Armaidy Armawi
Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERAN KOORDINASI PADA KOMUNITAS INTELIJEN DAERAH MEMBANGUN KETAHANAN WILAYAH STUDI DI KABUPATEN DEMAK Armaidy Armawi
Jurnal Kawistara Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.34 KB) | DOI: 10.22146/kawistara.5247

Abstract

Permendagri No. 16 2011 on the Change on Permendagri No. 11 2006 on Regional IntelligenceCommunity shows the strategic value for the regional government to detect every regional potentialthreats. Therefore there is an anticipation to solve the developing problems.This research was done tofind out coordination role in regional intelligence community activities at Demak regency. This researchis qualitative descriptive. The data collecting in use is observation and interview. The Demak regionalintelligence community does its role due to the intelligence functions such as investigation, securityand support. Therefore coordination is a very important in every activity. Optimal coordination andcommunication in routineactivities and incidental meetings are needed to maximize intelligenceinformation meeting. Strategy to optimize Demak regional intelligence community role is needed toorganize it to face every potential threats in supporting regional government and its related elements toestablish regional resilience.
Penggunaan Teknologi Informasi Komunikasi Dalam Manajemen Asi Bagi Ibu Bekerja Guna Menjaga Ketahanan Keluarga (Studi Anggota Grup Facebook Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) Valentina Siwi Saridewi; Armaidy Armawi; Djoko Soerjo
Jurnal Ketahanan Nasional Vol 22, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkn.9848

Abstract

ABSTRACTThe research objective was to described the use of information communication technology (ICT) in the breastmilk management that conducted by a working mother who actively feeding to met the needs of breastfeeding for 6 months in order to maintained the family resilience.   Research used qualitative method in order to gathered main data and the result of simple quantitative method as supporting data. The results showed that the use of ICT in the breastmilk management as a tool to obtained supporting information that required by informants in implementing the breastmilk management. There was description of the relationship between ICT in maintain the family resilience. Informations and motivations that necessary for informant obtained through the use of ICT. ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan penggunaan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) dalam manajemen Air Susu Ibu (ASI) yang dilakukan oleh ibu bekerja yang aktif menyusui untuk memenuhi kebutuhan ASI selama 6 bulan guna menjaga ketahanan keluarga. Penelitian menggunakan metode kualitatif guna mendapatkan data pokok penelitian dan metode kuantitatif sederhana sebagai data pendukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, penggunaan TIK dalam manajemen ASI digunakan sebagai alat bantu untuk memperoleh informasi pendukung yang diperlukan oleh informan dalam menerapkan manajemen ASI. Terdapat gambaran hubungan antara TIK dalam menjaga ketahanan keluarga melalui penerapan manajemen ASI yaitu informasi dan motivasi bagi informan diperoleh melalui penggunaan TIK
Optimalisasi Peran Kodim Dalam Penanggulangan Bencana Banjir Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Wilayah ( Studi di Kodim 0614 Kota Cirebon, Jawa Barat ) Dulkadir Dulkadir; Armaidy Armawi; Danang Sri Hadmoko
Jurnal Ketahanan Nasional Vol 22, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkn.10581

