Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

RESISTENSI DAN NEGOSIASI INDIVIDU SEBUAH KAJIAN IDENTITAS TERHADAP NOVEL GRAFIS PERSEPOLIS KARYA MARJANE SATRAPI Sandya Rani Yunita; Wening Udasmoro
Jurnal Kawistara Vol 6, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.889 KB) | DOI: 10.22146/kawistara.22942

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan bentuk resistensi dan strategi bertahan serta bentuknegosiasi seorang individu dalam menghadapi persoalan identitas sebagai dampak dari revolusi Islamdi Iran dan kemelut perang yang tercermin dalam novel grafis berbahasa Prancis Persepolis karyaMarjane Satrapi. Kajian dilakukan dengan menggunakan teori identitas dan agensi Giddens untukmengungkapkan agen-agen yang berpengaruh dalam konstruksi identitas seorang individu dan dalambertindak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Persepolis merupakan karya novel grafis yangmengungkapkan pandangan kritis terhadap perubahan masyarakat Iran dan berkorelasi dengan sejarahrevolusi Iran serta perang Iran-Irak, (2) Persepolis merepresentasikan bentuk resistensi dan strategibertahan masyarakat Iran pada masa revolusi terjadi dan pada saat perang berkecamuk. Identitas padamasa tersebut merupakan simbol perlawanan dari individu yang terdominasi oleh tradisi, agama,perubahan radikal dalam masyarakat, nilai-nilai Barat, dan rezim pemerintah. (3) representasi identitasindividu yang mewakili budaya timur akan bernegosiasi dengan budaya barat sebagai budaya asingyang ditemuinya. Identitas tersebut akan selalu berproses dan dapat berubah terkait konteks sosial dankultural. Negosiasi individu dalam hal ini berkaitan dengan memori yang ingin ‘melupakan’ untukmemulai hidup baru namun juga ‘mengingat’ yang berkaitan dengan konteks historisnya.
Gender dan identitas dalam sastra di mata remaja Sandya Rani; Wening Udasmoro
Masyarakat, Kebudayaan dan Politik Vol. 28 No. 2 (2015): Masyarakat, Kebudayaan dan Politik
Publisher : Faculty of Social and Political Science, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.874 KB) | DOI: 10.20473/mkp.V28I22015.94-105

Abstract

Young adult literature is one of the literary genre which implied teenage audience or adolescent. It is often confused with what can be exactly considered as children literature. Adolescence as a group of age, is placed in between childhood and adult people. Through an adolescent fiction, Lupus, this research sees gender as an effect and as a tool which could influence the adolescent’s identity. Based on theory of social practice, the things that are usually done by the teenagers in everyday life will be considered as a common sense although it is opposed to normative matters, such as a choice of their gender role. Adolescent readers in this case, are not fully aware of gender and identity, but they define those things related to the construction of sociocultural context.
RESISTENSI DAN NEGOSIASI INDIVIDU SEBUAH KAJIAN IDENTITAS TERHADAP NOVEL GRAFIS PERSEPOLIS KARYA MARJANE SATRAPI Sandya Rani Yunita; Wening Udasmoro
Jurnal Kawistara Vol 6, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/kawistara.22942

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan bentuk resistensi dan strategi bertahan serta bentuknegosiasi seorang individu dalam menghadapi persoalan identitas sebagai dampak dari revolusi Islamdi Iran dan kemelut perang yang tercermin dalam novel grafis berbahasa Prancis Persepolis karyaMarjane Satrapi. Kajian dilakukan dengan menggunakan teori identitas dan agensi Giddens untukmengungkapkan agen-agen yang berpengaruh dalam konstruksi identitas seorang individu dan dalambertindak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Persepolis merupakan karya novel grafis yangmengungkapkan pandangan kritis terhadap perubahan masyarakat Iran dan berkorelasi dengan sejarahrevolusi Iran serta perang Iran-Irak, (2) Persepolis merepresentasikan bentuk resistensi dan strategibertahan masyarakat Iran pada masa revolusi terjadi dan pada saat perang berkecamuk. Identitas padamasa tersebut merupakan simbol perlawanan dari individu yang terdominasi oleh tradisi, agama,perubahan radikal dalam masyarakat, nilai-nilai Barat, dan rezim pemerintah. (3) representasi identitasindividu yang mewakili budaya timur akan bernegosiasi dengan budaya barat sebagai budaya asingyang ditemuinya. Identitas tersebut akan selalu berproses dan dapat berubah terkait konteks sosial dankultural. Negosiasi individu dalam hal ini berkaitan dengan memori yang ingin ‘melupakan’ untukmemulai hidup baru namun juga ‘mengingat’ yang berkaitan dengan konteks historisnya.