Berkesenian bagi etnis Cina merupakan instrumen bagi kehidupan rohani, sebagaimana terlihat pada bentuk klenteng beserta peralatan dan perlengkapan upacaranya. Penelitian ini bertujuan : Pertama,mendeskripsikan perwujudan sarana upacara yang terdapat pada klenteng Tay Kak Sie. Kedua, mendeskripsikan jenis upacara dan sarananya yang digunakan di klenteng Tay Kak Sie. Hasil penelitianini diharapkan bermafaat untuk mengisi atau memperkaya kelangkaan literatur tentang kebudayaan etnis Cina di Indonesia. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif. Sasaran penelitian adalah klenteng TayKak Sie di Semarang. Data dikumpulkan dengan studi kepustakaan, observasi, dan dokumen. Kesahihan data diperoleh dengan cara melakukan triangulasi dan crosscheck terhadap data yang diperoleh. Datadianalisis melalui tahapan (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) verifikasi dan pengambilan simpulan. Hasil analisis menunjukkan fakta-fakta sebagai berikut: Pertama, perwujudan sarana upacara diklenteng Tay Kak Sie berbentuk sesaji, peralatan dan patung dewa-dewi. Sesaji berupa pisang emas, kue ku, tumpeng wajik, kue moho, aneka buah-buahan, biskuit, permen dan teh. Peralatan yang digunakanialah hio, lilin, lampu minyak, uang emas dan perak dari kertas, bun pwee, ciam, cihm tong dan bokor pedupaan. Sedangkan yang lain berupa patung dewa-dewi dan lukisan. Kedua, orang Cina memilikikeyakinan kuat terhadap agama yang berasal dari leluhurnya, meskipun sebagian besar dari mereka telah memeluk agama Budha, Tao, Kon Fu Sian, Kristen, Katolik, dan Islam. Apapun agama yang dianut,mereka tetap melakukan ibadah di klenteng. Dalam sistem upacara masyarakat Tionghoa, di samping menyembah para dewa juga menyembah atau menghormati para leluhur lewat penghormatan terhadapabu yang mereka simpan di masing-masing rumah keluarga.