Abstract

ABSTRACTThe purpose of this study was to determined the role of optimizing the Kodim 0614 in flood disaster management and its implications for the resilience of the region in the City of Cirebon. The research was conducted with using qualitative research with primary data collection techniques through in-depth interviews, observation, documentation and secondary data from the literature.Kodim 0614 in carrying out flood disaster management experienced obstacles that were less than optimal. These constraints were institutional disaster management, policy implementation, command and control, human resources, infrastructure and budget. Kodim 0614 looked for strategies to overcome these constraints for the implementation of flood disaster management tasks could be implemented optimally. This study illustrated that by optimizing the role of Kodim 0614 which was held on a stage before, during and after the disaster to helped the local government Cirebon, the role of Kodim 0614 to be more optimal than before.Optimizing the role of Kodim 0614 on stage before, during and after the disaster was done by the method of territorial management in the form of TNI bakti activities, Social Communication and helped immediately upon the occurrence of floods and implications of the activities done by Kodim 0614 the good impact on all aspects of life in society. ABSTRAKTujuan penelitian ini untuk mengetahui optimalisasi peran Kodim 0614 dalam penanggulangan bencana banjir dan implikasinya terhadap ketahanan wilayah di Kota Cirebon. Penelitian dilakukan dengan metode penelitian kualitatif  dengan tehnik pengumpulan data primer melalui wawancara mendalam, observasi, studi dokumentasi dan data sekunder dari kepustakaan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kodim 0614 dalam menjalankan tugas penanggulangan bencana banjir mengalami kendala-kendala sehingga kurang optimal. Kendala tersebut yaitu kelembagaan penanggulangan bencana, implementasi kebijakan, komando pengendalian, sumber  daya manusia, sarana prasarana dan anggaran. Kodim 0614 mencari strategi dalam mengatasi kendala-kendala tersebut agar dalam  pelaksanaan tugas penanggulangan bencana banjir dapat dilaksanakan dengan optimal. Penelitian ini menemukan bahwa dengan optimalisasi peran Kodim 0614 yang dilaksanakan pada tahap sebelum, saat dan pasca bencana dalam membantu pemerintah daerah Kota Cirebon, peran Kodim 0614 menjadi lebih optimal bila dibandingkan sebelumnya.Optimalisasi peran Kodim 0614 pada tahap sebelum, saat dan pasca bencana dilakukan dengan metode pembinaan teritorial berupa kegiatan bakti TNI, Komunikasi Sosial maupun perbantuan langsung pada saat terjadinya bencana banjir dan implikasi dari kegiatan yang dilaksaanakan oleh Kodim  0614 tersebut berdampak baik terhadap segala aspek kehidupan dalam masyarakat. 
Optimalisasi Peran Kodim Dalam Penanganan Tanggap Darurat Bencana Alam Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Wilayah (Studi Di Kodim 0613/Ciamis Jawa Barat) Ito Hediarto; Armaidy Armawi; Edhi Martono
Jurnal Ketahanan Nasional Vol 22, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkn.15996

Abstract

ABSTRACTThe goal of this research was to understood the Optimization of the Role of the 0613 Military District Command (Kodim) Ciamis in Rapid Response of Natural Disasters and Its Implication to Regional Resilience.This research was a descriptive qualitative one. Data collection was conducted by in-depth interview technique to 10 personnel including the Commander, Staff and members of Kodim 0613/Ciamis, along with observation and reference studies to gathered data and then they were qualitatively analyzed. The result of the research provided the answer that Kodim 0613/Ciamis can offer its role in rapid response of natural disasters in Ciamis Regency, West Java. The activities conducted through rapid assessment and determining the status of damaged region and resources, rescue and evacuation of vulnerable groups, providing the basic needs and emergency recovery.A rapid assessment was conducted when a disaster information was received in Ciamis area, by quickly processing the information, rescue or evacuation conducted by Kodim 0613/Ciamis after the disaster occurred and in cooperation with BPBD Ciamis Regency, the provision of basic needs was conducted by Kodim 0613/Ciamis in order to carried out emergency response program, condition recovery conducted by cooperation between TNI, Polri, and local community and government. The success of Kodim 0613/Ciamis in emergency response resulted in positive impact to the social condition in Ciamis Regency, and bolster the resilience of Ciamis Regency that includes resilience in ideology, politics, economy, socio-culture and defense and security.To optimized the role of Kodim 0613/Ciamis in emergency response, therefore a mechanism should be formulated where Commander of Kodim (Dandim) was entrusted with greater role in decision making during emergency. The Regent (Bupati) may appoint Dandim as the Incident Commander (IC), so that Dandim was able to take swift actions in rescuing and evacuating the victims and restoring the damaged region. Kodim 0613/Ciamis could be regarded as the model of emergency response for other regions.         ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui Optimalisasi Peran Komando Distrik Militer 0613/Ciamis Dalam Penanganan Tanggap Darurat Bencana Alam Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Wilayah.Penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam, yang dilakukan terhadap 10 orang, yaitu Komandan, Staf dan anggota Kodim 0613/Ciamis, selain itu juga melalui observasi serta studi pustaka untuk diperoleh data lalu dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian ini memberikan jawaban bahwa Kodim 0613/Ciamis dapat berperan maksimal dalam menangani tanggap darurat bencana alam di Kabupaten Ciamis Jawa Barat. Kegiatan dilakukan melalui  pengkajian secara cepat dan penentuan status terhadap lokasi kerusakan dan sumber daya, penyelamatan atau evakuasi dan perlindungan kelompok rentan, pemenuhan kebutuhan dasar, serta pemulihan kondisi darurat.Kegiatan pengkajian cepat dilakukan bila ada informasi bencana di wilayah Ciamis, dengan segera informasi tersebut diolah, penyelamatan atau evakuasi dilakukan oleh Kodim 0613/Ciamis setelah terjadi bencana dan bekerjasama dengan BPBD Kabupaten Ciamis, pemenuhan kebutuhan dasar dilakukan oleh Kodim 0613/Ciamis dalam rangka melaksanakan program tanggap darurat bencana, pemulihan kondisi darurat dilakukan kerjasama antara aparat TNI, Polri, dan masyarakat serta pemerintah daerah. Keberhasilan Kodim 0613/Ciamis dalam menangani tanggap darurat memberikan dampak yang positif terhadap situasi kondisi sosial di Kabupaten Ciamis, dan berimplikasi terhadap ketahanan wilayah Kabupaten Ciamis yang meliputi ketahanan idiologi, ketahanan politik, ketahanan ekonomi, ketahanan sosial budaya dan ketahanan pertahanan keamanan.Untuk lebih mengoptimalkan  peran dari Kodim 0613/Ciamis dalam menangani tanggap darurat, maka perlu diciptakan mekanisme yaitu Dandim diberikan peran yang lebih besar dalam mengambil tindakan saat tanggap darurat. Bupati dapat menunjuk Komandan Kodim sebagai komandan posko tanggap darurat Incident  Commander (IC), sehingga Dandim dapat mengambil tindakan cepat dalam menolong dan mengevakuasi korban serta mengembalikan kondisi lingkungan yang rusak akibat bencana. Kodim 0613/Ciamis dapat dijadikan sebagai model dalam penanganan bencana bagi wilayah lainnya.  
Model Traffic Separation Scheme (TSS) Di Alur Laut Kepulauan Indonesia (AlKI) I Di Selat Sunda Dalam Mewujudkan Ketahanan Wilayah Dyan Primana Sobaruddin; Armaidy Armawi; Edhi Martono
Jurnal Ketahanan Nasional Vol 23, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkn.22070

