the planned flood discharge with a return period of 10 years, which was analyzed based on the modified Rational method, was 0.899 m3/s. Based on data from observations of the existing drainage system, the channel capacity analyzed by the Maning method is only 0.471 m3/sec. Thus the channel capacity needs to be increased. By widening the rectangular base of the channel from 1 m wide to 1.50 m, the channel capacity becomes 0.925 m3/s, so that it can serve according to the planned flood discharge. In addition to increasing the channel capacity, based on observations in the field, it is also necessary to immediately carry out maintenance and repair work on the existing drainage system, so that the function of the channel can be optimal. It is necessary to study the plan to construct infiltration wells in the study area.
Evaluasi dan Perbaikan Sistem Layanan Air Bersih Masyarakat Desa Paras Kabupaten Probolinggo Hirijanto Hirijanto; Endro Yuwono; Annur Ma’ruf
Jurnal ABM Mengabdi Vol 7 No 1 (2020): Juli
Publisher : STIE Malangkucecwara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air merupakan kebutuhan mendasar bagi segala aktivitas manusia. Kebutuhan ini akan meningkat seiring dengan kenaikan laju pertumbuhan penduduk. Permasalahan yang timbul kemudian adalah tidak terpenuhinya kebutuhan air bersih bagi sebagian warga masyarakat meskipun pada wilayah tersebut telah dibentuk HIPPAM yang berperan sebagai pengelola distribusi air bersih yang menjadi kebutuhan warga masyarakat. Hal ini juga terjadi di wilayah desa Paras kabupaten Probolinggo, sehingga krisis air bersih pada beberapa bagian wilayah masih terjadi. Untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang ada, dibutuhkan evaluasi dan nasehat teknis terkait dengan perbaikan sistem jaringan distribusi air bersi di wilayah desa Paras kabupaten Probolinggo sehingga penyediaan air bersih dapat mencakup seluruh wilayah layanan dan bersifat berkelanjutan untuk pemenuhan kebutuhan air bersih pada masa-masa mendatang untuk jangka waktu panjang. Berdasarkan hasil evaluasi dan pengembangan melalui simulasi yang dilakukan pada sistem jaringan distribusi air bersih, maka nasehat teknis yang direkomendasikan adalah penambahan sumber air baku dari mata air baru, penambahan kapasitas tampungan air baku dan perbaikan perpipaan pada sistem distribusi air bersih kepada pengguna. Hasil rekomendasi berupa nasehat teknis diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan penyediaan air bersih bagi seluruh wilayah desa Paras kabupaten Probolinggo secara merata.