Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Model of Conflict Resolution with Social Capital in the Development of Genilangit Tourism Village, Poncol District, Magetan Regency, East Java Province Agung Wibowo; Eny Lestari; Sugihardjo Sugihardjo
Jurnal Penyuluhan Vol. 16 No. 1 (2020): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.607 KB) | DOI: 10.25015/16202028590

Abstract

Tourism Village of Genilangit can be regarded as one form Community based tourism but in the process of rural tourism development can not be separated from the dynamics of the conflict. This study aimed to analyze the existence of social capital plays an important role in resolving the conflict. This study chose the area on the southern slope of Mount Lawu in Genilangit Village in Poncol District, Magetan Regency. The main basis for the selection of this region is that the development of the Genilangit Tourism Village is the initiator of the local community with the cost and energy of the local community. his research embraces paradigm constructivist with qualitative methods. This research uses a case study, which is an empirical inquiry investigating the strength of social capital values in line with the development of a tourism village. Data analysis was performed by uniting the two approaches is the structural-functional theory and the theory of conflict. The results showed that the values of social capital that are still stored on the community becomes a powerful weapon in conflict resolution in the construction of a tourist village. Entities of social capital in this study from the aspect of participation in a network, resiprocity, trust, values, norms that exist in the local community. social capital is the basis in preparing models of conflict resolution in rural development Tourism Village of Genilangit.
PERSEPSI ANGGOTA TERHADAP UNIT USAHA SUSU KOPERASI UNIT DESA (KUD) CEPOGO KECAMATAN CEPOGO KABUPATEN BOYOLALI Ziva Arsiatul Isna; Sugihardjo Sugihardjo; Eny Lestari
Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad Vol 5, No 2 (2020): Volume 5 Nomor 2
Publisher : Departemen Sosial Ekonomi Faperta Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agricore.v5i2.31702

Abstract

Abstrak Kabupaten Boyolali merupakan pusat populasi sapi perah tertinggi di Jawa Tengah. Wilayah yang memiliki populasi sapi perah berada di Kecamatan Cepogo. Berdasarkan mutasi anggota KUD Cepogo tidak semua anggota KUD aktif dalam unit usaha susu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi anggota terhadap unit usaha susu KUD Cepogo, menganalisis faktor-faktor pembentuk persepsi terhadap unit usaha susu KUD Cepogo, dan menganalisis pengaruh antara faktor-faktor pembentuk persepsi terhadap unit usaha susu KUD Cepogo. Analisis data menggunakan Regresi Linear Berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 67% anggota memiliki persepsi yang baik terhadap unit usaha KUD Cepogo. Faktor-faktor pembentuk persepsi anggota terhadap unit usaha susu KUD Cepogo meliputi: pendidikan formal, pendidikan non formal, pengalaman, pendapatan, dan motivasi. Faktor-faktor pembentuk persepsi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap persepsi anggota unit usaha susu KUD Cepogo. Secara parsial variabel pengalaman, pendapatan, dan motivasi berpengaruh signifikan terhadap persepsi anggota, sedangkan variabel pendidikan formal dan pendidikan non formal tidak berpengaruh signifikan terhadap persepsi anggota terhadap unit usaha susu KUD Cepogo.Kata kunci: Unit Usaha Susu, KUD Cepogo, PersepsiAbstract Boyolali Regency is the highest dairy population center in Central Java. The area that has a dairy population is in Cepogo Subdistrict. Based on cepogo kud member mutation, not all kud members are active in milk business unit. This study aims to analyze the perception of members of the cepogo kud milk business unit, analyze the factors that shape the perception of the cepogo kud milk business unit, and analyze the influence between the factors that shape the perception of the cepogo kud milk business unit. Data analysis using Multiple Linear Regression. The results showed that 67% of members have a good perception of cepogo kud business unit. Factors that shape members' perception of Cepogo's dairy business unit include: formal education, non-formal education, experience, income, and motivation. The perception-forming factors simultaneously have a significant effect on the perception of members of the Cepogo KUD dairy business unit. Partial variables of experience, income, and motivation have a significant effect on members' perceptions, while the variables of formal education and non-formal education have no significant effect on members' perception of cepogo's dairy business unit.Keywords: Dairy Business Unit, Kud Cepogo, Perception
Motivasi Petani dalam Budidaya Tanaman Jagung Manis di Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar Ellitdha Margawati; Eny Lestari; Sugihardjo Sugihardjo
SOCIAL PEDAGOGY: Journal of Social Science Education Vol 1 No 2 (2020): Social Pedagogy: Journal of Social Science Education
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.739 KB) | DOI: 10.32332/social-pedagogy.v1i2.2743

