Gema Wibawa Mukti
Universitas Padjadjaran

Published : 19 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA ATRIBUT PRODUK SAYURAN MELALUI PEMASARAN ONLINE DALAM UPAYA MERAIH KEPUASAN KONSUMEN Anita Cicilia Harimurti; Agriani Hermita Sadeli; Hesty Nurul Utami; Gema Wibawa Mukti
Jurnal AGROSAINS dan TEKNOLOGI Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Pertanian - UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jat.1.2.47-63

Abstract

Penerapan pemasaran secara online tidak hanya dilakukan pada produk industri, melainkan dilakukan untuk produk pertanian, salah satunya adalah sayuran segar. Dalam upaya untuk meraih keberhasilan dalam bisnis ini, maka petani sebagai produsen harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen dengan cara menerapkan strategi yang dapat meningkatkan kinerja dari atribut produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen dan kinerja atribut produk sayuran dari Pasar Kecil Bandung. Desain penelitian yang digunakan adalah desain kualitatif dan teknik penelitian survei deskriptif. Analisis data menggunakan Customer Satisfaction Index (CSI) dan Importance-Performance Analysis (IPA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumen puas terhadap atribut produk sayuran. Namun untuk meningkatkan tingkat kepu-asan maka kinerja beberapa atribut harus ditingkatkan. Atribut produk yang harus diprioritaskan untuk diperbaiki, yaitu variasi sayuran dan kemasan mampu men-jaga kualitas sayuran. Strategi yang dapat dilakukan adalah dengan memperbaiki kemasan dan memberikan variasi paket sayuran yang lebih beragam.
PENGENDALIAN KUALITAS PADA RANTAI PASOK SAYURAN SELADA DENGAN TEKNIK BUDIDAYA HIDROPONIK NFT Fristy Yuanita; Gema Wibawa Mukti
Jurnal AGROSAINS dan TEKNOLOGI Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Pertanian - UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jat.2.1.23-42

Abstract

Tujuan dari penelitian mengenai pengendalian kualitas pada rantai pasok sayuran selada NFT (Nutrient Film Technique) adalah untuk melihat kinerja pelaku yang ada dalam rantai pasok sebagai upaya dalam pengendalian kualitas produk dalam bisnis pertanian. Penelitian dilakukan pada PT. Momenta Agrikultura “Amazing Farm” yang berlokasi di Desa Cikahuripan Kampung Cisaroni RT 002/008, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat Indonesia. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kualitatif didukung data kuantitatif dengan teknik penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling. Data yang diperoleh adalah data primer dan data sekunder. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan permasalahan utama adalah kontrak yang tidak memadai serta penanganan yang kasar disebabkan kurangnya pengawasan dan evaluasi kinerja secara rutin, serta pengendalian kualitas proses produksi pada rantai pasok selada dilakukan oleh pemasok dan PT Momenta Agrikultura “Amazing Farm”. Kinerja PT Momenta Agrikultura “Amazing Farm” mendekati empat sigma, yang mana merupakan standar industri Amerika dan melebihi standar kebanyakan industri di Indonesia. Tindakan pada perbaikan dan pengendalian yang diusulkan yaitu pembenahan kontrak, pembagian informasi, perbaikan metode kerja dan mengu-rangi resiko penurunan kualitas dengan Standard Operating Procedure (SOP) pada Packing House agar lebih steril, efektif, dan efisien.
ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN PETANI BROKOLI SKALA KECIL DALAM MENGHADAPI PERMINTAAN PASAR TEKSTUR (STUDI KASUS DI GAPOKTAN LEMBANG AGRI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT) Gema Wibawa Mukti; Rani Andriani Budi Kusumo; Pandi Pardian
Paspalum: Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Winaya Mukti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.751 KB) | DOI: 10.35138/paspalum.v5i1.33

