Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

FAKTOR – FAKTOR YANG MENYEBABKAN GLAUKOMA PADA LANSIA admin; Zakinah Arlina
Jurnal Kesehatan dan Pembangunan Vol 10 No 20 (2020): Jurnal Kesehatan dan Pembangunan
Publisher : LPPM STIKes Mitra Adiguna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52047/jkp.v10i20.85

Abstract

Latar belakang : Berbeda dengan katarak, glaukoma merupakan penyakit mata yang berjalan secara progresif, hal ini menyebabkan gejala penyakit glaukoma tidak dirasakan oleh penderitanya dan penyakit ini bersifat permanen atau tidak dapat diperbaiki (irreversible) meskipun dengan jalan operasi. Selain itu, kebutaan akibat glaukoma ini bersifat menetap (Kemenkes RI, 2015). Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang dapat menyebabkan glaukoma pada lansia. Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah studi literatur/studi kepustakaan. Hasil : Dari keseluruhan jurnal yang ada yaitu 10 jurnal, variabel yang diteliti hanya meliputi usia, jenis kelamin, dan riwayat penyakit penyerta seperti diabetes mellitus dan hipertensi. Sedangkan untuk variabel riwayat keluarga, ras warna kulit dan pengobatan dalam jangka panjang tidak penulis temukan. Kesimpulan : Berdasarkan hasil literature review maka dapat ditarik kesimpulan bahwa usia ≥40 tahun dan berjenis kelamin perempuan. riwayat penyakit Hipertensi, riwayat Diabetes Mellitus dan riwayat keluarga dapat mempengaruhi angka kejadian glaukoma. Namun faktor yang merupakan risiko tinggi adalah usia dan jenis kelamin
PENGARUH TERAPI REIKI TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH SEWAKTU PADA LANSIA PENDERITA DIABETES MELITUS DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA TERATAI PALEMBANG TAHUN 2017 admin; Zakinah Arlina; Riawati
Jurnal Kesehatan dan Pembangunan Vol 11 No 22 (2021): Jurnal Kesehatan dan Pembangunan
Publisher : LPPM STIKes Mitra Adiguna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52047/jkp.v11i22.119

Abstract

Reiki merupakan terapi komplementer untuk menurunkan kadar glukosa darah. Terapi ini menggunakan energi alami yang memiliki karakter yang lembut, tetapi memiliki vibrasi/getaran cukup kuat sehingga sangat baik untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Pemberian terapi reiki di berikan selama 20-30 menit. Selanjutnya dilakukan pengukuran kadar glukosa darah untuk mengetahui pengaruh dari terapi reiki tersebut. Tujuan penelitian untuk mengetahui Pengaruh Terapi Reiki terhadap Penurunan Glukosa Darah Sewaktu pada Lansia Penderita Diabetes Melitus di Panti Sosial Tresna Werdha Teratai Palembang Tahun 2017. Desain penelitian Pre Experimental dengan pendekatan One group pre test-post test design. Sejumlah 16 sampel dipilih dengan teknik purposive sampling. Terapi dilakukan selama empat belas hari. Hasil penelitian uji statistik diperoleh nilai p sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai ɑ=0.05 sehingga Ho diterima dan Ha ditolak, berarti dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh terapi reiki terhadap penurunan kadar glukosa darah sewaktu pada lansia penderita diabetes melitus. Saran yang ditunjukkan untuk tenaga kesehatan adar lebih meningkatkan pelayanan kesehatan terutama pada lansia yang mengalami diabetes melitus di Panti Sosial Tresna Werdha Teratai Palembang, salah satunya dengan terapi reiki.
PENGARUH TERAPI AKTIF MENGGENGGAM BOLA TERHADAP KEKUATAN OTOT LANSIA DI PANTI TRESNA WERDHA TERATAI PALEMBANG TAHUN 2017 Zakinah Arlina
Masker Medika Vol 6 No 1 (2018): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada lansia terjadi penurunan kapasitas fisik yang ditandai dengan penurunan massa otot serta kekuatannya, laju denyut jantung maksimal. Latihan fungsional tangan dengan cara menggenggam sebuah benda berbentuk bulat seperti bola pada telapak tanganmembantu pemulihan bagian lengan atau bagian ekstremitas atas. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh terapi aktif menggenggam bola terhadap kekuatan otot lansia di Panti Tresna Werdha Teratai Palembang tahun 2017. Penelitian inimenggunakan metode pre-eksperimen dengan rancangan penelitian one group pre test and post test design. Populasi pada penelitian ini adalah semua lansia yang ada di Panti Tresna Werdha Teratai Palembang tahun 2017 yang berjumlah 16 orang lansia. Hasil penelitian didapatkan distribusi frekuensi kekuatan otot lansia sebelum diberikan terapi menggenggam bola semuanya menunjukkan kategori kurang yaitu 16 orang (100%), setelah diberikan terapi menggenggam bola didapatkan kekuatan otot lansia kategori cukup sebanyak 9 responden (56,25%) dan kategori kurang sebanyak 7 responden (43,75%).Berdasarkan hasil uji t test didapatkan ada pengaruh yang signifikan pemberian terapi menggenggam bola terhadap kekuatan otot lansia dengan nilai p value = 0,000 < 0,05. Saran dalam penelitian diharapkan kepada petugas kesehatan di Panti Tresna Werdha Teratai Palembang, dapat meningkatkan pelayanan kepada lansia khususnya dalam membantu meningkatkan kekuatan otot lansia