Abstract

ABSTRACT Maritime traffic increase consequently would make the intensity of the ASL surveillance respectively. Indonesia owned several vital and important straits for maritime traffics, and one of them wass Sunda Straits, which was part of the ASL I connecting Indian Ocean and South China Sea and vice versa. The objectives of the research were (1) to created system model of Traffic Separation Scheme (TSS) in the ASL I Sunda Straits, (2) to studied the impact of TSS model to the territorial resilience of Sunda Straits. This research showed that the best TSS model in Sunda Straits was the solution-2 where TSS laided on western side of Sangiang Island, which was maritime channel in between Panjurit Island and Sangiang Island with still regard the ASL I, and also considered the existing danger of navigation of Koliot Reef by installing an aids to the navigation. The Eigen Value Matrix generated from the TSS Solution-2 model would guarantee Sunda Straits from the security threat, danger of navigation and risk environmental damages, and it would make ease the law enforcement through the straits due to foreign ships had to sailed over this TSS..ABSTRAKPeningkatan lalu lintas pelayaran menjadikan semakin berat tugas pengawasan jalur laut. Indonesia mempunyai beberapa selat yang sangat vital sebagai jalur pelayaran yaitu salah satunya adalah Selat Sunda dimana selat ini merupakan bagian dari Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I, yang menghubungkan perairan Samudera Hindia melewati Selat Karimata menuju Laut China Selatan atau sebaliknya. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Membuat model sistem Traffic Separation Scheme (TSS) di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I Selat Sunda, 2) Mengkaji dampak pembangunan model TSS bagi ketahanan wilayah Selat Sunda.Penelitian ini menunjukkan bahwa Model TSS di Selat Sunda yang terbaik adalah solusi–2 dimana TSS berada di sebelah barat Pulau Sangiang, yaitu alur pelayaran di antara Pulau Panjurit dan Pulau Sangiang dengan tetap memperhatikan ALKI-I yang sudah ada, selain itu untuk keberadaan bahaya navigasi di Terumbu Koliot maka diletakkan SBNP. Model TSS Solusi-2 hasil perhitungan Matriks Eigen Value dilihat dari segi ketahanan wilayah  Selat Sunda membuat terjaminnya perairan Selat Sunda dari bahaya keamanan, bahaya navigasi pelayaran serta bahaya pencemaran lingkungan, mempermudah penegak hukum dalam melaksanakan pengawasan karena setiap kapal asing yang akan melewati Selat Sunda harus melewati TSS ini.