Abstract

Broccoli is one of the prospective horticultural products to be developed, beside it has a good nutrition for health, broccoli also hasan interesting physical form. Broccoli is generally preferred by consumers of modern market, sold as fresh with adjust table size with consumer demand. On the other hand, broccoli has aperishable nature, with an unique morphological characteristics. Modern market demand requires a certainspec for broccoli, it cause farmers had tochange the way they do in their  business, so that their products are well received by the modern market. There fore, this study aims to determine the entrepreneurial orientation offarmersso it canmeet the demand ofbroccolito themodernmarket. Broccoli’s Farmer has a high entrepreneurial spirit, as seen from the orientation of farmers in view the future. Farmers see the modern market as an alternative market with a huge potential market in the future, so that the farmers do a variety of creative effort to make their business performance more efficiently so it can serve the  modern market better. The method usedinthisstudyis thecase studies method, theanalysis techniqueused isdescriptive qualitativeanalysis. Research shows that broccoli farmers as an entrepreneur has an unique characteristics and valuesin running their business. Broccoli farmes entrepreneurial orientation in Kecamatan Lembang emphasizes the creation of business innovation, always doing to do the improvement process of their supply chain product, namely with implementing strategies for business collaboration with other actors in the broccoli supply chain. They also always proactivein receivinga request from the modern market as an alternative market for their business, so their businesses can be more competitive and be able to runcontinuously.
Peran Komunikasi Sebagai Upaya Membangun Perilaku Kewirausahaan Petani Mangga di Kabupaten Majalengka Rani Andriani Budi Kusumo; Elly Rasmikayati; Gema Wibawa Mukti
Paspalum: Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Winaya Mukti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (546.675 KB) | DOI: 10.35138/paspalum.v6i2.91

Abstract

Market demand, especially structured markets demands quality and continuity of production, in addition to the quantity aspect. Mango farmers in Majalengka Regency have also not been fully able to meet market demand, especially in terms of quality and product continuity. Farmers must be able to follow market demand in order to survive in their business and be able to compete with mango farmers in other countries. The limitations of farmers in accessing capital, markets and information often become obstacles for farmers in developing their businesses. The purpose of this study was to analyze the accessibility of farmers to agricultural information and analyze the relationship of farmers' accessibility to agricultural information with entrepreneurial behavior of mango farmers in Majalengka District. Entrepreneurial behavior of farmers can be built one of them through appropriate communication strategies so that mango farmers can develop their businesses to improve the welfare of farmers. The research was carried out with Survey-explanatory method. Farmers were taken randomly as many as 100 people. Data analysis was carried out descriptively and inferently. To analyze the relationship between various variables the research was carried out by rank Spearman correlation analysis. The results of this study showed that some farmers find it quite difficult to obtain information about technical cultivation and climatic or weather conditions, while market information is perceived to be easily accessible to most farmers. Entrepreneurial behavior is related to farmers' accessibility to cultivation information and climatic or weather conditions. Information and communication technology can be used to improve farmers' accessibility to agricultural information
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TEH CELUP WALINI INDUSTRI HILIR TEH PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (Studi Kasus: Industri Hilir Teh PTPN VIII, Bandung, Jawa Barat) Raden Assyifa Nuraini; Gema Wibawa Mukti
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 6, No 1 (2019): Januari 2019
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.323 KB) | DOI: 10.25157/jimag.v6i1.1272