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji motivasi petani dalam budidaya tanaman jagung manis, mengetahui faktor-faktor pembentuk motivasi petani dalam budidaya tanaman jagung manis dan mengkaji hubungan antara faktor-faktor pembentuk motivasi dengan tingkat motivasi petani dalam budidaya tanaman jagung manis. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan teknik survei. Cara pemilihan lokasi yaitu purposive di Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar. Pengambilan sampel menggunakan proportional random sampling dan responden di ambil sebanyak 60 petani. Analisis data menggunakan uji korelasi rank spearman dengan program SPSS Statistics 17.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) faktor pembentuk motivasi yaitu umur, pendidikan non formal, pengalaman, luas lahan, jumlah anggota keluarga, pendapatan, lingkungan sosial dan lingkungan ekonomi (2) Kebutuhan akan keberadaan mendominasi tingkat motivasi petani dalam budidaya tanaman jagung manis di Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar yaitu berada pada kategori sangat tinggi. (3) Terdapat hubungan yang sangat signifikan antara faktor luas lahan, pendapatan, dan lingkungan sosial dengan motivasi petani dalam budidaya tanaman jagung manis. Terdapat hubungan yang signifikan antara faktor pendidikan non formal dan jumlah anggota keluarga dengan motivasi petani dalam budidaya tanaman jagung manis, sedangkan faktor umur, pengalaman, dan lingkungan ekonomi tidak berhubungan signifikan dengan motivasi petani dalam budidaya tanaman jagung manis di Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar.
Motivasi Anggota Kelompok Tani Ternak dalam Beternak Kelinci di Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan Amalia Dwi Oktaviani; Eny Lestari; Putri Permatasari
SOCIAL PEDAGOGY: Journal of Social Science Education Vol 4 No 1 (2023): Social Pedagogy: Journal of Social Science Education
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32332/social-pedagogy.v4i1.2615

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji motivasi anggota kelompok tani ternak dalam mengembangkan usaha ternak kelinci, faktor yang mempengaruhi motivasi anggota kelompok tani ternak dalam mengembangkan usaha ternak kelinci, dan hubungan antara faktor yang mempengaruhi motivasi anggota kelompok tani ternak dengan motivasi anggota kelompok tani ternak dalam mengembangkan usaha ternak kelinci. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan teknik survei. Cara pemilihan lokasi yaitu purposive di Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan. Pengambilan sampel menggunakan proportional random sampling. Responden yang diambil sebanyak 45 peternak. Analisis data menggunakan uji korelasi rank spearman dengan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) faktor pembentuk motivasi yaitu usia, pendidikan formal, jumlah anggota rumah tangga, pengalaman beternak, pemilikan ternak, pasar untuk hasil usahatani ternak, teknologi, dan perangsang produksi bagi peternak (2) Kebutuhan berhubungan mendominasi tingkat motivasi anggota kelompok tani ternak dalam beternak kelinci di Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan yaitu berada pada kategori sangat tinggi (3) Terdapat hubungan yang sangat signifikan antara faktor jumlah anggota rumah tangga, pasar untuk hasil usahatani ternak dan teknologi dengan motivasi anggota kelompok tani ternak dalam beternak kelinci.