Abstract

Industri Hilir Teh (I-Teh) merupakan perusahaan yang melakukan kegiatan hilir dari PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII yang berada di Bandung, Jawa Barat. I-Teh memproduksi dan mengolah bubuk teh menjadi teh celup dengan merek dagang Walini. I-Teh mengalami kendala dalam menjalankan usahanya yaitu jumlah penjualannya terus menurun sehingga keuntungan yang diperoleh berkurang. Berdasarkan kendala tersebut, diperlukan suatu strategi pemasaran guna meningkatkan keuntungan perusahaan yaitu menganalisis prioritas strategi pemasaran yang diterapkan I-Teh agar mendapatkan prioritas alternatif strategi dan dipilih untuk dijadikan prioritas dalam perhitungan Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode AHP digunakan untuk menganalisis strategi mana yang efektif untuk dijalankan I-Teh dalam pemasarannya. Bobot dalam setiap kriteria diperoleh dari pengisian kuesioner terhadap Kepala Penjualan, Supervisor Branch Opening, Demand Planning, Administrasi Pemasaran, dan Logistik. Responden dipilih berdasarkan pertimbangan memiliki peran besar dalam perumusan, pelaksanaan strategi, dan pengambilan keputusan pemasaran. Hasil penentuan alternatif prioritas strategi dalam memasarkan teh celup Walini adalah strategi meningkatkan pangsa pasar yang menitikberatkan pada strategi komunikasi pemasaran. Taktik yang dapat dijalankan oleh I-Teh adalah meningkatkan intensitas promosi melalui media massa sebagai prioritas utama komunikasi pemasaran, meningkatkan brand image sebagai prioritas utama strategi perencanaan produk, penentuan harga berdasarkan harga pokok produksi sebagai prioritas utama strategi penetapan harga, memperkuat kepercayaan konsumen sebagai prioritas utama strategi pemilihan pasar, dan melakukan distribusi langsung sebagai prioritas utama sistem distribusi.
MODEL BISNIS PERUSAHAAN JAMUR SKALA BESAR DI NEGARA JEPANG (Studi Kasus Yukiguni Maitake Co., Ltd., Niigata, Jepang) Feby Claudya Navelda; Gema Wibawa Mukti
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 6, No 1 (2019): Januari 2019
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.443 KB) | DOI: 10.25157/jimag.v6i1.1430

Abstract

Jurnal ini menjelaskan model bisnis yang diterapkan salah satu perusahaan agroindustri komoditas jamur yang bernama Yukiguni Maitake Co., Ltd. Penelitian berlokasi di Niigata, Jepang. Yukiguni Maitake Co., Ltd. mampu menjadi perusahaan besar bukan dalam waktu yang singkat. Perusahaan tidak pernah lelah untuk mengembangkan teknologi baru, mencari konsumen, serta menghasilkan produk yang terbaik. Kerja keras, disiplin, jujur, sopan santun, dan inovatif merupakan karakter khas bangsa Jepang yang teraplikasi didalam kegiatan bisnis perusahaan. Hubungan kekeluargan dan loyalitas antar tenaga kerja yang dibangun dalam kegiatan informal mampu membuat karyawan bertahan dalam satu perusahaan.
MODEL BISNIS AGROFARM CIANJUR (Studi Kasus Kelompok Tani Agro Segar Pada P4S Agrofarm Cianjur, Desa Ciherang, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat) Niken Hikmawati; Gema Wibawa Mukti
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 6, No 1 (2019): Januari 2019
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.201 KB) | DOI: 10.25157/jimag.v6i1.1335

Abstract

Masyarakat Indonesia pada masa kini tidak menunjukkan minat yang besar terhadap sektor pertanian. Walaupun demikian, terdapat salah satu kabupaten di Jawa Barat yang menempati urutan pertama dengan jumlah penduduk tertinggi bekerja pada sektor pertanian, yaitu Kabupaten Cianjur. Agrofarm Cianjur merupakan salah satu P4S (Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya) di Kabupaten Cianjur yang melakukan pelatihan dalam budidaya dan pemasaran usahatani komoditas hortikultura, serta di dalamnya terdapat kelompok tani dengan nama Agro Segar. Dengan terbentuknya Agrofarm Cianjur sebagai satu kesatuan dengan fokus dan fungsi yang berbeda, maka penting untuk melihat model bisnis dari Agrofarm Cianjur sehingga dapat dijadikan sebagai inspirasi bagi pelaku pertanian pada umumnya. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan teknik studi kasus. Alat analisis yang digunakan adalah pemetaan jaringan nilai dengan analisis Holo Mapping dan Business Model Canvas yang digunakan untuk mendeskripsikan model bisnis yang diterapkan. Penggambaran model bisnis didapatkan melalui proses desain bisnis dengan teknik bercerita, berpikir visual, serta prototyping. Berdasarkan hasil penelitian, model bisnis Agrofarm Cianjur sudah cukup maju dan dapat dijadikan sebagai inspirasi bagi pelaku pertanian pada umumnya. Agrofarm Cianjur hanya perlu menambah mitra maupun sumber daya yang dimiliki, serta memperbaharui pembukuan administrasi yang masih manual, serta memperbaharui pembukuan administrasi yang masih manual.
STRATEGI PEMASARAN TEH CELUP GOALPARA INDUSTRI HILIR TEH PT.PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (Studi Kasus Industri Hilir Teh PTPN VIII Bandung, Provinsi Jawa Barat) Maulida Nabila Rosyalina; Gema Wibawa Mukti
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 6, No 1 (2019): Januari 2019
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.029 KB) | DOI: 10.25157/jimag.v6i1.1273

Abstract

Perkebunan Negara di Jawa Barat yang bergerak di bidang komoditas teh adalah PT. Perkebunan Nusantara VIII (PTPN VIII). PTPN VIII memiliki unit usaha dengan tujuan mengembangkan produk hulu teh menjadi produk hilir teh yang dikenal dengan Industri Hilir Teh  (I-Teh). I-Teh PTPN VIII memproduksi beberapa produk teh dengan salah satu mereknya adalah Goalpara. Teh Goalpara merupakan teh produksi dalam negeri yang dibuat dari bahan baku yang berasal dari perkebunan milik sendiri. Pada kenyataannya, Teh Celup Goalpara mengalami masalah dalam memasarkan produknya seperti kurangnya distribusi ke swalayan-swalayan kecil, promosi yang kurang optimal yang mengakibatkan masih banyak masyarakat yang belum mengetahui produk tersebut dan persaingan dengan produk teh celup sejenis yang semakin ketat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang strategi pemasaran yang tepat melalui alat analisis SWOT dan AHP. Metode SWOT digunakan untuk mengetahui keadaan internal dan keadaan eksternal pada perusahaan tersebut kemudian menggunakan metode AHP yang digunakan untuk memilih prioritas alternatif strategi pemasaran yang tepat. Matriks IFE memiliki nilai tertimbang 2,58 yang artinya posisi internal yang kuat, matriks EFE memiliki  nilai tertimbang 2,46 yang artinya perusahaan merespon dengan baik peluang dan ancaman yang ada. Posisi perusahaan berada pada kuadran V yang artinya “Hold and Maintain”. Dari hasil pengolahan AHP diketahui strategi yang yang dipilih adalah meningkatkan pelatihan terhadap karyawan (0,241) dan meningkatkan penjualan dengan penerapan digital marketing (0,202).
MIGRASI DAN KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PETANI Rani Andriani Budi Kusumo; Gema Wibawa Mukti; Anne Charina
Mimbar Agribisnis : Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 9, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ma.v9i1.9149

Abstract

Farmer’s households often carry out migration activities as a form of livelihood strategy. The remittances generated are expected to impact improving the welfare of farmer households. This study aimed to analyze changes in the welfare of farmer households due to the migration carried out. This study uses panel data from the Indonesia Family Life Survey (IFLS) wave 4 (in 2007) and wave 5 (in 2014). The unit of analysis of this study is a farmer’s household in West Java Province, whose one or all of their family members migrated between 2007-2014. Data were analyzed using descriptive statistics to see changes in welfare levels before and after migration. The results showed that the migration carried out by farmers impacted changes in the level of welfare both objectively and subjectively. The increase in asset ownership and respondents' perceptions of welfare indicators tend to be higher after they migrate. Assistance to migrant households needs to be carried out so that the remittances produced can be used optimally to improve household welfare.